Korea Utara

Korea Utara Menggusur Lapangan Golf di Negara Mereka yang Dipunyai Korea Selatan

Penggusuran lapangan golf milik Korea Selatan bisa semakin memperkeruh hubungan Korea Utara dengan negara tetangganya.
Junhyup Kwon
Seoul, KR
Korea Utara, Golf, Hotel, Korea Selatan, Gunung Kumgang, Mount Kumgang
Pengunjung lapangan golf milik Korea Selatan yang terletak di Resor Mount Kumgang, Korea Utara, pada 1 September 2011. Foto: AP Photo / Ng Han Guan, File

Korea Utara membongkar lapangan golf senilai Rp588 miliar yang dibangun di resor pegunungan milik Korea Selatan. Tempat wisata ini dulunya menjadi simbol kerja sama antara kedua negara yang bersitegang sejak 1950-an. 

Kementerian Unifikasi Seoul, pada Rabu (13/4), telah mengonfirmasi penggusuran Kumgang Ananti Golf and Spa Resort dekat Gunung Kumgang di pantai timur Korea Utara.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: STR / KCNA via KNS / AFP

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: STR / KCNA via KNS / AFP

Berada di Kawasan Wisata Gunung Kumgang, resor ini menjadi satu-satunya tempat warga Korsel diizinkan memasuki wilayah negara tetangganya. Dengan dihancurkannya lapangan golf tersebut, harapan terjalinnya hubungan baik antara Korsel dan Korut semakin kecil. Langkah ini juga menandai semakin kerasnya sikap Pyongyang terhadap sanksi internasional.

Iklan

Hotel apung Haegumgang, yang juga milik perusahaan Korsel, dikabarkan telah dirobohkan baru-baru ini. Seoul mengumumkan Jumat lalu, Korut melakukan “pembongkaran sepihak” terhadap hotel itu. 

Kepala negara Kim Jong-un telah memerintahkan pembongkaran sejumlah fasilitas milik Korsel di Gunung Kumgang sejak 2019. Menurutnya, bangunan-bangunan itu sudah kumuh dan tak sedap dipandang mata. Kala itu, media Korsel menduga Kim geram dengan sanksi yang dijatuhkan bertubi-tubi kepadanya. Kegagalan Korsel melanjutkan perjalanan tur di wilayah tersebut, yang menjadi sumber pemasukan bagi Korut, juga diyakini mendorong Kim membuat keputusan itu.

Pemerintah Korsel tidak mengungkapkan seberapa jauh progresnya dan bagaimana fasilitasnya dibongkar. Namun, mereka telah meminta Korut menghentikan tindakan sepihak yang disebut-sebut “melanggar hak milik” perusahaan Korsel.

Ananti selaku pengelola resor golf menyatakan akan mengakhiri proyek pembangunan di wilayah Korut pada Selasa. “Dengan sangat menyesal, kami harus menghentikan proyek Gunung Kumgang,” bunyi pernyataan resmi perusahaan. “Sekarang kami akan fokus pada masa depan.”

Lee Jung-myung, pemimpin Ananti sekaligus presiden Asosiasi Golf Korea, mewujudkan pembangunan resor golf pada 2004, dengan harapan dapat mempererat hubungan kedua negara melalui tur wisata atau ajang olahraga internasional.

Iklan

Lee berencana menyelenggarakan turnamen golf internasional tahun lalu, tapi gagal terlaksana lantaran hubungan Korut dan Korsel semakin memanas akibat uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang. Dia juga mengurungkan niatnya setelah mendengar kabar Korut akan menghancurkan fasilitasnya.

Berdasarkan keterangan staf humas perusahaan, terlepas dari kerugian yang akan ditimbulkan dari penggusuran, Ananti belum terpikir mengambil tindakan hukum atau menuntut ganti rugi kepada Korut. 

Dibuka pada Mei 2008, resor itu menyediakan lapangan golf 18 lubang dan 96 kamar. Namun, tempat penginapannya terpaksa ditutup dua bulan kemudian, setelah wisatawan asal Korsel tewas ditembak tentara Korut atas dugaan memasuki zona terlarang.

Itu menjadi kasus pembunuhan warga sipil pertama di Kawasan Wisata Gunung Kumgang, yang menarik hampir dua juta turis Korsel sejak pembukaannya pada 1998. Korea Selatan melarang rakyatnya berkunjung ke sana setelah terjadinya insiden tersebut.

Follow Junhyup Kwon di Twitter.