Tata Surya

Astronom Temukan Molekul di Atmosfer Venus, Indikasi Awal Adanya Kehidupan

Hidrogen fosfida ditemukan di lapisan awan planet tersebut, yang selama ini dianggap mustahil dihuni mahluk apapun lantaran penuh asam sulfat.
Molekul Fosfin di Atmosfer Venus Indikasi Awal Adanya Kehidupan
Venus direkam dari teleskop. Sumber: NASA/JPL-Caltech 

Tim astronom lintas negara menemukan jejak molekul Hidrogen Fosfida, atau biasa disebut fosfin dalam jumlah cukup besar di atmosfer Planet Venus, salah satu tetangga dekat Bumi. Planet ‘Dewi Cinta’ tersebut selama ini dianggap mustahil dihuni mahluk hidup apapun, karena udaranya berupa lapisan tebal karbon dioksida berlapis awan asam sulfat.

Temuan unsur kimia PH3 itu mengubah pemahaman ilmuwan tentang Venus. Sebab berdasarkan artikel yang baru saja dimuat jurnal ilmiah Nature Astronomy, kini muncul secuil kemungkinan ada mahluk hidup di atmosfer Venus.

Iklan

Menurut Jane Greaves, anggota tim peneliti dari Cardiff University, Hidrogen Fosfida tidak otomatis selalu muncul berkat aktivitas kehidupan. Namun, mengingat produksi PH3 di Bumi senantiasa terpicu dari rantai metabolisme mahluk hidup, sumber kehadiran unsur kimia tersebut di lapisan atmosfer Venus masih bisa dispekulasikan, termasuk potensinya berasal dari sejenis kehidupan. Fosfin biasa muncul dan dapat kita amati saat ada jasad mahluk membusuk.

“Belum ada penjelasan yang memadai mengenai penyebab kehadiran Hidrogen Fosfida di udara Venus,” tulis tim peneliti. “Sejauh ini Tidak nampak ada kegiatan biotik maupun abiotik di awan maupun permukaan Venus. Meski begitu, kita juga bisa menduga molekul ini muncul dari proses geologis di planet tersebut.”

Manusia baru beberapa kali sukses mengirim misi antariksa ke Venus, salah satunya wahana Uni Soviet yang mencapai permukaan planet. Rekaman Venus menunjukkan permukaannya mustahil dihuni mahluk hidup. Namun, beberapa ilmuwan mengajukan teori menarik, bahwa situasi di langit Venus jauh lebih ramah, tepatnya di ketinggian 48 hingga 55 kilometer di atas permukaan planet. Kondisi tersebut, dari perkiraan ilmuwan, sangat mirip Bumi sehingga manusia mungkin dapat membangun koloni udara di planet tersebut.

Atas temuan baru dari Greaves dkk ini, potensi Venus masuk dalam daftar exoplanet tidak bisa sepenuhnya dihapus. Exoplanet adalah daftar planet-planet mirip Bumi, punya kondisi alam mendukung kehidupan, sehingga dapat menjadi tujuan migrasi manusia di masa mendatang ketika teknologi sudah memungkinkan.

Iklan

Pemantauan molekul tersebut di Venus dilakukan tim peneliti menggunakan teleskop Atacama Large Millimetre/submillimetre Array (ALMA) dan Teleskop James Clerk Maxwell (JCMT) yang berlokasi di Hawaii. Teleskop tersebut merupakan produksi Jepang. Dari kesimpulan para peneliti, ditemukan jejak fosfin setara 20 per miliar unit di lapisan udara. Sekilas angkanya terlihat kecil, namun karena temuannya konsisten artinya fosfin ada dalam jumlah signifikan di Venus.

Greaves dkk membuat simulasi bermacam skenario yang memungkinkan fosfin terproduksi di suatu planet tanpa kehadiran mahluk hidup. Namun semua probablitas itu tidak bisa mengerucut pada kesimpulan tertentu. Sebab, ilmuwan sampai saat ini belum banyak mendapat data keras dari Venus, berbeda dengan pengetahuan kita soal Bulan dan Mars.

Ide soal membangun koloni udara di Venus juga belum tentu akan berhasil, karena jumlah karbon dioksida di planet tersebut terlalu banyak.

“Selain kita belum tahu banyak mengenai planet itu, seharusnya kondisi udara di sana akan membuat manusia dehidrasi berkepanjangan,” kata tim peneliti. “Maka, satu-satunya cara menentukan bisakah kehidupan bertahan di Venus adalah lebih rutin melakukan eksperimentasi dan modelling.”

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard