FYI.

This story is over 5 years old.

Percintaan

Tanda-Tanda Mengetahui Hubungan Asmara Kalian Bakal Kandas

Suatu saat, percayalah, kamu lebih milih mati saja ketimbang makan bareng tapi diem-dieman sama doi. Inilah panduan putus cinta bagi manusia dewasa.
Audy Bernadus
Diterjemahkan oleh Audy Bernadus

Semoga demi kebaikanmu sendiri, kami berharap kamu pernah mengenal yang namanya patah hati sejak masih remaja. Karena, ketika mengalami patah hati di periode tersebut—saat orang-orang masih bisa menerima kamu bercucuran air mata sambil nulis diary—efeknya lebih bagus. Alasannya, pertama, patah hati di usia belia mempersiapkanmu patah hati selanjutnya saat dewasa kelak. Kedua, kemungkinanmu sangat kecil sampai memilih bermabuk-mabukan saat dicampakan kekasih di kelas 1 SMA. Artinya, peluang lahir satu pecandu miras di dunia ini berkurang.

Iklan

Tetap saja, patah hati remaja tanggung yang lebih instan berbeda dari patah hati yang akan kamu rasakan pada umur 20 tahun sekian. Putus cinta di usia dewasa terasa dampaknya sampai kamu mati nanti. Rasanya menyiksa secara perlahan. Ini bukan jenis patah hati yang kamu rasakan saat masih SMP; Inilah jenis patah hati orang dewasa—biasanya terjadi ketika api asmara yang ada pada awal hubungan sudah mulai meredup. Hidup kalian saling bergesekan sehingga sama-sama menjadi tumpul; akhirnya kalian bak benda mati bagi satu sama lain, dan hubungan bukan lagi menjadi sumber kebahagiaan bersama. Mungkin sekarang saat membaca artikel ini, kamu berpikir, 'Enggak ah, hubungan gue baik-baik aja sama dia." Percayalah, patah hati atau asmara karam dan padam, sebetulnya dialami semua manusia dewasa. Kalian akan merasakannya dalam bentuk berbeda-beda. Cepat atau lambat. Pilihannya cuma kalian mengakui itu, atau berusaha menipu diri sendiri.

Proses menuju perpisahan merupakan jalan panjang, sepi, serta penuh kejadian tidak menyenangkan dan menyedihkan. Hari ini kami akan memberi tahu kamu sebagian dari pengalaman mereka yang menyadari asmaranya bakal kandas. Kalau kamu mengenali salah satu dari tanda-tanda berikut, sebaiknya kamu segera mempersiapkan diri. Coba latihan mengucap selamat tinggal ke hubungan asmara yang tak bisa dipertahankan lagi tersebut. Yakinlah, sebab patah hati menimpa siapa saja. Cepat atau lambat.

Iklan
sad girl

(Foto ilustrasi: Max Pixel)

PERTENGKARAN MAKIN SERING TERJADI DAN PENYEBABNYA MAKIN TAK PENTING

Bertengkar sebenarnya bagian alamiah dari sebuah hubungan. Tapi, ada jenis pertengkaran yang berbeda, biasanya dialami mereka yang sudah menikah. Tangan mereka bergandengan, wajah mereka makin mirip satu sama lain, terus kelihatannya ayem gitu. Seakan mereka tidak pernah bertengkar. #Relationshipgoals banget deh. Tapi, tanpa diketahui siapapun, pasangan yang terlihat ideal ini hanya bisa saling mencintai kalau sedang berbarengan memangsa hewan liar.

Hidup mereka diwarnai pertengkaran kecil atas hal-hal remeh. Begini ilustrasinya: ("Kamu tuh ya, enggak pernah mau bersihin tempat sampah kecuali aku suruh!) (Kamu terus mengeluh takut kita jatuh miskin, nyatanya kamu terus aja jajan di luar!") (KENAPA SIH KAMU PESEN DELIVERY DARI RESTORAN MASAKAN CINA ITU, AKU KAN GA SUKA MAKAN DI SANA!) (KAN KAMU TAU ITU GA ENAK. SIAPA YANG NUMPUKIN PIRING KAYAK GITU!!!) Akan ada satu titik mereka menikmati pertengkaran. Sampai akhirnya, ah, munculah kesadaran mereka sebenernya tidak pernah "ingin menjadi satu jiwa dalam dua tubuh". Tidak apa-apa. Memang begitulah adanya.

SEKS TERASA MENJIJIKKAN

Masalah dalam urusan ranjang ini muncul, ketika kau orgasme hanya karena selama durasi seks kamu sadar sedang disetubuhi seseorang. Tidak kurang, tidak lebih. Di titik seperti itu, biasanya kau sudah terlambat menyadari badan pasangan tak lagi menarik buatmu. Kesadaran macam ini datang dengan cara tak nyaman. Padahal kamu ingin menua bersama pasangan. Ketika seks tak lagi mengasyikkan kamu akan mulai merasakan dirimu semakin terasingkan dari pengalaman ranjang. Kamu jadi malas dicium pasangan. Salah satu bentuk kasih sayang antar manusia paling natural tersebut bagimu terlalu menjijikan. Sekarang, yang kamu maklumi hanyalah persentuhan antar alat kelamin, tidak ada lainnya.


Iklan

Baca juga panduan VICE jika kau patah hati:

Untungnya, hubungan seks biasanya terjadi malam hari. Jadi, kamu punya banyak waktu mengosongkan pikiran dalam kegelapan, sambil memikirkan apa artinya semua ini bagi kamu ketika pasangan sedang kau setubuhi. Ketika seks—satu-satunya kebahagiaan gratis yang dianugerahkan pada manusia sepanjang kehidupan yang tidak membahagiakan—sudah memuakkan inilah tanda hubungan akan runtuh. Seks merupakan aktivitas yang sangat mendalam. Melibatkan hubungan fisik, mental, dan emosional. Kamu tidak akan bisa membiarkannya hampa begitu saja, berharap maslah di ranjang itu hanya kebosanan yang segera hilang.

KAMU MULAI TAK PEDULI SAMA PASANGAN

Ini beberapa soal pilihan ganda untuk mengilustrasikan situasi subjudul di atas:

i. Bayangkan pasanganmu duduk di sebelah jendela, dengan lantai kayu yang berderit antara mereka, sorotan sinar cahaya putih dari hari yang terang, butiran-butiran debu berterbangan di udara. Kamu baru saja mengiriminya pesan. Isinya kata-kata yang sangat kasar lah pokoknya, yang akhirnya membuat pasanganmu menangis tanpa henti. Mukanya sangat merah hingga lebih seperti jingga dan bercucuran air mata. Dia tak lagi bisa membalas umpatanmu. Kamu membuatnya mengalami semua itu. Apakah kamu merasakan sesuatu dalam hatimu?

A. Ya, Saya Merasakan Sesuatu

B. Tidak merasakan apa-apa

ii. Sebuah bis melaju pergi dengan suara kencang. Kamu tahu jenis suara itu, dari kendaran di tengah kesunyian lalu lintas pinggiran kota. Di sisi lain, kau mendengar anak-anak kecil bermain dengan sebuah bola merah. Tapi, pasanganmu ternyata terbaring kaku dan sekarat di jalanan, darah keluar dari mulut. Anggota tubuhnya yang terberai. Dia ternyata sedang berusaha mengejar bis tersebut, namun malah berakhir tertabrak olehnya. Pasanganmu mati sekarang. Matanya masih terbuka, berkaca-kaca. Bayangkan diri kamu mendekat, dan makin mendekat ke muka yang sedari dulu sering kamu sentuh dan kau bisikkan "Aku sayang kamu." Jika itu terjadi, apakah kau merasakan sesuatu dalam hatimu?

Iklan

A. Ya, Saya Merasakan Sesuatu
B. Tidak merasakan apa-apa

iii. Kerjaan sedang sedikit di kantor, sehingga kamu pulang lebih cepat. Kamu berjalan pulang, seakan hari tersebut hari yang tenang. Kamu mendengarkan musik lewat ponsel. Itu satu jam ketenangan yang sempurna di jalanan. Akhirnya kamu sampai rumah dan sepertinya agak keringatan dari jalan tersebut, sehingga kamu ingin segera mandi. Tiba-tiba, ketika kamu masuk rumah, ada suara kasur berderit-derit. Penasaran, kamu masuk kamar, memergoki pasanganmu—lelaki maupun perempuan—sedang telanjang dan sedang berhubungan seks penuh gairah bersama orang lain. Mereka melakukan gaya di atas ranjang yang tidak pernah lagi kalian lakukan sebagai suami-istri saat bulan madu. Apakah ada perubahan dalam hatimu melihat pasanganmu berselingkuh?

A. Ya, Saya Merasakan Sesuatu
B. Tidak merasakan apa-apa

HASILNYA:

Jika Kau Mayoritas Menjawab A: Bagus tidak ada masalah.
Kalau mayoritas jawabannya B: Akhiri. Hubunganmu. Sekarang. Juga.

Sad girl 2

(Ilustrasi foto oleh Chris Bethell)

KAMU TAK TAHU LAGI HARUS NGOMONG APA KE PASANGAN

Pernah ga sih, kamu ngalamin makan malam bareng pasangan tapi berakhir menyedihkan? Kamu mungkin mikir skenario kayak gini mustahil. Semua orang suka makan malam. Apalagi kalau tempatnya enak. Faktanya, selama makan malam, kamu lebih sering melirik ke orang yang berada di ujung lain mejamu. Di depanmu, kamu melihat orang yang kamu kira selama ini sangat kau cintai. Namun tidak ada rasa atau kepikiran ngomong apa-apa. "Jadi apa-" ucap mu ragu, sembari mengambil garam, menaburkannya ke makanan kamu. "Jadi mamamu mengabari apa?" Dia lalu berkata "hmm", dan kamu membalas lagi "Apa yang dikatakan mama kamu? Waktu telepon kemarin. Bukannya mama nelpon?" Dia kemudian menjawab, "Oh" dan "iya" dan "ya", lalu munculah sebuah jeda penuh keheningan. Salah satu kalian menghela nafas, mengeluarkan seluruh udara yang ada dalam tubuh, membuat suara angin yang bertiup kencang dari sebuah ruang kosong- yang dulunya merupakan tempat hati kamu. Lalu dia lanjut berkata, "Oh, engga apa-apa. Dia cuma ngomongin tentang anjing barunya." Kamu kemudian duduk dengan diam sampai makanan datang, dan pada saat itu kamu akan berkata, "Eh, makanannya dateng tuh." Makanan tersebut telah menyalamatkan kalian berdua. Kamu pun baru menyadari belum sempat mengupload foto makanan ke Instagram sampai ketika tagihannya datang. Ketika makan siang saja sudah menyedihkan itu, kamu tahu semuanya telah usai. Intinya, hindarin momen yang sedih macam itu saat makan bareng pasangan.

PASANGAN BUKAN ORANG PERTAMA YANG KAMU BERI KABAR BAIK

Sebuah hal yang sebenarnya enggak penting tapi biasa dilakukan ketika pacaran adalah punya seseorang yang mau terima telpon kamu buat ngasih tahu kabar gembira. Misalnya ngasih tahu kalau kamu naik gaji, atau adik perempuan kamu mau nikah, atau sesuatu yang enggak penting banget, misalnya kamu baru aja lihat anjing yang lucu di jalan. Kalau kamu sudah enggak deket sama si dia lagi, kamu bakalan ngasih tahu kabar gembira ke orang lain, misalnya ke sahabat, atau ke orangtua. Hal yang sama juga terjadi kalau kamu ngalamin kejadian yang enggak enak. Yang terjadi sebenarnya kamu secara enggak sadar menyiapkan diri sendiri. Kamu merasa, hanya kamulah satu-satunya orang yang peduli sama diri kamu sendiri.

man

Ilustrasi foto oleh Jake Lewis

Iklan

KAMU MULAI BERFANTASI HIDUP SAMA ORANG LAIN, BUKAN PASANGANMU SEKARANG

Waktu kamu mulai bayangin dapet hari Minggu yang tenang sendirian, bisa jogging, terus ngopi di kafe yang kopinya seharga Rp81.000 sambil nonton orang mondar-mandir keliling kota. Terus jalan ke pub sore-sore, sambil makan burger, ketemu temen-temen yang udah lama enggak ketemu karena pasangan kamu ternyata benci mereka semua. Bahkan kamu bisa adopsi anjing, mungkin sekalian pindah ke New York. Bisa masak sesuatu yang kamu suka, bukan menu yang itu-itu aja bikinan pasangan kamu. Kamu bisa beli apapun yang kamu mau tanpa harus peduli apa yang pasangan kamu pikirin. Pasti enaknya punya kebebasan kayak gitu, enggak terpenjara sama pacar sendiri.

KAMU ENGGAK LAGI SEMANGAT MINTA MAAF HABIS BERANTEM

Dulu kamu sempet memohon, nangis, terus beliin si dia bunga supaya bisa baikan abis berantem. Sekarang kamu cuma bilang, "Iya deh, maaf" Terus balik lagi ke apapun yang lagi kalian tonton di Youtube.

SELINGKUH (SORI, SUDAH PASTI LAH)

Kalau kamu mau tau tanda bahwa hubungan kamu bentar lagi sampai ke garis finish, selingkuh tanda yang paling jelas. Misalnya kalau kamu pergi ke pub, terus mabok, dan akhirnya ML sama orang lain, itu pasti tanda kalau hubunganmu dan pacarku akan segera berakhir. Tapi selingkuh enggak cuma kalau kamu ML sama orang lain aja, waktu kamu lebih sering chatting sama cewek lain, atau follow mantan kamu, itu juga bisa dianggap selingkuh. Yang jelas, di kepala kamu mulai ada pertanyaan "gue bisa selingkuh kan kalau gue mau?" Dan yang harus dilakukan tinggal merealisasikannya aja.

bishy

Photo by Jake Lewis

Iklan

KAMU MALAS PUTUS SAMA PASANGAN, HANYA KARENA KALIAN TERLANJUR BAYAR KONTRAKAN

Kalau kamu sudah tinggal bareng sama pasanganmu di satu rumah, pasti enggak enak banget kalau harus stop tinggal di situ hanyak karena kamu udah enggak sayang sama pasangan kamu. Bukan apa-apa, tapi rumah yang pakai sistem kontrak itu pasti punya hukuman kalau penghuninya enggak tinggal di rumah itu sesuai jangka waktu yang sudah disepakati di kontrak. Jadi kamu stuck sama pasangan yang udah enggak kamu sayang itu, supaya kalian berdua enggak kena hukuman dari si tuan tanah. Dan kalau sudah begini, mungkin kamu mulai deh sering nginep di rumah saudara atau teman. Kalau kamu hitung sisa hari supaya kontraknya berakhir, pasti kerasanya lama banget.

DILEMA MENCARI WAKTU BUAT BILANG 'ADA YANG MAU AKU OMONGIN NIH' SAMA PASANGAN

Kalau kamu udah bener-bener enggak kuat buat tetap berhubungan sama pasangan kamu, ini berarti kamu mulai masuk ke fase akhir hubungan. Kamu mulai ngerasa semua yang terjadi di hubungan kamu sam pasangan kamu itu bukan urusan kamu. Lalu kamu mulai ngajak diem-dieman, dan ketika kamu akhirnya buka mulut, yang keluar adalah "Ada yang mau aku omongin sama kamu" sebuah kalimat pembuka buat mutusin suatu hubungan. Lalu setelah ngomong panjang lebar soal susahnya mempertahankan hubungan kalian, kamu bakal ngajak diem-dieman lagi. Lalu berdebat panjang lebar lagi, sampai di satu titik hubungan kalian berakhir.

….walau akhirnya kamu balik pacaran sama orang lain, lalu ngerasa terjebak di hubungan itu, dan semuanya berulang lagi!

Saran-saran di atas disusun bareng oleh @hannahrosewens, @joelgolby dan @joe_bish