Film

Keberagaman Aktor Sekarang Jadi Syarat Nominasi Film Terbaik Oscar

Academy Awards mengumumkan standar inklusi baru, demi mengakhiri bias kulit putih di penghargaan mereka. Pertanyaannya, akankah perubahan ini benar-benar mendukung kelompok minoritas?
Keberagaman Aktor Sekarang Jadi Syarat Nominasi Film Terbaik Oscar
Adegan film Parasite yang memenangkan empat kategori Piala Oscar pada 2020.

Sudah menjadi rahasia umum kalau Academy Awards belum mencerminkan semangat keberagaman dalam industri film Hollywood. Film dan aktor yang masuk nominasi bergengsi rutin menerima kritikan, karena jarang menyertakan kelompok minoritas dan kulit berwarna (POC). Empat tahun lalu, tagar #OscarsSoWhite sampai trending topik di media sosial.

Baik penikmat maupun pegiat industri film pernah menyerukan boikot terhadap acara penghargaan Oscar, sebab para pemenang masih didominasi kulit putih. Academy Awards tampaknya mendengarkan tuntutan ini, sehingga mereka menggandakan jumlah anggota perempuan dan menambah tiga kali lipat jumlah anggota dari etnis dan ras yang kurang terwakili tahun lalu.

Iklan

Academy Awards kini melangkah semakin jauh. Mereka mengumumkan perubahan baru pada kelayakan nominasi Film Terbaik. Film-film yang akan dinominasikan wajib memenuhi setidaknya dua dari empat syarat keberagaman baik di depan maupun di belakang kamera — mencakup bintang film, kru, tim pemasaran dan karyawan magang.

Kelompok ‘kurang terwakili’ yang dimaksud adalah perempuan, kelompok ras dan etnis minoritas, komunitas LGBTQ+ dan penyandang disabilitas. Standar inklusi ini akan diaplikasikan mulai 2024. Filmnya akan dijadikan bahan pertimbangan apabila menyerahkan Formulir Standar Inklusi Academy.

Kritikus meragukan cara ini bisa mengatasi masalah keberagaman Oscar. Walaupun standar casting membutuhkan pemeran utama atau setidaknya 30 persen pemeran yang berasal dari komunitas kurang terwakili, filmnya masih bisa masuk nominasi hanya karena memenuhi dua standar lain yang cukup kabur maksudnya: Representasi di Depan Kamera, Tema dan Narasi; Kepemimpinan Kreatif dan Tim Proyek; Akses dan Peluang Industri; dan Pengembangan Audiens. Itu berarti film yang mayoritas pemerannya tetap lelaki hetero kulit putih bisa dinominasikan, atau bahkan memenangkan penghargaan.

Menariknya, penghargaan Film Terbaik sebenarnya telah disabet film-film yang mengangkat tema minoritas dalam beberapa tahun terakhir — seperti Parasite dan Moonlight.

Masalah yang ditekankan sesungguhnya di sini adalah Oscar masih kurang merepresentasikan aktor POC dan minoritas. Halle Berry belum lama mengungkapkan kepada Variety, terakhir aktris kulit hitam memenangkan kategori Aktris Terbaik yaitu pada 2002 dan dialah yang memenangkannya.

Ini memang langkah awal yang baik, tapi Academy Awards masih harus membuktikan apakah mereka akan terus berjuang melawan masalah keberagaman, atau justru merayakan film dan aktor dari seluruh latar belakang.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D