Perubahan Iklim

Angka Perceraian Burung Albatross Meningkat Akibat Perubahan Iklim

Data yang ditemukan ilmuwan ini mengkhawatirkan, sebab albatross dikenal sebagai burung yang pola kawinnya selalu monogami.
Angka Perceraian Burung Albatross Meningkat Akibat Perubahan Iklim
Albatross dikenal sebagai burung yang kawin secara monogami. Foto oleh KIAH WALKER/via AFP

Burung-burung Albatross sedang mengalami gangguan siklus kawin di berbagai habitatnya. Banyak burung albatross dari pantauan ilmuwan kini tak lagi kawin dengan satu pasangan untuk seumur hidup. Hal ini mengejutkan, sebab albatross dikenal sebagai salah satu dari sedikit mahluk hidup di dunia yang secara alamiah menjalankan perkawinan monogami.

Berdasarkan penelitian tim Royal Society, lembaga peneliti sains dan lingkungan ternama asal Britania Raya, penyebab meningkatnya “kasus perceraian” burung albatross di berbagai wilayah dipicu suhu Bumi yang makin panas. Suhu permukaan laut juga turut menghangat, membuat ikan tambah sulit didapatkan albatross.

Iklan

Dampak lanjutannya, albatross mengalami perubahan hormon yang memicu stres. Makin banyak albatross jantan yang tidak lagi berkumpul bersama pasangannya, karena mereka harus berburu lebih lama, menjangkau wilayah yang lebih jauh dari biasanya.

Kesimpulan penelitian ini didapat dari observasi selama 15 tahun di Kepulauan Falkland, sebelah selatan Samudra Atlantik. Peneliti melihat tren bahwa albatross jantan yang terlalu lama melakoni perburuan makanan cenderung memilih pasangan baru di musim kawin.

“Banyak albatross perempuan mengalami stres dan akhirnya tidak nyaman dengan para pejantan yang pergi terlalu lama untuk berburu makanan,” kata Francesco Ventura, salah satu anggota tim yang menulis artikel ilmiah tersebut. 

Albatross lazim ditemukan di belahan selatan Bumi, di Samudra Atlantik maupun Samudra Pasifik. Burung ini punya kecenderungan unik, karena hidup secara monogami. Bahkan albatross betina terpantau ilmuwan kerap merayakan kepulangan pejantannya setelah berburu makanan di samudra. Itu sebabnya, perubahan perilaku kawin mereka selama beberapa tahun terakhir ini mengejutkan ilmuwan.

Hasil lain dari pengamatan ilmuwan yang cukup mengkhawatirkan adalah anjloknya populasi albatross secara global. Angka kelahiran albatross sejak 2005 selalu turun, di kisaran 5 hingga 10 persen. Perubahan pola kawin yang dipengaruhi perubahan iklim disinyalir sebagai salah satu pemicunya.

Follow Heather Chen di Twitter