Ada banyak alasan mengapa seseorang memberi ulasan buruk pada restoran. Beberapa karena jumlah porsinya sedikit, sementara lainnya kesal tidak bisa refill minum gratis. Apa pun alasannya, jangan sampai mereka yang meninggalkan komentar jelek disamperin ke rumah oleh manajer restoran seperti yang dialami perempuan asal Virginia ini.
Ternyata, bagus atau jelek ulasannya terkadang tidak ada kaitannya dengan restoran, melainkan apa yang terjadi pada saat pengunjung datang ke sana. Para peneliti dari Ohio State University melakukan tiga studi, yang mana setiap penelitiannya menentukan apakah kondisi cuaca tertentu memengaruhi seberapa positif (atau negatif) penilaian pengunjung.
"Manajer restoran bisa saja menerima lebih banyak ulasan buruk pada hari-hari tertentu, dan tak ada kaitannya sama sekali dengan pelayanan atau kualitas makanan yang disajikan," kata peneliti Milos Bujisic. "Restoran tidak bisa mengendalikan cuaca, tetapi itu dapat memengaruhi cara pelanggan menilainya."
Dalam studi pertama, Bujisic dan tim membaca kartu-kartu berisi komentar untuk “restoran fast food” yang tak disebutkan namanya di 32 lokasi di Florida. Mereka menyandingkan ulasan-ulasan tersebut—yang berkisar dari 1 bintang “sangat buruk” sampai 5 bintang “sangat baik—dengan info cuaca dari Pusat Data Iklim Nasional Amerika Serikat untuk kode pos masing-masing restoran. Peneliti menemukan komentar konsumen cednerung kurang positif pada saat musim hujan, dan ketika suhu dan tekanan barometrik tinggi. (Science Daily menjelaskan di lokasi bersuhu panas seperti Florida, tekanan barometrik tinggi adalah efek samping dari suhu tinggi, begitu pula sebaliknya.)
Dalam studi kedua, para peneliti bertanya kepada 158 orang di seluruh Amerika Serikat apakah mereka habis makan di restoran dalam 24 jam terakhir. Peserta juga diminta menceritakan soal cuaca dan suasana hati mereka ketika makan di sana. Mereka yang menggambarkan cuaca dan suasana hati baik—dan memiliki pola pikir paling positif—akan memberikan komentar yang lebih bagus tentang makanannya.
Studi terakhir fokus pada 107 responden yang tinggal di Amerika kawasan Midwest, Northeast, dan Northwest. Mereka juga diminta menggambarkan suasana hati dan kondisi cuaca saat terakhir kali makan di restoran. Hasilnya pun sama seperti penelitian sebelumnya. Cuaca yang baik membuat suasana hati senang, dan orang-orang biasanya akan mengatakan hal-hal lebih positif pada restoran yang mereka kunjungi ketika suasana hatinya sedang baik.
Namun, menurut Bujisic, semua orang cenderung gampang bete kalau cuacanya buruk, jadi tak hanya pengunjung restoran saja yang terpengaruh. "Musim hujan bisa membuat dongkol pelayan restoran, yang ujung-ujungnya memengaruhi pelayanan mereka," katanya. "Manajer restoran harus menjelaskan hal itu kepada karyawan dan terus memotivasi mereka."
Penelitian ini perlu dilakuan juga di Indonesia. Bisa jadi pengguna medsos di Indonesia gampang emosian karena cuaca sering enggak bisa diprediksi.
Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES