Kesehatan Mental

Berikut Alternatif yang Bisa Dicoba Kalau Kamu Belum Mampu Terapi ke Psikolog

Ingat ya, pilihan alternatif berikut hanya untuk mengatasi gejala ringan. Tetap segera konsultasi ke psikolog apabila kondisi psikis kamu sudah serius.
Alternatif Terapi Kejiwaan yang Terjangkau jika belum mampu ke psikolog berbaya
Foto: Emma Simpson via Unsplash

Konsultasi psikologi merupakan pilihan tepat mengatasi masalah kejiwaan. Layanan ini dapat membantu kamu memulihkan trauma masa kecil, menguraikan beban batin yang bersarang dalam hati, serta mempersiapkan dirimu untuk menghadapi stres secara lebih baik. Solusi yang tersedia juga telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

“Seseorang harus menempuh program pendidikan dan pelatihan profesi yang panjang untuk menjadi terapis,” terang psikolog Mary Grace Orquiza. “Sementara itu, terapi dilakukan sesuai prinsip-prinsip psikologis berbasis sains dan riset untuk membantu meringankan penderitaan seseorang.”

Iklan

Sayangnya, konsultasi dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit relatif mahal. Biaya terapi di Jakarta, misalnya, berkisar mulai dari Rp250.000 hingga Rp605.000 per sesi. Tinggal di kota dengan biaya hidup tinggi dan upah minimum Rp4,6 juta, rasanya cukup berat mengeluarkan kurang lebih sejuta untuk merawat kesehatan mental. Kamu sadar kamu membutuhkan bantuan profesional, tapi kamu terpaksa mengurungkan niat karena terkendala biaya.

Selain itu, mencari dokter spesialis jiwa yang kompeten susah-susah gampang. Kesehatan mental telah menjadi masalah serius dalam beberapa tahun terakhir, tapi menurut data terbaru Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, saat ini kita baru memiliki 1.221 psikiater yang tersebar di seluruh negeri. Jumlah tersebut tentu belum memadai bagi negara yang penduduknya lebih dari 270 juta jiwa. Ditambah lagi, masih ada dokter yang berpandangan kolot dan menghakimi saat menangani konflik batin pasien. Tak jarang kita mendengar cerita orang-orang yang tidak puas dengan pelayanan kejiwaan di Indonesia.

Untungnya, sekarang sudah terdapat pilihan yang bisa dijadikan alternatif terapi. Tapi perlu diingat, pilihan-pilihan ini hanya untuk mengatasi gejala ringan. Kondisi kejiwaan serius hanya dapat ditangani praktisi yang berlisensi.

Jasa life coach

Terapi terkadang hanya menjadi opsi dan bukan keharusan dalam situasi tertentu. Misalnya, saat kamu harus membuat keputusan, membutuhkan bimbingan, atau menangani masalah yang belum terselesaikan.

Orquiza menjelaskan, setiap orang punya caranya sendiri ketika menghadapi persoalan hidup, dan ada kalanya masalah itu bisa diselesaikan cukup dengan meminta saran dari orang lain. Pada saat-saat seperti ini, jasa life coach sangat membantu.

Iklan

“Life coach mungkin bukan tenaga profesional berlisensi seperti psikolog, psikiater dan konselor, tapi mereka punya perannya sendiri,” tutur Orquiza, lalu menambahkan life coach dapat membantu seseorang meningkatkan kualitas hubungan, kesejahteraan diri hingga peluang karier.

Life coach akan menemukan jalan keluar yang tepat untukmu setelah mereka mendapat cukup informasi tentang permasalahan yang kamu miliki. Kamu ada masalah di kantor? Atau kamu sulit mengenyahkan kebiasaan menunda pekerjaan? Life coach dapat membimbingmu ke arah yang lebih baik.

Aplikasi meditasi

Terapis umumnya menyarankan pasien bermeditasi atau latihan pernapasan untuk menenangkan pikiran. Kamu harus pintar mengelola emosi supaya kondisi mental tetap stabil.

“[Meditasi] dapat mengatur respons fisiologis tubuh… Pikiranmu lebih jernih saat tubuh rileks,” terang Orquiza. “Selain itu, melalui meditasi, kamu juga lebih sadar dengan apa yang terjadi pada dirimu sendiri. Kamu bisa refleksi untuk memahami diri sendiri dan mengurangi perasaan terancam.”

Sudah tersedia aplikasi yang menawarkan panduan meditasi yang bisa dilakukan secara cuma-cuma di rumah. Saat kamu mulai merasa gelisah, kamu bisa memanfaatkan fitur latihan olah pernapasan untuk menenangkan diri. Cobalah unduh Headspace atau aplikasi semacamnya yang metode meditasinya telah terbukti secara ilmiah.

Iklan

Jangan lupa istirahat dan minum air putih

Kita bisa menjaga pikiran tetap positif ketika tubuh kita cukup istirahat dan selalu terhidrasi.

“Merawat diri sangat penting untuk kesehatan mental,” ujar Orquiza. Menurutnya, kita bisa menjaga kewarasan dengan menyeimbangkan waktu untuk istirahat dan bekerja.

Kita mesti bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi “kita berisiko mengalami burnout dan stres jika mengabaikan kebutuhan lain”. Penting bagi kita untuk tahu kapan waktunya istirahat dan bersenang-senang.

Coba layanan psikolog online, atau hubungi LSM yang peduli kesehatan jiwa

Indonesia sampai saat ini belum memiliki hotline yang khusus menangani masalah kejiwaan. Kita sebenarnya bisa menghubungi Halo Kemenkes 1500-567, tapi itu bukan hanya untuk melayani kesehatan jiwa saja. Terkadang nomornya juga sulit dihubungi karena sibuk. Untungnya, sekarang sudah ada konsultasi online dengan harga lebih terjangkau, dan kamu bisa langsung ngobrol dengan dokter melalui aplikasi. Namun, kamu harus tetap waspada saat menggunakan layanan konsultasi murah, karena kamu tidak bisa memastikan orang yang diajak bicara benar-benar psikolog yang telah memegang izin praktik atau dokter gadungan. 

Jika ingin lebih yakin, kamu bisa mengunjungi situs lembaga-lembaga yang memang mementingkan isu kesehatan mental di Indonesia. Into the Light telah menyediakan informasi layanan konseling tepercaya yang bisa kamu hubungi. Ada juga Yayasan Pulih yang memberikan tips-tips mengelola emosi.

Iklan

BPJS sekarang sudah menanggung perawatan kejiwaan, dan kamu bisa mengunjungi puskesmas terdekat untuk berobat soal kondisi psikis.


Jika kalian mengenal seseorang yang sedang tertarik atau memiliki gagasan bunuh diri, luangkan waktu sejenak membantu mereka. Arahkan kawan atau saudara kalian itu agar curhat dan konsultasi pada pakar lebih lanjut. Salah satunya adalah menghubungi LSM 'Jangan Bunuh Diri' yang bisa diajak ngobrol melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau hubungi lewat surel janganbunuhdiri@yahoo.com.

Banyak sekali kawan-kawan kita yang berjuang menghadapi depresi dan pikiran-pikiran kalut setiap hari.

Percayalah, kalian tidak sendirian.