FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Perempuan WNI Diduga Terlibat Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong-un

Sosok bernama Siti Aisyah asal Serang terlihat di rekaman TKP CCTV. Polri dan KBRI kini sedang mengupayakan akses bantuan hukum.
Foto oleh Star TV via Reuters TV

Polri memastikan kabar seorang perempuan Warga Negara Indonesia terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri diktator Korea Utara Kim Jong-un, di Bandar Udara Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini pejabat penghubung Polri di Malaysia sedang berkoordinasi dengan aparat setempat untuk memperoleh akses menemui perempuan yang dimaksud.

"Antar government tentunya ada korespondensi untuk minta klarifikasi kepada KBRI untuk melakukan pengecekan asal-usul atau keabsahan dari paspor itu," kata Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, Kepala Divis Humas Polri, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (16/2).

Iklan

Dalam keterangan kepada wartawan, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, membenarkan bila Siti Aisyah benar berstatus WNI. Petugas KBRI kini sedang menuju Selangor untuk memberi pendampingan.

Sebelumnya dilaporkan, Polis Diraja Malaysia menyatakan seorang perempuan diidentifikasi bernama Siti Aisyah, turut ditangkap bersama satu tersangka pelaku pembunuhan Kim Jong-nam. Siti memegang paspor Indonesia dan berasal dari Kota Serang, Provinsi Banten. Adapun pelaku pembunuhan, yang diyakini tidak bekerja sendirian, bernama Doan Thi Huong (28). Perempuan ini membawa paspor Vietnam. Siti turut ditangkap karena berada di TKP bersama pelaku seperti nampak dari rekaman CCTV.

Belum jelas apakah identitas dalam paspor Siti itu benar. Polis Diraja Malaysia berencana menahan pelaku dan Siti hingga tujuh hari ke depan untuk penyelidikan lanjutan. Otoritas Imigrasi di Serang menyatakan nama 'Siti Aishah' tidak tercatat dalam database mereka. Namun seandainya memang dia adalah WNI, maka pemerintah Indonesia akan memberi bantuan pengacara. "Bantuan hukum itu biasanya disediakan oleh KBRI," kata Boy.

Polisi Malaysia turut menangkap satu laki-laki, diduga pacar Siti Aisyah. Ada beberapa warga negara asing di Negeri Jiran yang kini diburu aparat karena diduga terkait pembunuhan politik yang menghebohkan tersebut, seperti dilansir Channel News Asia.

Kim Jong-nam (berjaket) semasa masih hidup. Foto via Kyoto/ Reuters

Jumlah WNI yang tinggal di Kuala Lumpur tanpa izin resmi mencapai lebih dari satu juta, sehingga verifikasi data akan makan waktu. Pelacakan selanjutnya akan mencakup bagaimana dia bisa masuk dan tinggal di Kuala Lumpur selama beberapa waktu.

Iklan

KBRI saat ini sedang meminta akses untuk turut serta dalam pemeriksaan identitas Siti. "Mereka (KBRI) berhak mengecek," kata Boy.

Pelaku, yang berpaspor Vietnam, diduga kuat menyemprotkan cairan beracun kepada Kim Jong-nam yang sedang berada di area pertokoan di kawasan Bandara Kuala Lumpur (KLIA2). Kim sedang dalam perjalanan menuju Makau, menunggu jadwal penerbangannya. Putra sulung mendiang Kim Jong-il itu mengasingkan diri di Makau selama enam tahun terakhir. Dia sempat meminta tolong pada beberapa orang karena merasa pusing setelah disemprot cairan, tapi mengembuskan nafas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Sampai sekarang, Kepolisian Malaysia masih belum bersedia memastikan jasad orang yang diracun di KLIA adalah Kim Jong-nam. Informasi ini justru dirilis pertama kali oleh pejabat intelijen Korea Selatan. Pyongyang dituding bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Dari bocoran seorang penyidik, dua perempuan yang ditangkap mengaku tidak terlibat pembunuhan tersebut. Satu pelaku, yang sekarang masih dalam pencarian, mengenakan kaos putih bertuliskan 'LOL'. Namun ada satu perempuan mengira sedang diajak mengerjai lelaki yang disemprot cairan tersebut.

Kim Jong-nam selama bertahun-tahun bentrok dengan adik tirinya, Kim Jong-un. Kim Jong-nam dulu sempat digadang-gadang menjadi calon pemimpin Korut berikutnya. Namun karir politiknya habis lantaran kepergok polisi Jepang berusaha masuk Disneyland menggunakan paspor palsu. Sejak itu, Kim Jong-nam diabaikan oleh Kim Jong-il, sang ayah sekaligus diktator Korut.

Sejak mengasingkan diri dari lingkaran elit Pyongyang, Kim Jong-nam rajin mengkritik pemerintahan negaranya yang tertutup dari dunia luar. Dia juga sempat berkomentar bila Kim Jong-un akan gagal meneruskan pekerjaan ayahnya.

Kim Jong-nam mendukung pembukaan Korut pada investasi asing. Pria 45 tahun itu diyakini intelijen Korsel sudah akan dibunuh sejak 2012. Seorang mata-mata Korut pernah membocorkan rencana membunuh Kim Jong-nam dengan skenario tabrak lari.

*VICE Indonesia melakukan pemutakhiran data tentang status Siti sebagai WNI. Dalam pemutakhiran pukul 17.40 WIB, dilakukan pula ralat. Sebelumnya 'Siti Aisyah' ditulis sebagai 'Siti Aishah'.