The VICE Guide to Right Now

Pemkot di Tiongkok Larang Bapak-Bapak Pamer Perut Ketika Kegerahan

Banyak om-om di Cina suka membuka kaos sampai dada doang pas cuaca panas. Pemerintah Kota Jinan menganggap praktik ini tidak beradab. Mungkin mereka eneg lihat lelaki buncit pamer perut.
Gavin Butler
Melbourne, AU
Pemkot Jinan di Tiongkok Larang Bapak-Bapak Pamer Perut Ketika Kegerahan Bikini Beijing
Inilah contoh 'Beijing bikini', alias pose bapak-bapak buka kaos separuh pas kegerahan. Foto ilustrasi via Wikimedia

Pada 2016 lalu, surat kabar New York Times menayangkan artikel membahas fenomena budaya "bikini Beijing". Ini bukan jenis bikin terbaru ya. Bikin Beijing adalah julukan buat tindakan laki-laki menggulung kaos separuh ke arah dada sampai menunjukkan lekuk perutnya. Ini cara kesukaan banyak om-om di Tiongkok untuk menyejukkan diri saat cuaca panas. Sejak sebulan terakhir, suhu memang semakin panas di sejumlah kota Tiongkok. Wajar kalau makin banyak om-om pamer perut. Tapi, di tengah cuaca panas, ada satu kota sibuk memerangi bikini Beijing.

Iklan

Aparat kota Jinan mengancam akan menahan siapapun yang "berperilaku biadab", dengan pakai kaos pendek dan membiarkan bagian perutnya terbuka. Alasannya, lelaki suka pamer perut itu bisa "merusak nama baik kota," seperti dikutip The Guardian.

Kota Jinan baru saja menerbitkan peraturan baru, menyatakan siapapun yang melanggar larangan soal pamer perut akan ditangkap dan didenda. Terutama kalau pamer perutnya di ruang publik seperti taman, bus, dan kawasan perkantoran. Peraturan tersebut spesifik mengacu pada bapak-bapak tua, alias bang ye, yang suka pamer-pamer perut. Mereka dituduh merusak nama baik kota dan "mengganggu kenyamanan masyarakat."

"Peradaban kota berkaitan dengan perilaku semua," kata juru bicara departemen penataan kota Jinan saat diwawancarai Beijing Youth Daily terkait aturan tersebut.

"Kami berharap dengan melarang kebiasaan seperti itu, maka semua warga mau bersama-sama menjaga nama baik kota," lanjutnya. "Akhir-akhir ini, berkat adanya aturan, orang mulai bertingkah lebih sopan. Jumlah orang bertelanjang dada sudah berkurang, tetapi masih ada saja beberapa insiden yang mempengaruhi nama baik kota dan perasaan warga."

Peraturan baru Pemkot Jinan tidak hanya menyasar om-om. Beleid tersebut sekaligus mengharamkan perilaku “tidak pantas” lainnya di ruang publik, seperti melepas sepatu di keramaian, mandi di air mancur, meludah sembarangan, hingga menyerobot barisan. Jinan bukan kota pertama di Negeri Tirai Bambu yang bertindak melawan 'bikini Beijing'.

Iklan

Awal tahun ini, aparat di Tianjin—kota terletak di barat laut Tiongkok—mengeluarkan maklumat yang menyatakan orang "terlalu banyak" memamerkan anggota tubuhnya dapat didenda 200 yuan (seara Rp410 ribu), seperti dilansir Sixth Tone.

Banyak warga Jinan menyetujui keputusan ini lho. Komentar dari pengguna-pengguna Weibo, Twitternya orang Cina, mengungkap kebiasaan bikini Beijing "terlalu biadab" untuk diperbolehkan di kawasan perkotaaan.

"Masa jalanan di kota besar isinya cuma bapak-bapak yang suka pamer perut," tulis salah seorang pengguna Weibo. "Orang berpendidikan dan berkelas enggak bakalan berbuat seperti itu. Perempuan ogah kali melihat perutnya om-om."

Asyik. Gini dong, ngegas…

Follow Gavin di Twitter atau Instagram

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.