Epidemi Penghamba Adsense

Buat Para Korban, Nih Ide Counter-Prank Membalas 'Prank' YouTuber Penghamba AdSense

Level prank demi konten YouTube, termasuk prank cancel pesanan ojol, udah sampai level keterlaluan. Yang kayak gini mau kita diamkan? Ya enggak lah!
Marak YouTuber Prank Ojol Demi Konten, Korban Bisa Lakukan Counter Prank Buat Para Penghamba Adsense
Ilustrasi prank YouTuber ngehek oleh Bobby Satya Ramadhan/VICE

Prank YouTuber sampah semakin keterlaluan. Lihat aja aliran prank terbaru yang spesialisasinya ngerjain sopir ojek online. Modusnya sederhana tapi ngeselin abis. Mereka memesan sesuatu dalam jumlah besar (nominalnya sampai jutaan rupiah) lewat aplikasi ojol, lalu setelah pesanan dibelikan si sopir, si YouTuber akan membatalkan pesanannya atau berpura-pura tidak memesan.

Seorang sopir ojol yang sekali narik kadang cuma dapat belasan ribu ketika tahu uangnya amblas sampai jutaan jelas pusing lah. Bagian ini jadi puncak konflik dalam dramaturgi prank ini. Lanjutannya ketebak, di akhir video sopir ojol yang sedang kebingungan akan dikejutkan dengan kemunculan si tukang prank yang mengaku lagi ngerjain.

Iklan

Lagaknya sih kayak mesiah. Si YouTuber sampah bersama kamera yang ngintil terus akan memberi uang atau barang berharga kepada si sopir ojol sebagai “hadiah” karena sudah terpilih dikerjai.

Sampah ini, sayangnya, terbukti sukses membuat video ditonton jutaan orang di YouTube. Banyak pemirsa yang bukannya jijik, justru terharu menonton acara beginian.

Tapi netizen yang mengecam cara rendahan ini juga tak sedikit. Tagar #SayNotoPrank sempat trending di Twitter. Isinya cuitan orang-orang yang menghardik kebodohan ini. Tapi mengecam mestinya enggak cukup dong, kita juga perlu melawan biar praktik prang-preng-prang-preng ini berhenti selamanya. Gerakan counter-prank harus digalakkan demi memberi efek jera.

VICE mendaftar sejumlah ide counter-prank yang bisa diterapkan kalau ada tanda-tanda prank yang sedang populer ini terjadi di sekitarmu. Bersiap, comrade !

1. Prank: Membatalkan Pesanan Ojol
Counter-Prank: Siapkan nota kesepahaman

Mari kita bahas dari yang paling populer dulu. So pasti (eh, masih ada yang pake kata ini enggak sih?) ide ini spesifik VICE tujukan kepada sopir ojol di seluruh Indonesia.

Idenya begini: para sopir ojol harus mempersiapkan nota kesepahaman yang kira-kira berbunyi: “Saat saya dikerjai sebagai konten prank YouTube, maka saya berhak atas 100 persen monetisasi dari video tersebut.” Jangan lupa sertakan materai Rp6.000 di kolom tanda tangan.

Jadi, begitu orderan jutaan rupiah Anda tiba-tiba dibatalkan dan muncul sang YouTuber dengan kamera beserta paguyubannya itu, Anda sodorkan langsung nota kesepahaman tersebut agar ditandatangani sang YouTuber saat itu juga.

Iklan

Kalau ia menolak, Anda sudah memiliki bukti nomor telepon dan pesanan yang dibatalkan/tidak diakui sehingga Anda bisa melaporkan kasus ini ke polisi.

Selamat datang pendapatan pasif!

2. Prank: Belanja pakai uang koin.
Counter-prank: Bilang koin itu palsu dan lapor polisi

Tahun ini bisa dibilang tahun gila-gilanya platform cashless, tapi YouTuber sampah masih saja suka cari kesenangan dengan membeli barang-barang mewah, seperti jam, mobil, motor, dan ponsel, menggunakan uang koin. Kalau ada orang beli barang mahal pakai koin karena emang itu uang yang dia punya, kita bisa maklum lah. Tapi kalau tujuannya buat ngerjain? No, no, no. Ngerepotin anjir.

Kalau Anda kebetulan penjaga toko yang punya kemungkinan di- prank model ginian, kami sarankan Anda pura-pura punya alat pengecek koin palsu. Jadi, saat prank terjadi, Anda bisa segera mengambil koinnya, mengeceknya di mesin, dan mengatakan uang itu palsu. Tidak lupa pula Anda meminta si YouTuber tetap di tempat karena Anda sedang memanggil polisi.

  1. Counter-prank YouTube Bikin video klarifikasi:
Pura-pura menerima klarifikasi dan permintaan maaf YouTuber, aslinya mah tetep lapor polisi

Selain rajin ngomong “What’s up guys?”, YouTuber punya kebiasaan jelek melakukan klarifikasi atas segala kesalahan yang mereka tahu sejak awal itu bakal bikin orang marah.

Biasanya kartu ini mereka pakai ketika kasus sudah viral dan ada kemungkinan pelibatan hukum dalam penyelesaiannya. Mereka pikir video klarifikasi bisa membebaskan mereka dari segala konsekuensi perbuatannya?

Kepada semua korban prank YouTuber yang udah kena video klarifikasi, silakan melakukan prank berpura-pura menerima klarifikasi YouTuber tersebut dan bilang Anda memaafkan kesalahannya. Namun, tetap laporkan saja dia ke polisi.

Iya, seluruh tips dari kami emang ujung-ujungnya ke polisi. Soalnya klimaksnya ada di sini. Ketika si YouTuber udah parno berat di bawah bayang-bayang teralis besi, terus dia nangis-nangis minta maaf, baru deh kita kasih tahu: "Iya, kamu dilaporin ke polisi. Tapi bo'ong."