The Pledge

Upaya Membersihkan Lautan Bukan Cuma Omong Kosong Lho, Satu Kelompok Melakukannya

Ocean Cleanup, lembaga swadaya asal Belanda, berusaha mengatasi persoalan sampah plastik di lautan lewat alat yang dipasang di Samudra Pasifik. Suatu saat perlu kita coba juga di Indonesia.
Alat pembersih sampah di Samudra Pasifik

Pernah membayangkan tumpukan sampah di lautan? Tentu cuma samar-samar atau malah enggak kepikiran sama sekali. Berbeda dengan sampah di daratan yang menggunung dan gampang dikumpulkan dan ditaruh dalam satu daerah, sampah di lautan punya lain cerita. Di Petak Sampah Besar Pasifik (Great Pacific Garbage Patch), sekira 80.000 ton sampah plastik hasil kegiatan manusia terjebak dalam arus samudera dan tersebar dari Hawaii hingga California.

Iklan

Kalau enggak diangkut, sampah tersebut berisiko terdekomposisi menjadi mikroplastik yang pada akhirnya bisa meracuni ekosistem, termasuk manusia. Masa depan terlihat suram nih! Tapi untungnya ada sebuah lembaga non-pemerintah Ocean Cleanup yang berasal dari Belanda yang punya ide gila, tapi ternyata bisa dilakukan: membersihkan lautan dari tumpukan sampah plastik.

Caranya tergolong sederhana dan konvensional, sebuah pelampung yang dilengkapi sistem kecerdasan buatan - dan segambreng alat pengaman termasuk GPS - sepanjang 600 meter ‘diumbar’ di Samudera Pasifik. Berita menggembirakannya, sistem bernama 001 tersebut sudah beroperasi sejak September lalu.

“Sistem 001 didesain untuk memerangkap plastic berukuran hingga beberapa militer,” kata juru bicara Ocean Cleanup Vivian ten Have. “Ini artinya kami mengharapkan bisa menangkap 90 persen sampah plastik dengan sistem kami.”

Pelampung yang dilengkapi jaring tersebut hanya digerakkan oleh arus, ombak, dan angin, alias tanpa mesin. Jaring yang didesain sedemikian rupa tersebut dijamin tidak akan memerangkap biota laut karena dapat menciptakan arus bawah air, sehingga biota laut aman berenang di bawahnya. Sistem 001 tersebut diprediksi dapat ‘menjaring’ 50 persen sampah yang mengapung di Petak Sampah Pasifik dalam lima tahun mendatang.

VICE Indonesia: Membersihkan laut terdengar agak gila, gimana sih ceritanya kamu muncul dengan ide ini?
Vivian ten Have: Di musim panas 2011, ketika Boyan berumur 16 tahun dan tengah menyelam di Yunani, dia tiba-tiba sadar kalau dia melihat lebih banyak kantong plastik daripada ikan di laut. Lalu dia bertanya, “Kenapa kita gak bersihin aja sih?” Semua orang menjawab, “Tidak ada yang kamu bisa lakukan terhadap plastik begitu sudah terlanjur masuk ke dalam laut.” Dia mempertanyakan kebenaran pernyataan ini. Kemudian untuk sebuah proyek sains sekolah, dia mendedikasikan setengah tahun waktunya untuk mencoba mengerti masalah ini, dan kenapa susah sekali untuk membersihkan laut. Inilah yang akhirnya melahirkan konsep bersih-bersih pasif.

Iklan

Seberapa parah sih polusi di Samudera Pasifik? Seberapa mendesak kita harus membersihkan laut?
Saat pengambilan sampel, ada lebih dari 1,8 triliun potongan plastik yang beratnya diduga mencapai 80 ribu ton atau 80 juta kilogram—kurang lebih sama dengan 500 pesawat jet jumbo. Angka ini jauh lebih tinggi dari perhitungan sebelumnya dan area yang tercemar ini kini sudah sebesar dua kali lipat Texas. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi laman Great Pacific Garbage Patch.

Kalau kita tidak cepat bertindak, apa dampaknya bagi umat manusia?
Isu sampah di laut adalah tantangan lingkungan terbesar yang kita hadapi saat ini. Jutaan ton plastik terus menerus ditumpahkan ke laut, merusak kehidupan laut dan ekosistem, dan ujung-ujungnya mengganggu rantai makanan. Biarpun sangat penting untuk mencegah lebih banyak plastik masuk ke dalam lautan, plastik yang sudah terlanjur berada di dalam lautan tidak akan pergi dengan sendirinya. Saat ini, kebanyakan plastik di laut adalah puing plastik berukuran besar. Akibat radiasi UV, ombak, dan kehidupan laut, puing besar ini pecah menjadi partikel-partikel kecil yang justru berbahaya. Kalau kita menunggu beberapa dekade sebelum mulai bersih-bersih, jumlah mikroplastik yang ada akan meningkat 50 kali lipat. Di titik itu, masalah ini akan semakin parah (dan semakin sulit ditangani).

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan sampah-sampah plastik di Samudera Pasifik hingga tuntas?
Dalam periode pertama, ketika System 001 adalah satu-satunya sistem pembersihan yang aktif, kami memperkirakan 50 ton plastik bisa diangkat setiap tahun. Kami berharap kami bisa mengurangi sampah di Pulau Sampah Pasifik Besar sebanyak 90 persen pada 2040. Seharusnya sebelum akhir tahun, proses ini sudah akan dimulai.

Iklan

Plastik di Pulau Sampah Pasifik tidak hanya terpusat di satu titik, namun justru terlihat memenuhi samudera. Seberapa efektifkah sistem pembersihan ini hingga ke plastik terkecil?
System 001 didesain untuk menangkap plastik hingga yang berukuran beberapa milimeter, yang artinya kami seharusnya bisa mengangkat 90 persen plastik di Pulau Sampah menggunakan sistem kami. Ocean Cleanup telah mengadakan beberapa ekspedisi samudera dan mempelajari distribusi vertikal plastik dan penelitian kami menunjukkan bahwa konsentrasi plastik turun jauh di dalam air, dan konsentrasi tertinggi ada di permukaan laut. Di kedalaman beberapa meter saja, konsentrasi plastik hampir nol, jadi sistem kami dibangun dengan memperhitungkan aspek-aspek ini.

Apakah sistem ini dikombinasikan dengan sistem daur ulang sebagai solusi? Agar sampah-sampah tersebut tidak kembali memenuhi daratan?
Tujuan kami adalah menaikkan nilai materi yang terangkap setinggi mungkin, baik secara teknis maupun komersial. Kami mengincar operasi ‘nol sampah’, dengan harapan tidak ada puing-puing yang berakhir kembali di tempat pembuangan akhir. Operasi daur ulang kami akan didasarkan akan kerja sama dengan perusahaan daur ulang yang memiliki kapasitas untuk memproses material atau bersedia berinvestasi dalam misi kami. Lebih banyak informasi mengenai proses ini akan kami bagi setelah kami membawa pulang plastik pertama dari Pulau Sampah Pasifik Besar di akhir tahun nanti.

Iklan

Membersihkan laut bukanlah solusi permanen apabila manusia masih memproduksi, menggunakan dan membuang sampah ke laut. Apa yang harus kita lakukan? Apa yang pemerintah bisa lakukan?
Pengurangan sampah plastik dan pencegahan adalah sisi lain dari formulanya. Ocean Cleanup telah menganjurkan pendekatan dua bagian sejak awal. Kita perlu menyetop sampah plastik dibuang ke lautan, tapi ini tidak akan menyelesaikan masalah plastik yang sudah ada di laut sekarang. Saat ini, fokus kita adalah mengangkat plastik-plastik yang mengambah di zona-zona konsentrasi tinggi (dimulai dari Pulau Sampah Pasifik), tapi untuk benar-benar bisa membasmi polusi plastik, kami mendorong pemerintah dan organisasi-organisasi untuk lebih berinisiatif dalam hal pencegahan juga.


* Wawancara ini telah disunting agar lebih ringkas

Seri The Pledge adalah kolaborasi VICE X Danone AQUA dalam mengkampanyekan kesadaran tentang gerakan #bijakberplastik