Serangan Siber

Peretas Korea Utara Masih Aktif Mengancam Keamanan Siber Global

Negara paling tertutup di dunia itu memiliki hacker yang tak bisa disepelekan kelihaiannya.
Peretas Korea Utara Masih Aktif Mengancam Keamanan Siber Global
Foto parade militer di Pyongyang, Korea Utara via Getty Images

Masih ingat dengan peretasan besar-besaran yang dialami Sony pada akhir 2014 lalu? Kasus tersebut sangat mengguncang dunia, dan diduga sebagai balasan film The Interview yang menceritakan rencana pembunuhan Kim Jong Un.

Banyak meragukan para peretas itu berasal dari Korea Utara, bahkan setelah Badan Keamanan Nasional (NSA) AS mengonfirmasi mereka memang dari sana. Bagaimana mungkin negara paling tertutup yang kurang dari 1 persen penduduknya menggunakan internet mampu merekrut atau melatih peretas elit?

Iklan

Mereka nyatanya berulang kali mengancam keamanan siber. Peretas Korea Utara menakut-nakuti masyarakat dunia dengan WannaCry pada 2017. Lalu beberapa bulan setelahnya, mereka membobol uang dari pertukaran cryptocurrency Korea Selatan—menunjukkan bahwa negara terkucil itu merupakan ancaman nyata di dunia maya.

Bersama Shannon Vavra dari CyberScoop News, CYBER membicarakan apa saja yang tengah dilakukan peretas Korea Utara dan bagaimana pemerintah AS menangani mereka. Shannon mendalami geopolitik dan perang siber.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard