Di tengah banyaknya waktu yang dihabiskan untuk main berbagai jenis media sosial, unggahan video berdurasi singkat dengan watermark TikTok seringkali mewarnai beranda kalian. Isinya kalau enggak orang joget, nyanyi, atau konten lucu.
Beberapa di antaranya (yang tidak sengaja saya tonton) memang berhasil bikin kita ketawa. Tapi enggak sedikit juga konten-konten yang dibagikan para pengguna TikTok saya lihat sebagai sesuatu yang bikin saya bertanya, “Mereka dapat idenya dari mana sih?”
Videos by VICE
Hingga saat ini, aplikasi TikTok paling tidak sudah didownload di lebih dari 1 miliar ponsel di seluruh dunia. Angka itu, dilansir dari Sensortower.com, melebihi pencapaian Instagram ataupun Facebook. Jadi tidak heran kalau keberhasilan TikTok lantas menyukseskan para penggunanya untuk lebih banyak dikenal, bahkan bisa punya banyak fans. Mereka pun naik kelas jadi influencer medsos, tak kalah dari platform lain.
Saya tentu saja penasaran, apa aja yang bisa di-influence dari main TikTok? Apalagi dari video yang berdurasi pendek 15 detik hingga 1 menit. Apa berarti seseorang harus punya model kemampuan joget dulu sebelum pakai platform ini? Ternyata enggak dong.
Saya ketemu pengguna TikTok yang punya banyak penggemar, dia adalah Kelly Courtney. Lewat akun bernama @Kellycourtneyy ia kini mendapat predikat salah satu content creator terbesar dari TikTok Indonesia. Perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai guru TK ini segera punya bejibun fans TikTokers, sebutan untuk para pengguna aplikasi ini. Kontennya pun enggak sekadar joget lho, ada banyak ragamnya. Udah kayak variety show dalam versi mini dan singkat gitu.
Karena penasaran, saya pun mengajaknya ngobrol. Kelly lantas menjelaskan seluk beluk agar bisa sukses di kancah TikTok. Untungnya dia sabar banget menjabarkan banyak hal buat saya yang awam banget soal TikTok ini. Berikut cuplikan obrolan kami.
VICE: Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika akhirnya download TikTok?
Kelly Courtney: Bisa jadi karena ngeliat dari internet kali ya? Dari medsos-medsos yang lain. Kan booming banget ya TikTok itu. Aku pikir ini bakalan seru banget. Dari situ aku coba dan akhirnya kayak ketagihan. Enggak pernah sekalipun bosen main TikTok
Keluargamu komentar gimana pas ngeliat kamu lagi joget-joget bikin konten TikTok?
Mereka tuh selalu tau kalau aku orangnya pecicilan. Jadi itu bukan suatu yang aneh sih,karena dari dulu banget juga aku tuh orangnya enggak bisa diem. Malah kalau aku diem berarti something is wrong with me. Dari dulu aku juga udah suka banget bikin video, tapi I finally found a platform untuk mencurahkan imajinasiku. Justru sekarang kalau aku lagi main TikTok keluargaku aku panggil buat bantuin.
Kamu udah nemuin belum formula untuk bikin konten yang bisa dapat banyak likes?
Aku sebenarnya enggak begitu memperdulikan apakah aku akan dapet banyak likes atau enggak, selama aku bikin video itu dengan enjoy dan enggak ada pressure buat aku, pasti bakalan aku upload. Karena aku pernah ngalamin di mana aku terus mikirin untuk bikin konten yang bisa ditonton banyak orang dan bisa dapetin banyak likes. Akhirnya itu malah jadi pressure buat aku. Bikin video yang seharusnya fun malah jadi stress. Kan bukan itu tujuannya.
Berapa kali sih kamu take video sebelum akhirnya yakin bisa diposting?
Kalau take aku sih biasanya cuma sekali doang. Tapi kalau berapa lama bikinnya, for example aku rencananya mau bikin video dance buat besok, pas ada waktu free ya aku coba dulu bikin koreografi. Kalau gerakannya gampang paling cuma setengah atau satu jam. Dan kalau aku udah yakin langsung aku rekam terus upload deh. Tapi aku juga pernah sih beberapa kali retake, apa lagi kalau ada transisi kayak aku harus ganti baju dan itu keliatan enggak smooth. Jadi tergantung kontennya juga sih.
Pernah nggak ada yang bilang konten kamu jayus atau enggak lucu?
Pernah dong. Tapi menurutku opini orang kan beda-beda, jadi I’ll try my best on the next video, dan luckily sekarang ini lebih banyak respon positifnya.
Apa kamu sampai belanja baju khusus untuk bikin konten?
Pernah. Tapi bukan baju, lebih ke properti. Aku pernah beli crown karena lagu yang bakalan aku pakai itu emang cocok. Jadi konsepnya aku dandan kayak babu lah pokoknya jelek banget, dan dengan beat yang pas aku berubah jadi queen.
Apa sih konten paling sulit yang pernah kamu buat di TikTok?
Aku lebih ke transisi sih yang sulit. Karena emang aku bukan anak transisi, yang kayak diputer-puter gitu hapenya tuh susah banget. Aku tuh palingan transisi kayak baju, make up, mau liat enggak contohnya? (Kelly mengambil ponselnya dan menunjukan salah satu video TikTok yang pernah dia unggah.)
Nah, kebayang kan kalau pas transisi kita nggak ada di posisi yang sama, itu nggak akan se- smooth itu. Itu juga harus ganti-ganti make up, beda dengan dance yang bisa cuma sekali take dan langsung OK.
Apa perlakuan fans TikTok-mu yang paling heboh?
Ada sih paling salah satu follower yang akhirnya kita bisa sampai saling chat. Karena bisa dibilang dia sebagai admirer, dia suka banget sama video-video ku. Semua video ku tuh dia post dan di share ke social media dia. Kalau secara langsung paling beberapa kali ada yang misalnya liat aku gitu lagi di suatu tempat dan dia nge-message aku, bilang “Kak, aku liat kak Kelly.” Mungkin dia malu-malu kali ya?
Apa pendapat kamu tentang orang-orang yang belum pernah coba TikTok?
Mereka harus coba sendiri. Itu satu saranku buat mereka. Di Surabaya pun dulu jarang banget yang main TikTok, tapi sekarang anak-anak kelas atas itu main TikTok semua. Kalian cobain dulu sendiri, liat kalau kreator-kreator itu bukan sembarangan bikin. Kita semua tuh menggunakan otak untuk bikin itu gitu loh. Gimana videonya harus bagus, harus totalitas. Untuk yang dance kita harus pikirin backgroundnya, kostumnya, ekspresi, power. Contohnya anak-anak transisi. Jujur Kelly juga pernah ngeremehin anak-anak transisi. Kayak “Ah apaan sih cuma puter-puter hp doang?” tapi pas dicoba ternyata itu susahnya ya Allah, luar biasa.
Apa hal terbaik yang pernah kamu dapat sebagai bintang TikTok?
Banyak banget. Pasti salah satunya adalah ketika aku bisa jadi satu-satunya wakil TikTok Indonesia yang diberangkatkan ke Singapura. Di sana ada gathering yang mana para kreator-kreator dari Asia Tenggara kumpul semua. Karena TikTok juga aku bisa ada di sini. Bisa dikenal banyak orang. Karena memang sudah lama jadi mimpiku untuk terkenal, tapi bukan terkenal enggak jelas ya. Aku pengen aku bisa menginspirasi orang. Selain itu aku juga pernah ngedapetin award juga dari TikTok untuk kategori The Best Rising Star.