Foto oleh Issei Kato/Reuters
Ajang balap kursi kantor tahunan ‘ Isu-1 Grand Prix’ belum lama digelar di jalanan kota Hanyu, Jepang. Perlombaan, yang terinspirasi oleh Formula 1 dan Le Mans, sudah diadakan di Negeri Sakura sejak 10 tahun lalu. Persaingan adu cepat ini menguji seberapa kuat ketahanan para peserta. Mereka otomatis kalah jika terjatuh dari kursi.Tim beranggotakan tiga orang bertarung selama dua jam untuk menyelesaikan putaran sebanyak mungkin dalam jarak 200 meter. Segalanya dilakukan guna menjaga keseimbangan, mulai dari bergerak mundur sampai memutar kursi secepat mungkin. Pemain dengan putaran terbanyak akan memenangkan hadiah utama 90 kilogram beras, dan diberi gelar ‘pengemudi’ terbaik.
Iklan
Balapannya berlangsung sengit, sehingga peserta wajib memakai helm dan pelindung siku. Tapi setidaknya, mereka bebas mengenakan pakaian sesuai keinginan tak seperti yang banyak terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang.Isu-1 pertama kali digagas oleh Tsuyoshi Tahara, di Kyoto pada 2009. Idenya meluas jadi 10 seri “grand pix” yang tersebar di seluruh wilayah Jepang. “Saya terpikir menciptakan perlombaan ini setelah menonton adu balap sepeda roda tiga,” kata Tahara saat diwawancarai Reuters.Konsepnya yang unik menjadi alasan ajang balap ini sangat populer di sana. Setiap perlombaan diikuti lebih dari 55 tim yang datang dari berbagai daerah. Isu-1 Grand Pix selanjutnya akan diadakan di Iwate. Acara ini bahkan rencananya diselenggarakan di sejumlah negara lain, seperti Jerman, Swiss, dan Taiwan.Follow Shamani Joshi di Instagram.Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.