FYI.

This story is over 5 years old.

Perilaku Binatang

Penelitian Memastikan Kucing Paham Kalau Dia Punya Nama Pemberian Manusia

Hasil lain dari penelitian ini: kucing juga tahu kamu sedang memanggilnya. Apa lagi yang mereka sembunyikan? Kucing bisa berhitung?
Penelitian Baru Memastikan Kucing Paham Kalau Dia Punya Nama Pemberian Manusia
Foto ilustrasi via Shutterstock 

Aku yakin kedua kucingku, Fade dan Alucard, tahu kalau mereka punya nama. Apa dasarnya?

Begini contohnya. Pas aku lagi tidur, Alucard pengin mangkuk airnya diisi ulang, ia bakal menggigit wajahku. Kalau aku meneriakkan namanya, dia semakin semangat karena tahu sudah waktunya dapat air segar. Kalau aku terlalu lama main komputer, Fade masuk ke ruang kerjaku dan berdesis padaku sampai aku mematikan komputer. Aku mengucapkan namanya dan dia mengeong kencang. Terus aku mematikan komputer dan dia menghampiriku agar dielus-elus. Mereka memang tidak langsung datang ketika aku memanggil nama mereka (lagipula, mereka bukan anjing), tapi mereka bereaksi. Pokoknya mereka paham, deh.

Iklan

Sekarang ada bukti ilmiah mendukung dugaanku selama ini. Sebuah penelitian yang baru saja terbit di Jurnal Scientific Reports dari tim Sophia University di Tokyo menunjukkan bila kucing mampu membedakan nama mereka dari daftar kata-kata lain.

Dengan melaksanakan empat eksperimen, para peneliti menguji kemampuan kucing dan anak kucing peliharaan dari sebuah kafe kucing untuk mengidentifikasi nama mereka. Nama tadi akan dibacakan bersama rekaman kata-kata lain. Para peneliti memutar rekaman berbagai kata benda yang dicampur rekaman pemilik saat menyebut nama mereka, serta nama kucing-kucing lain.

Sebagian besar kucing bereaksi pada suara manusia—ekor mereka bergerak, kuping mereka memuntir, dan beberapa dari mereka mengeluarkan mengeong. Namun, selama rekamannya terus membaca kata-kata benda, para kucing mulai mengabaikan suara manusia sampai mereka mendengar nama mereka sendiri.

"Kucing-kucing ini mampu membedakan nama mereka dari kata-kata benda umum, bahkan ketika disebut orang yang tidak dikenalnya," demikian kutipan kesimpulan penelitian tersebut. "Hasil ini mengindikasikan kucing mampu membedakan nama mereka dari kata-kata lain."

Meskipun kucing peliharaan mengenal nama mereka sendiri, para penulis melaporkan bila kucing-kucing di kafe tidak hanya bereaksi pada nama mereka sendiri, tetapi juga nama-nama kucing lain yang tinggal di tempat yang sama.

Aku pun melihat fenomena serupa dari dua kucing peliharaanku. Kalau aku lagi mengomeli Fade—biasanya dengan nada kasar—Alucard biasanya tetap tidur nyenyak, bahkan sekalipun aku teriak-teriakan. Dia tahu aku sedang bermasalah sama Fade, bukan dia.

Iklan

Penelitian ini pun menegaskan bila para peneliti menghabiskan banyak waktu mengamati interaksi antara manusia dan anjing, bukan manusia dan kucing. Kita baru mulai mempelajari cara kucing berkomunikasi dengan manusia beberapa tahun terakhir. Para ilmuwan menyatakan kesimpulan yang mereka dapat ini masih perlu diuji lagi.

"Kucing diduga kuat mampu mendiskriminasi kata-kata yang diucapkan manusia—terutama nama mereka sendiri, karena nama mereka merupakan stimulus sekaligus suara yang paling sering didengarkan kucing peliharaan. Artinya, kata tersebut mungkin terasosiasi dengan makanan, mainan, dan elusan," begitu kesimpulan para peneliti.

Tapi, sebagai orang yang memelihara kucing, aku merasa janji dapat makan bukan satu-satunya alasan kucing bereaksi pada ucapan namanya. Ada penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kucing itu sebenarnya baik hati, dan mau menghabiskan waktu dengan seorang manusia tanpa harus disogok makanan.

Para peneliti di seluruh dunia, lebih seringlah meneliti kucing. Siapa tahu mereka menyembunyikan banyak kemampuan dari manusia. Bisa berhitung, misalnya?

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.