FYI.

This story is over 5 years old.

Skandal Malaysia

Lebih Suka Gandum Daripada Beras, Najib Razak Dikecam Warga Malaysia Mirip Marie Antoinette

Sosok ratu prancis itu dipancung rakyat akibat gemar bermewah-mewahan. Oposisi Malaysia menuding Razak setali tiga uang, sebaiknya digulingkan karena selera makannya saja tak dekat dengan rakyat (selain ada dugaan korupsi juga).
Sumber kolase: foto via akun flickr Stacey Spensley dan arsip Wikimedia Commons

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES

Beras adalah sokoguru khazanah kuliner Malaysia. Namanya juga makanan pokok rakyat Melayu, berbagai masakan pasti ada unsur nasinya. Contoh utamanya tentu saja nasi lemak, masakan yang disebut sebagai "makanan nasional" Negeri Jiran. Seperti Indonesia, rakyat Malaysia menggemari nasi. Bahkan sampai 2015, pemerintah Malaysia masih menyubsidi harga beras di pasaran agar terjangkau masyarakat. Makanya, ketika Perdana Menteri Malaysia mengaku lebih suka biji gandum daripada beras, ucapannya dianggap banyak pihak semacam pengkhianatan terhadap budaya lokal.

Iklan

Gelombang kritik semakin deras menghujani Najib Razak, PM dari Partai Barisan Nasional (UMNO) yang selama lima tahun belakangan penuh kontroversi akibat diduga terlibat skandal megakorupsi BUMN bernama 1MDB.

Seakan tidak cukup dikecam rakyat atas skandal 1MDB, ucapan Najib soal lebih suka makan quinoa (alias biji gandum) seperti menyiram bensin kepada api.

"Saya tak makan nasi, saya makannya quinoa," ujarnya dalam sesi tanya jawab yang tayang dalam di televisi pekan lalu. "Saya tahu quinoa karena dikenalkan anak saya. Rasa dan kandungan gizinya lebih bagus daripada nasi," kata Najib, sembari menjelaskan pada pembawa acara kalau quinoa adalah makanan pokok berasal dari Peru.

Inilah video kata-kata Najib soal quinoa yang memantik kemarahan dan rasa nasionalisme rakyat Malaysia:

Kalangan oposisi pemerintah Malaysia segera memanfaatkan situasi. Mereka menyoroti selera makan Najib sebagai bukti kalau dia pemimpin yang sudah tidak dekat dengan rakyat. Makanannya saja sesuatu yang harus diimpor dan berharga mahal. Sebagian pengkritik Najib mengajak rakyat bersatu melengserkannya, karena jelas-jelas tidak nasionalis dan tidak lagi memahami persoalan rakyat Malaysia.

Salah satu pengkritik paling keras adalah Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia. Setelah pecah kongsi dari UMNO akibat skandal 1MDB, Mahathir kini mendirikan partai baru. Lewat akun Twitternya beberapa hari lalu, Mahathir menyatakan pemimpin negara seperti Malaysia harusnya mengonsumsi beras.

Iklan

Pemimpin oposisi lainnya, Lim Kit Siang, menulis opini di surat kabar Malaysian Times, mengkritik keras ucapan Najib. Lim mengaku tidak pernah mendengar quinoa sebelum Najib dengan bangga menceritakan bahan makanan impor itu. Setelah mencari ke supermarket, Lim terkejut karena melihat harga 10 kilogram quinoa 23 kali lipat lebih mahal daripada beras dalam jumlah yang sama. Secara sarkastis, Lim menyamakan Najib seperti mendiang Ratu Prancis yang akhirnya dipancung rakyat karena gemar bermewah-mewahan.

"Selera Najib yang seperti itu mengingatkan saya pada sosok Marie Antoinette, ratu terakhir dari Kerajaan Prancis yang akhirnya digulingkan dalam peristiwa revolusi rakyat 1789. Marie pernah bilang kalau rakyat miskin sebaiknya 'makan kue saja' ketika mendapat laporan banyak penduduk kelaparan akibat kelangkaan gandum," tulis Lim.

Soal isu dugaan korupsi, Najib selama ini lumayan bergeming atau membantah seperlunya. Tapi giliran kritikan oposisi, serta gelombang bullying dari warganet lokal, mengarah kepada gaya hidupnya, PM Malaysia itu akhirnya memberi klarifikasi panjang lebar melalui akun Facebook pribadi. Dia menuding komentarnya soal kebiasaan makan quinoa sudah didistorsi oleh media massa. Najib mengaku makan quinoa setiap hari karena melakoni diet sehat untuk mengurangi berat badan.

Kantor Perdana Menteri Malaysia tidak merespons permintaan wawancara dari redaksi MUNCHIES mengenai kehebohan ini. Isu quinoa vs beras tampaknya bukan akhir serangan terhadap Najib. Sang PM yang berkuasa sejak 2009 itu bakal semakin sering diserang oleh banyak pihak. Malaysia rencananya akan menggelar pemilu pada Agustus mendatang. Sebagian kalangan menganggap inilah saat paling tepat melengserkan Najib. Sampai hari H pemilu tiba, Najib tampaknya akan sibuk meyakinkan rakyat Negeri Jiran kalau dia juga mencintai nasi.