FYI.

This story is over 5 years old.

Travel

Panduan Menyelundupkan Wisatawan ke Chernobyl

Risiko, romansa, dan rasanya kehilangan jari kaki saat menjadi turis di daerah terlarang di Chernobyl.

Semua foto oleh Kiril Stepanets

Artikel ini pertama kali muncul di VICE Greece.

Setiap tahun, ratusan turis mengunjungi daerah terlarang di sekitar Chernobyl, Belarusia, yang pada 26 April 1986 mengalami bencana nuklir paling mengerikan sepanjang sejarah manusia. Setelah bencana tersebut, wilayah di sekitar reaktor nuklir dievakuasi dan pemerintah menyatakan kawasan seluas hampir 51,7 kilometer persegi di reaktor 4 sebagai zona terlarang sepenuhnya. Area ini mencakup Kota Pripyat, Kota Chernobyl, dan belasan desa-desa kecil lainnya. Baru-baru ini, anda bisa mengakses kawasan ini dengan dua syarat: 1) anda memperoleh izin spesial dan 2) anda ditemani seorang pemandu resmi.

Iklan

Tentu saja, larangan pemerintah semacam ini tak membuat orang jeri berkunjung ke Chernobyl. Ada beberapa pemandu yang berani membawa anda masuk ke area terlarang Chernobyl dan menemani kemanapun kaki anda melangkah. Para pemandu ini kerap disebut "stalkers". Salah satunya bernama Kiril Stepanets. Menurut stalker berumur 27 tahun ini, beberapa tahun lalu hanya ada 10 – 15 orang yang masuk ke area terlarang. Kini, jumlah tersebut sudah mendekati angka ratusan.

Saya sempat ngobrol dengan Kiril tentang risiko pekerjaannya, romansa percintaan dan bagaimana rasanya kehilangan salah jari kakii di zona terlarang.

Kiril Stepanets

VICE: Bagaimana kamu memulai melayani tur ke wilayah terlarang Chernobyl?

Kiril Stepanets: Aku ikut tur resmi ke wilayah Chernobyl pada 2009. Itu pertama kalinya aku ke sana. Namun, seketika aku sadar, tur resmi tak menawarkan apa-apa—mereka cuma mau mengambil uang turis tanpa memberi pengalaman berarti. Lalu 2011, aku masuk ke daerah terlarang secara ilegal bersama beberapa orang. Setelah itu, aku tak pernah berhenti pergi ke Chernobyl.

Kenapa kamu sering pergi ke sana?
Rumahku dekat dari Chernobyl. Cuma butuh menyetir satu jam setengah dari Kiev untuk sampai ke Chernobyl. Seumpama orang lain ke pegunungan Karpatia atau Alpen untuk bersantai, aku malah pergi ke Chernobyl. Selama beberapa waktu, aku bekerja sebagai pemandu resmi, tapi mereka tak mau mempekerjakan aku lagi. Ada banyak perseteruan kelompok pemandu di tempatku bekerja dan beberapa orang terlihat sangat menyayangi Chernobyl sampai-sampai tak mau membaginya dengan orang lain. Kantorku memang aneh deh. Makanya, aku akhirnya memutuskan untuk menyelundupkan turis ke Chernobyl.

Iklan

Bagaimana kamu bisa masuk kesana?
Kita harus sampai ke pos pemeriksaan dengan mobil atau bus. Setelah itu, kita akan masuk lewat salah satu pintu masuk ilegal. Nah setelah berada di dalam, kita bebas pergi ke mana saja. Butuh waktu beberapa hari untuk sampai ke Pripyat dengan jalan kaki—kota terbesar di area ini. Tentunya, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai desa-desa kecil lebih cepat. Setiap kali masuk sendirian, aku suka menyambangi daerah yang belum diinjak manusia selama 30 tahun terakhir. Banyak daerah seperti ini di sana, namun turis sudah ada di mana-mana. Dalam perjalanan menuju Pripyat beberapa hari lalu, aku berpapasan dengan 40 orang turis

Ada alat yang dibawa untuk mengukur tingkat radiasi?
Udah gak perlu sih kalau sekarang. Masalahna, kalau akukegeppetugas, alatnya bisa disita dan harga alatnya tidak murah. Sekarang aku tahu ke mana aku harus pergi, jadi alatnya sudah tidak diperlukan.

Apakah pihak berwenang sering mencari turis ilegal?
Ya, aku malah pernah ditangkap beberapa kali. Tapi ya cuma gitu: mereka mengecek barang-barang, mereka menuntutmu, semua diselesaikan di pengadilan. Ujung-ujungnya kamu paling disuruh bayar denda yang tidak seberapa. Beda kasusnya, kalau kamu nyolong barang dari dalam area, seperti besi atau kayu. Sepertinya jadi penyelundup bisa bikin kaya, tapi itu bukan bidangku.

Orang macam apa yang kamu selundupkan?
Semua jenis orang, sumpah. Mulai dari pegawai korporasi yang lagi ingin pengalaman menantang atau fotografer mencari objek jepretan keren. Atau mereka yang penasaran melihat langsung Chernobyl setelah bertahun-tahun mendengar beritanya. Tentu saja, 90 persen orang yang aku selundupkan cuma ingin berdiri di atap sebuah bangunan di Pripyat saat matahari terbenam dan mabuk-mabukan sambil memandangi kota mati ini.

Iklan

Kamu tinggal di mana jika sedang di Chernobyl?
Ada beberapa apartemen yang bisa ditinggali. Letaknya di Pripyat dan beberapa desa kecil. Selalu ada apartemen kosong lengkap dengan furniturnya, tempat kami beristirahat setelah berjalan sejauh 40 kilometer.

Ada berapa stalker di luar sana?
Aku tidak tahu. Dulu sih jumlahnya sekitar 15 orang. Kami saling kenal. Sekarang jumlahnya lebih banyak dan ada marak persaingan juga. Ada satu stalker yang tahu di mana aku tinggal saat berada di area terlarang. Dia mendobrak jendela tempatku tinggal dan mengencingi kasur kalau aku sedang tak di sana. Dia juga sering memata-mataiku. Intinya, Chernobyl banyak mengundang orang dengan mental yang tak stabil.

Tapi pernah ketemu orang baik juga kan?
Oh pasti, aku bertemu banyak orang baik. Ada satu gadis dari Moskow yang masuk Pripyat dengan ilegal dan akhirnya aku jadian dengan gadis ini. Kami sering pergi ke sana bersama. Aku menyebut momen pacaran itu sebagai hubungan radioaktif. Tapi, kami sudah putus sekarang.

Apa sering ada kecelakaan? Kecelakaan macam apa?
Salah satu teman baikku dari Rusia masuk ke Chernobyl saat musim dingin. Dia mabuk dan tertidur di sebuah bangunan. Kaki temanku waktu itu basah dan ketika bangun pagi harinya, kakinya membeku. Dia mati-matian menyeret badan ke jalan utama, memanggil polisi, dan menyerahkan diri. Ujung-ujungnya, kedua kaki kawanku diamputasi.

Temanmu terlalu percaya diri ya?
Iya, tapi temanku sebenarnya sangat berpengalaman kok. Masalahnya kasus semacam itu bukan barang baru. Biasanya yang justru dapat musibah ya yang berpengalaman, bukan stalkers yang masih hijau.