Kejahatan

Perempuan Ditangkap Karena Sewa Pembunuh Bayaran di Dark Web Buat Habisi Orang Tua

Kepolisian Australia menduga pelaku ingin mendapat warisan dari orang tuanya.
Gavin Butler
Melbourne, AU
Foto ilustrasi perempuan melihat layar komputer

Perempuan 26 tahun dari Canberra, Australia didakwa atas percobaan pembunuhan setelah tertangkap basah menyewa seseorang di darknet untuk membunuh kedua orang tuanya.

Diduga ingin menguasai warisan, perempuan itu sepakat menyewa pembunuh bayaran sebesar 20.000 Dolar Australia (Rp210 juta) pada September. Dia sudah membayar DP AU$6.000 (Rp63 juta) ketika dicokok polisi pekan ini.

Iklan

Polisi memulai penyelidikan pada Oktober setelah menerima laporan dari jurnalis internasional. Dia mengklaim menemukan bukti pembayaran untuk rencana pembunuhan ganda tersebut. Awal pekan ini, pihak berwajib menangkap pelaku di rumahnya dengan dua tuduhan percobaan pembunuhan dan menghasut pembunuhan, serta satu tuduhan pencurian uang senilai AU$15.000 (Rp158 juta) milik orang tua pada September.

Sersan Polisi Wilayah Ibu Kota Australia (ACT) Beth McMullen menyebut kasus ini “sangat tidak biasa”.

“Kami menerima informasi telah terjadi transaksi dark web [untuk percobaan pembunuhan],” McMullen memberi tahu awak media pada Selasa. “Pihak kepolisian yakin itu situs penipuan, tetapi kami harus mewaspadai kerangka berpikir orang yang melakukan transaksi dan apa yang mungkin dilakukan mereka di masa depan.”

“Korban terkejut dan khawatir saat mengetahui rencana ini,” imbuhnya. “Kami telah mengambil tindakan untuk memastikan keselamatan mereka.”

Sang pelapor sedang melakukan riset terkait aktivitas darknet ketika menemukan pembayaran tersebut dan detail rencana pembunuhannya. Bermodalkan informasi dari jurnalis, polisi melacak aktivitas perempuan itu di internet. Mereka lalu memantau aktivitas online-nya dan memeriksa transaksi bank secara forensik.

Dua bulan kemudian, polisi menggeledah rumahnya dan menyita komputer untuk diselidiki lebih lanjut. McMullen mengatakan “polisi akan mencari tahu siapa saja yang menjalani situs ini.”

Iklan

Otoritas ACT yakin situsnya sudah tidak aktif.

Kasus ini pertama kalinya terjadi di ACT dan mungkin seluruh Australia. Meskipun demikian, perempuan tersebut bukan orang pertama yang menyewa pembunuh bayaran lewat situs gelap di dunia.

Perempuan 36 tahun di Nevada, Amerika Serikat, dituduh merencanakan pembunuhan mantan suami pada September tahun ini. Dia melakukan transaksi di situs gelap pembunuh bayaran sebesar 12 bitcoin, setara US$5.000 (Rp70 juta) pada saat itu. Dalam kasusnya, tim penyidik menangkap perempuan setelah pelapor memberikan salinan pesan penyewa dengan admin situs.

Situs itu rupanya hanya penipuan. Menurut pakar dan penegak hukum yang mendalami jasa pembunuh bayaran di darknet, sebagian besar situs ini tidak benar-benar menawarkan jasa tersebut. Penipu akan meminta bayaran hingga puluhan ribu dolar, lalu membawa kabur uangnya. Mereka tidak perlu khawatir akan dilaporkan ke polisi, karena orang macam apa yang mau mengakui habis menyewa pembunuh bayaran?

“Ini kesempatan emas untuk menipu orang karena kalian memberikan rasa bahaya kepada mereka,” Emily Wilson, kepala riset perusahaan keamanan siber Terbium Labs, memberi tahu New York Times. “Apa yang akan kalian lakukan jika mereka tidak melakukan perintahmu?”

NYT lebih lanjut mengungkapkan sejauh ini belum pernah terjadi pembunuhan yang direncanakan melalui darknet, terlepas dari banyaknya transaksi di situs semacam itu.

Sebagian besar pasar darknet melarang keras jasa pembunuh bayaran, pembunuhan berencana, dan segala jenis pembunuhan lain di platformnya.

Follow Gavin di Twitter.