FYI.

This story is over 5 years old.

Menstruasi

Baca Artikel Ini Supaya Cowok Enggak Salah Paham Lagi Soal Menstruasi

Halo cowok-cowok. Daripada sok tahu, mending baca tanya-jawab berikut buat memahami proses cewek datang bulan ya.
Hannah Ewens
London, GB

Tiap kali ada penyuluhan kesehatan reproduksi di sekolahku dulu, murid-murid perempuan biasanya dikumpulkan dalam satu ruangan yang terpisah dari murid-murid cowok. Di ruangan itu, kami diajarin soal "menjaga harkat diri", misalnya, cewek harus hati-hati kalau renang bareng laki-laki setelah akil baligh. Kalau enggak, kalian bisa hamil (??!!!). Selain info ngaco begitu, kami juga diajari "datang bulan." Hanya saja, karena penyuluhan yang dipisah-pisah begitu, mungkin cowok-cowok jadi enggak ngerti soal menstruasi (bahkan risih membahas topik ini) ya? Padahal kan udah ada internet. Cuma mungkin internetnya ngadat atau kuotanya habis. Daripada mencari tahu menstruasi itu apa, beberapa teman cowok yang kukenal malah milih sok tahu soal datang bulan. Hasilnya tentu saja kacau balau. Di banyak negara, pengetahuan lelaki mengenai proses menstruasi ternyata salah kaprah. Contohnya di Inggris, yang masuk kategori negara maju. Lembaga nonprofit Plan International UK merilis temuan setengah dari 1.000 perempuan berusia 14 sampai 21 tahun, malu ngomongin menstruasi. Lembaga ini menyarankan murid perempuan dan laki-laki menerima penyuluhan yang sama soal menstruasi, dan penyuluhan tersebut sebaiknya dilakukan di ruangan yang sama. Di Indonesia lebih suram lagi. Riset UNICEF menunjukkan pengetahuan remaja perempuan ataupun lelaki sama buruknya soal fakta sebenarnya dari menstruasi.

Iklan

Minimnya pemahaman soal menstruasi membuat orang kebingungan dan menjadi salah satu akar misogini. Supaya kita terhindar dari pemahaman keliru soal menstruasi, seluk beluk datang bulan harus dipahami siapapun, terlepas dari gendernya. Karena itulah, VICE menyusun segala hal yang perlu diketahui soal menstruasi. Pertanyaan-pertanyaan ini kami susun dari pertanyaan ngaco yang banyak diajukan cowok-cowok berusia 18 hingga 40 tahun.



"Apa sih bedanya pembalut dan tampon, dan kenapa sebagian cewek milih pakai pembalut?"

Pembalut itu semacam kain yang menyerap darah mens. Cara pakainya, tinggal ditempelin ke celana dalam. Tampon itu batangan yang menyerap darah mens, dipakai menggunakan aplikator ke dalam vagina. Fungsinya sama-sama aja. Tinggal si perempuan milih aja lagi mau pakai yang mana. Pembalut sangat berguna kalau darah mensnya deres, atau pas tidur, karena kalau kamu tidur selama delapan jam sebaiknya enggak pakai tampon; karena ada risiko terkena Toxic Shock Syndrome. Sebagian perempuan memilih pakai pembalut karena mereka enggak mau repot-repot pakai tampon. Tapi sebagian lainnya justru enggak nyaman pakai pembalut, karena rasanya kayak pakai pampers. Sisi positifnya tampon adalah enggak mengganggu. Kita bisa menjalani hari-hari tanpa keingetan soal mens. Banyak perempuan menggunakan keduanya, meski akhir-akhir ini banyak juga yang menggunakan cawan menstruasi, yang terbuat dari plastik dan bisa dicuci setiap habis pemakaian.

"Enak enggak pas masukin tampon ke vagina?"

Yang nanya begini pasti cowok-cowok yang mikir titit dia adalah tongkat sihir dan sering kaget bahwa penetrasi doang enggak membuat cewek orgasme. Gini deh, coba masukin jempol tangan ke dalam lubang telinga. Terus masukin. Lebih jauh. Nah. Jadi jawabannya: Enggak. Kita enggak keenakan pas masukin buntelan kapas kering ke dalam vagina kita.

"Apa masih bisa ngewe pas dapet?"

Ya iyalah. Kalau kita mau ya bisa aja. Darahnya juga dikit doang. Tapi kalau darahnya lagi banyak, ceweknya males juga, soalnya nanti berantakan. Tapi ngewe pas dapet tuh enggak salah ataupun aneh.

"Cewek tuh lebih gampang sange, ya katanya pas dapet?"

Enggak semua perempuan. Tapi emang sebagian ngerasa gitu. Semua penelitian soal hormon bilang kita bakal sange banget sekitar hari ke-14 dalam siklus kita, yaitu saat masa pembuahan. Hormon progesteron, yang mengurangi libido, lagi rendah-rendahnya saat mens. Artikel lainnya menyiratkan bahwa meningkatnya kesangean bisa disebabkan oleh lubrikasi, usainya masa PMS, atau yang paling memungkinkan, adalah tekanan pada syaraf di dasar panggul.

Foto ilustrasi via Wiki

Iklan

"Apakah warna darah mens berubah sesuai cuaca?"

Darah menstruasi warnanya bisa dari hitam kecokelatan hingga merah muda yang pekat, dan enggak ngaruh mau musim panas kek, musim dingin kek.

"Kenapa cewek-cewek mood-nya sering senggol bacok pas dapet?"

ENGGAK WOY. Kalau mau seksis dan nyambung-nyambungin kondisi emosional semua perempuan dengan sistem reproduksinya, seenggaknya plis lah jangan keliru soal siklus ini. Gini ya, enggak semua perempuan mengalami PMS, dan semua perempuan bereaksi pada hormon mereka dengan cara berbeda-beda (itu juga kalau mereka bereaksi sama sekali). Kalau mereka mengalami PMS, biasanya itu terjadi antara masa pembuahan (hari ke-14 di siklus masing-masing) hingga menuju menstruasi. PMS bisa berlangsung selama beberapa jam atau dua minggu. PMS bisa mempengaruhi 75 persen perempuan suatu waktu dalam hidup mereka. Versi yang lebih langka dan parah dari PMS disebut PMDD, yang mana mempengaruhi 2 hingga 8 persen perempuan. Konsep bahwa perempuan PMS pas lagi mens itu keliru, dan berkaitan dengan ketakutan laki-laki pada mens, dan telah diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya untuk membuat perempuan terkesan lebih tidak stabil secara biologis.

"Emangnya bener, kalian enggak bisa hamil kalau lagi mens?"

Tetap ada kemungkinan hamil, meski rendah. Makanya mau gimana-gimana, lebih baik pakai pengaman terus. Periode subur terjadi di hari ke-11 hingga ke-21 pada siklus sebelum dan sesudah menstruasi, jadi tidak termasuk pas mens.

Photo" Flickr user gaelx

Iklan

"Kenapa cewek-cewek kayak bisa janjian dapet?"

Ya mungkin enggak janjian ya. Tapi saya percaya ini bisa terjadi di dua rumah yang saya pernah tinggali bersama sesama perempuan Tapi menurut penelitian, ada yang hasilnya positif ada yang negatif. Penelitian terbaru sih bilang ini mitos. Tapi apapun itu, kami suka-suka aja sih kalau mens barengan. Pada 1999, ada penelitian di mana 80 persen perempuan percaya mereka bisa mens barengan, dan 70 persen di antaranya bilang mereka senang dengan hal itu.

"Pernah penasaran nyicip darah sendiri?"

Pernah penasaran nyobain darah dari jari yang terluka? Pernah? Ya sama aja rasanya. Jadi kalau sama aja, ngapain mesti nyobain darah mens?

"Darah mens bau enggak?"

Semua juga bau. Darah mens ya baunya kayak darah. Darah mens yang kering ya rasanya kayak darah kering manapun.

"Menstruasi tuh terjadi selama seminggu? Begitu terus setiap bulan?"

Secara umum, menstruasi berlangsung selama seminggu. Tapi ada juga orang yang mens selama sehari atau dua hari aja. Ada yang seminggu penuh. Umumnya, siklus berlangsung selama 28 hari, tapi ada juga yang siklusnya lebih singkat, atau lebih panjang.

Foto ilustrasi via Wiki

"Apa perempuan bisa menghentikan menstruasi. Kalau bisa, kenapa enggak dilakukan?"

Kita bisa saja mengonsumsi pil kontrasepsi berturut-turut untuk menghentikan menstruasi. Ini biasanya dilakukan kalau kita akan berpergian ke suatu tempat (misalnya, ingin menyelam atau umrah), atau kalau disarankan oleh dokter untuk mengobati PMS yang parah. Saya pernah melakukan terapi hormon untuk menekan siklus saya dan supaya saya enggak mens karena saya punya PMDD. Tapi secara umum, kecuali menstruasi tersendat akibat stres, atau kelainan pola makanan, atau penurunan berat badan, atau alasan lainnya, ya kita bakal mens terus sampai menopause nanti.

"Bisa kerasa enggak, sih, kapan kalian mau mens? Apa kalian udah ngerasa bakal dapet 24 jam sebelum darah keluar?"

Jika setiap perempuan punya alarm internal yang ngasih tahu kapan kita bakal mens, enggak bakal ada kasus cewek "tembus" pas pakai celana atau dress berwarna terang. Beberapa perempuan memiliki jadwal yang amat ketat, sehingga selalu mens di saat yang sama setiap bulannya. Saya dulu bisa ngerasain kapan rasa-rasanya saya bakal dapet, jadi saya bisa ke kamar mandi dan pasang tampon. Kadang kita bisa tahu gara-gara kram perut yang dahsyat. Kadang karena intuisi. Dan kadang kita gak ngeh sama sekali jadi make gulungan tisu baru akhirnya beli pembalut di minimart.

"Terus darahnya tiba-tiba aja berhenti ngucur?"

Tiap orang beda-beda lah. Sebagian orang mengeluarkan darah yang semakin lama semakin sedikit, diikuti oleh flek di hari-hari terakhir. Tapi ada juga yang mengeluarkan darah banyak lalu berhenti sepenuhnya. Tapi ini enggak kayak keran ya. Plis berhenti membayangkan uterus kita seperti keran.

"Apa darahnya cuma sesendok teh?"

Jawaban tidak ilmiah saya adalah: itu ngaco. Iya, sains bilang rata-ratanya cuma sesendok teh. Tapi ada juga perempuan yang mengeluarkan darah kurang dari itu. Ada juga yang mengeluarkan darah secara deras dan memiliki anaemia dan harus minum suplemen penambah darah. Yak, begitulah kira-kira. Selamat ya, para pembaca laki-laki. Sekarang kalian sudah lebih paham soal menstruasi dibandingkan guru saya dulu pas sekolah.

@hannahrosewens