The VICE Guide to Right Now

Tiongkok Tegur Warga yang Tak Pakai Masker Selama Wabah Corona Pakai Drone

Kami bingung harus ikut senang atau ngeri melihat situasi penanganan wabah virus Corona dengan citarasa totalitarian ini.
Koh Ewe
oleh Koh Ewe
SG
Ilustrasi drone dan lansia duduk di luar
Gambar ilustrasi. (Kiri) Foto milik Jason Blackeye via  Unsplash. (Kanan) Foto milik Chastagner Thierry via Unsplash

Dalam upaya mencegah penyebaran coronavirus yang lebih luas, Tiongkok kini mengambil langkah kreatif dengan drone. Kantor berita Tiongkok Global Times mengetwit kompilasi video drone yang menghampiri para pengguna jalan tanpa masker.

“Iya, tante, drone ini berbicara denganmu,” suara dari drone menegur perempuan tua yang keluar rumah tanpa masker di Mongolia Dalam, daerah otonom di Tiongkok Utara. “Tante pulang saja, ya. Jangan lupa cuci tangan.”

Iklan

Video lain menampilkan drone yang menyindir pengendara motor tanpa penutup mulut. “Bagi cowok bermantel pink yang naik motor! Iya, kamu! Tolong pakai masker,” kata suara itu.

Warga lelaki di Mongolia Dalam juga tertangkap basah keluar rumah untuk menyekop salju. “Jangan ketawa. Cepat naik gerobak dan pulang ke rumah.”

Tiongkok dijuluki negara pengintai bukan tanpa alasan. Namun, beberapa video ini tampaknya merupakan inisiatif warga.

“Saya lihat-lihat dari video orang luar, mereka menggunakan drone untuk berkomunikasi dengan orang lain. Mumpung punya drone, saya rasa tidak ada salahnya menggunakan ini untuk memperingatkan warga pentingnya pencegahan virus. Perempuan tua di video itu tinggal di desa kami. Dia tidak pernah mendengarkan saran, dan sudah beberapa kali ngotot keluar rumah tanpa masker. Makanya pejabat desa menggunakan drone saya untuk memantaunya,” influencer lokal Guo Junjie mengklarifikasi. Media sosialnya diikuti hampir 200.000 orang.

Strategi ini rupanya berhasil. Juru bicara komite desa menjelaskan kepada Beijing News, drone lebih efektif meningkatkan kesadaran tentang pencegahan virus daripada upaya lain, seperti berpatroli atau menyiarkan imbauan misalnya.

Video yang disebarkan Global Times di Weibo menunjukkan Kepolisian Ruichang di Provinsi Jiangxi juga mengerahkan drone untuk membubarkan kerumunan di tempat umum.

Di bawah pengawasan drone, warga tak lagi bisa bergosip atau main kartu di luar rumah.

Iklan

“Matikan rokoknya dan pakai masker,” seru suara drone kepada lelaki yang sedang merokok. “Kamu dengar tidak? Saya berbicara denganmu!”

Warga tampak tidak terganggu dengan kehadiran drone pengawas. Lagi pula, Tiongkok terbiasa menggunakan teknologi pengenalan wajah di berbagai sektor, mulai dari pembayaran hingga menangkap penyeberang jalan sembarangan. Jadi tidak aneh jika warga ditegur menggunakan drone.

“Keren banget (emoji jempol),” komentar pengguna Weibo.

1580970748290-Screenshot-2020-02-06-at-113912-AM

Photo from Weibo

“Kasihan, tapi kepingin ngetawain…” bunyi komentar lain.

1580970796417-Screenshot-2020-02-06-at-115301-AM

Photo from Weibo

Selain menegur warga, drone juga digunakan untuk mengecek suhu tubuh mereka. Cara ini mampu meminimalisir kontak antar-manusia.

Di sebuah desa di provinsi Shandong, pejabat setempat membagikan sayuran dan mi instan gratis dengan drone. Video Weibo yang diunggah kantor penyiaran btime.com mempertontonkan betapa girangnya penduduk desa ketika meraih tas yang menjuntai dari drone.

Menurut video, drone tersebut awalnya digunakan untuk menyemprotkan pestisida, tetapi sekarang digunakan untuk mengirim sumber daya dan mendesinfeksi desa.

Dengan ancaman coronavirus yang meningkat di seantero negeri, pesawat tanpa awak hanyalah alat terbaru yang digunakan warga Tiongkok untuk mengatasi krisis kesehatan. Kami sendiri bingung harus terhibur atau ngeri melihatnya. Menurut kalian, situasinya mirip Big Brother banget atau tidak?

Follow Koh Ewe di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.