teknologi

Peneliti Sebut Dokumen Tipe PDF 'Tidak Cocok Dibaca Manusia'

Jenis file ini selama 20 tahun terakhir dianggap konsisten tidak ramah pengguna. Asosiasi PDF tak sepakat dengan klaim peneliti.
Perempuan frustrasi mengangkat tangan sambil memandangi layar laptop
Foto ilustrasi membaca file PDF: Yan via Pexels 

Semua yang pernah baca PDF dari ponsel pasti pernah merasa kurang nyaman ketika halamannya tidak bisa disesuaikan dengan ukuran layar. Kalian harus memperbesar atau memperkecil, lalu menggeser halaman supaya bisa membaca ke bagian selanjutnya.

Kekurangan inilah yang selalu dikeluhkan oleh Jakob Nielsen, co-founder firma riset dan konsultasi Nielsen Norman Group, sejak 20 tahun lalu. Dia kembali menyinggungnya belum lama ini dalam makalah penilaian berjudul “PDF: Still Unfit for Human Consumption, 20 Years Later”.

Iklan

Diterbitkan akhir pekan lalu bersama spesialis pengalaman pengguna Anna Kaley, artikelnya menjabarkan beberapa alasan PDF sulit digunakan secara online, termasuk lambatnya waktu memuat halaman, konten kurang penting, konten sulit dinavigasi dan PDF berukuran kertas cetak bukan layar.

“Formatnya ditujukan dan dioptimalkan untuk pencetakan. PDF sulit diakses, dibaca dan dinavigasi secara online. Tetap tak ada perubahan bahkan setelah puluhan tahun berlalu,” begitu kutipan dari artikelnya. “Setelah 20 tahun kemudian, PDF masih tidak ramah bagi pengguna.”

Nielsen pertama kali membahas masalah ini pada 1996, tapi ternyata masih ada yang tidak setuju dengan pendapatnya.

“Nielsen benar bahwa orang sering menggunakan PDF padahal idealnya menggunakan HTML,” Duff Johnson selaku CEO Asosiasi PDF memberi tahu Motherboard lewat email. “Tak ada yang salah dengan format PDF, hanya saja kemudahan membuat PDF dan keandalannya berbeda dengan alternatif yang tersedia.”

“PDF sudah bagus, dan telah menghadirkan fitur-fitur yang bisa mengatasi kekhawatiran Nielsen. Fiturnya membutuhkan aplikasi pendukung. Opsi membaca PDF dari browser memang memperlambat perkembangan ini, tapi terus mengalami perubahan,” lanjutnya.

Nielsen dan Kaley berpendapat pengguna sebaiknya tidak menggunakan PDF ketika membaca secara online. Jika memang harus pakai PDF, gunakan laman gateway HTML untuk merangkum poin-poin utama. Pengguna juga bisa mengunduh filenya supaya tidak perlu membuka dari laman browser baru.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard