Aksi Seru Drone Merekam Kawah Gunung Berapi Dari Dekat
Foto oleh Librex/Wikimedia Commons.

FYI.

This story is over 5 years old.

Gunung Berapi

Aksi Seru Drone Merekam Kawah Gunung Berapi Dari Dekat

Drone adalah anugrah bagi pakar gunung berapi yang tak mau mati sia-sia saat melakukan penelitian kawah. Hasil gambarnya pun menakjubkan.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Gunung api yang aktif adalah salah satu lingkungan paling ekstrem muka bumi. Gunung api menarik perhatian, tapi masalahnya sangat pelik terutama kalau kamu ilmuwan. Sebagian ilmuwan semacam mendapat panggilan jiwa mempelajari mempelajari lava dan gas beracun yang keluar dari perut bumi. Tapi sebesar apapun panggilan jiwa itu, mereka toh tak bisa dekat-dekat kawah gunung api. Kalian tahu lah akibatnya kalau ada manusia nekat mendekat ke kawah. Kita pernah melihatnya di film Dante's Peak.

Untuk memecahkan masalah mendasar ini, para vulkanolog makin bergantung pada drone tanpa awak untuk merekam visual dan melakukan pengukuran di daerah dekat gunung berapi yang baru saja meletus. Contohnya bisa dilihat di bawah ini. Video ini adalah rekaman dari dua gunung api di Guatemala yang sering memuntahkan lava yang dipublikasikan oleh sebuah tim vulkanolog dan insinyur di University of Cambridge dan University of Bristol.

Rekaman drone gunung berapi di Guatemalan. Video: Cambridge University/YouTube Video di atas diambil dari puncak Volcán de Fuego dan Volcán de Pacaya, dengan menggunakan sudut pandang sebuah drone bersayap besar. Pesawat tak berawak itu terbang langsung menembus kabut gas beracun yang mengepul dari gunung berapi sembari mengukur temperatur, kelembaban dan berbagai data thermal lainnya. Meski ini bukan pertama kali sebuah drone digunakan untuk merekam lingkungan ekstrem di bumi, tim dari Bristol/Cambridge berencana menjadikan capaian ini sebagai pijakan untuk menggagas proyek yang lebih ambisius tahun ini. Drone yang digunakan tim ini selanjutnya akan disertai dengan peralatan yang lebih wah seperti alat penganalisa gas, pengumpul sampel abu, sensor atmosferis hingga kamere thermal dan visual. "Sensor-sensor yang bakal dibawa drone tak hanya bakal membantu kita memahami emisi yang dikeluarkan dari gunung berapi. Di samping itu, sensor-sensor ini bisa digunakan di masa depan sebagai semacam alarm bagi komunitas sekitar gunung sebelum gunung meletus—tentunya jika drone ini bia terbang secara otomatis," kata Emma Liu, salah satu anggota ekspedisi dan seorang vulkanolog dari departemen ilmu bumi di Cambridge dalam keterangan tertulis. "Drone menawarkan solusi yang sangat berguna untuk melakukan pengumpulan sampel in-situ dan pengamatan emisi gunung berapi reguler, terutama di daerah sekitar letusan yang tak bisa diakses dan berbahaya."

Lebih dari itu, drone juga menghasilkan gambar dari sebuah dinamo geologis bernama gunung berapi, termasuk gambar lubang gas yang runtuh karena tekanan. Jadi, sekali lagi, terimakasih robot atas pemandangan yang luar biasa ini dan telah mau pengganti manusia hingga kami tak harus berakhir di lava panas seperti beberapa orang kayak di film Dante's Peak.