Environnement

Lembaga Pemantau Cuaca Kehabisan Nama untuk Menjuluki Badai Tropis

Citra satelit GOES-16 GeoColor, yang diambil pada 15 September 2020 pukul 15.00 EDT dan disediakan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), menampilkan Badai Sally yang bergerak dari Teluk Meksiko. (NOAA via AP)

Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) baru saja mengumumkan mereka kehabisan stok nama tradisional untuk badai Atlantik yang diperkirakan masih akan terus menerjang selama musim badai 2020. Daftar namanya diakhiri oleh badai tropis Wilfred yang terjadi di Atlantik Timur pada 18 September.

“Waktunya Menggunakan Alfabet Yunani di Sisa 2020,” demikian bunyi twit NHC pekan lalu, ketika melaporkan badai Wilfred.

Videos by VICE

Tak lama setelahnya, NHC kembali melaporkan badai lain bernama Alpha — sesuai alfabet Yunani. Badai subtropis yang menghadang lepas pantai Portugal ini menandakan salah satu musim badai paling aktif yang pernah tercatat.

Pilihan nama yang direkomendasikan Organisasi Meteorologi Dunia hanya memiliki 21 huruf, dikarenakan sulit membuat nama dengan awalan Q, U, X, Y dan Z. Sisa nama tradisionalnya telah digunakan untuk menamakan badai Sally dan Teddy yang terjadi belum lama ini.

Associated Press melaporkan Amerika pernah mengalami hal serupa—menamakan badai dengan alfabet Yunani—setelah Badai Katrina memorakporandakan New Orleans pada musim badai 2005. Walaupun begitu, nama tradisional tersedia hingga Badai Wilma terjadi pada 17 Oktober.

Pada Agustus, Pusat Prediksi Iklim Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) memprediksi 19 hingga 25 badai Atlantik tahun ini — tiga hingga enam kejadiannya bisa membentuk badai besar. Rata-rata perkiraan angin topan yang terjadi di Amerika setiap tahunnya adalah 12, dengan tiga badai besar.

Musim badai sedang berada di puncaknya, dan akan berakhir pada 30 November.

North Carolina diterjang badai tropis Arthur pada Mei lalu, sebelum musim badai Atlantik 2020 dimulai. Bagian barat daya Louisiana belum lama luluh lantak dihantam badai terkuat sepanjang sejarah. Badai Laura tercatat sebagai Kategori 4 dengan kekuatan angin 240 kilometer per jam.

Menurut laporan Sun Sentinel, Samudra Atlantik  dan Teluk Meksiko untuk kedua kalinya diterjang lima badai tropis aktif sekaligus — Sally, Paulette, Rene, Teddy dan Vicky — awal pekan ini.

Perubahan iklim memperkuat peristiwa cuaca ekstrem — termasuk musim kebakaran hutan yang amat brutal tahun ini — dan membuat badai lebih kuat dan intens. New York Times menjelaskan sebagai badai Kategori 2, Badai Sally yang bergerak lambat di Gulf Shores, Alabama dipicu oleh kenaikan suhu di samudra.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.