FYI.

This story is over 5 years old.

Musik Kok Diatur?

Jelas Sia-Sia, Biarin Lah Radio Jabar Dilarang Putar Lagu 'Cabul' Ed Sheeran Sampai Bruno Mars

Apakah KPID tidak mengenal peradaban Internet? Demen banget 'cosplay' jadi Orde Baru versi 4.0
Lagu pop barat termasuk dari Bruno Mars dan Ed Sheeran dilarang tayang di Jabar
Kolase foto oleh VICE. Sumber: Bruno Mars (kiri) oleh Lucy Nicholson/Reuters; Ed Sheeran oleh Fred Thornhill/Reuters

Kalau elo tinggal dan hidup di Indonesia, elo pasti terbiasa sama satu kata ini: DILARANG!

Hal apa aja bisa dilarang di negara ini. Perempuan ngangkang di sepeda motor enggak boleh. Iklan menampilkan personel Blackpink yang pakai rok pendek juga diusulkan agar terlarang. Merayakan hari kasih sayang? Eits, wajib dilarang tuh. Main Pokemon Go? Sudah pasti harus diharamkan juga.

Pokoknya hal-hal yang menghibur tapi melanggar "norma", dan tidak sesuai adat ketimuran, wajib dilarang. Tak heran, kalau pemutaran lagu pop di radio hendak diatur sama lembaga pemerintah.

Iklan

Komisi Penyiaran Provinsi Jawa Barat mengidentifikasi 85 lagu kategori “dewasa” bernada “vulgar” dan negatif, yang dilarang disiarkan di radio sebelum pukul 22.00 dan setelah pukul 03.00 WIB. Sebanyak 17 lagu di antaranya merupakan lagu berbahasa Inggris yang paling sering diputar di radio seperti "Shape of You"-nya Ed Sheran, "That’s What I Like" milik Bruno Mars, sampai "Love Me Harder" yang dinyanyikan Ariana Grande.

"Program siaran dilarang untuk menayangkan lagu dan atau video klip yang menampilkan atau mengandung kata-kata tak senonoh, seks dan narkoba," kata anggota KPID Jawa Barat, Neneng Athiatul Faiziyah, saat diwawancarai media.

Ketua KPID Jawa Barat, Dede Fardiah, mengaku timnya telah "mengkaji berbagai lagu berdasarkan aduan yang disampaikan masyarakat" sebelum merilis daftar cekal tersebut.

Peraturan yang berlaku di provinsi dengan populasi terbanyak se-Indonesia ini bikin Bruno Mars, yang masuk daftar cekal, bereaksi. Secara satir, Bruno ikut menyalahkan Ed Sheran yang dituduh suka bikin labu "cabul" dan merusak moral anak muda.

Bruno, yang sering bercanda receh di Twitter sama Ed Sheeran, menyebut koleganya itu sebagai "monster."

Sebagai salah satu provinsi paling konservatif di Tanah Air, pelarangan konten-konten penyiaran dengan tuduhan pornografi tentu bukan kali pertama terjadi di Jawa Barat. Pada 2016, Komisi Penyiaran yang sama melarang sepenuhnya penayangan 13 lagu-lagu, kebanyakan di antaranya adalah musik dangdut. Beberapa diantaranya adalah Paling Suka 69 milik Julia Perrez, Hamil Duluan dari Tuty Wibowo, dan Satu Jam Saja milik Zaskia Ghotic.

Iklan

Beberapa lagu tersebut ada yang hanya boleh diputar setelah pukul 22.00 WIB, seperti "Belah Duren"-nya Julia Perrez, dan "Geboy Mujaer" milik Ayu Ting Ting. Sebelumnya, Komisi Penyiaran Pusat pernah menegur beberapa musisi yang membawakan lagu yang dianggap vulgar, salah satunya Melinda dengan lagu "Cinta Satu Malam" yang sempat dicekal KPI Pusat pada 2012 akibat terlalu vulgar.

Sebenarnya, menyebut lagu-lagu pop itu memuat lirik vulgar atau mempromosikan gaya hidup hedonistis ya enggak keliru. Emang begitu adanya. Bisa dibaca riset yang menyebut lagu-lagu dalam chart to 20 Billboard Amerika Serikat, punya lirik problematik, karena mengobjektifikasi tubuh perempuan. Beberapa lagu yang misoginis tersebut tak jarang dinyanyikan perempuan. Dalam sebuah penelitian lain pada 2013, disimpulkan genre musik yang paling banyak mengobjektifikasi perempuan adalah RnB dan Hip-Hop.

Dibanding bikin aturan pembatasan penyiaran yang sia-sia (karena tidak bisa mengatur persebaran lagu lewat Internet), mending KPID yang peduli masa depan anak muda membuat

riset serupa, lalu mendorong kajian tersebut dibahas oleh para pendidik di sekolahan. Sama kayak film lah. Mau jungkir balik melarangnya, toh yang paling efektif adalah mendampingi anak mengonsumsi informasi dalam bentuk apapun: termasuk aspek budaya populer kayak film, musik, sampai game.

Lagian ya, katakanlah semua orang di Jabar cuma punya hiburan berupa radio, melarang pemutaran lagu-lagu milik Bruno Mars atau Ed Sheran enggak akan berpengaruh. Kecuali penggemar berat, orang juga udah eneg kali dengar lagunya pagi nggak siang, malam diputer terus di radio.

Karena kebijakan KPID masih berupa imbauan setengah maksa, biarlah. Tapi jangan salahkan anak muda kalau merasa pemerintah sekarang sudah makin hobi cosplay jadi Orde Baru versi 4.0.