Mafia Italia

Ga Ada Angin Ga Ada Hujan, Mafia Buronan Eropa Malah Tertangkap Pemberontak Suriah

Kronologi tertangkapnya Bruno Carbone random banget. Bertahun-tahun diburu Europol, ternyata bos mafia ini sembunyi pura-pura jadi imigran di pedesaan Suriah.
Bos Mafia Bruno Carbone Buronan Polisi Eropa Tertangkap Tanpa Sengaja di Idlib Suriah Karena Jual Rolex Palsu
Bos Mafia Bruno Carbone tertangkap di Suriah pura-pura jadi imigran asal Meksiko. Foto dari arsip Hayat Tahrir al-Sham

Salah satu bos jaringan pengedar narkoba asal Kota Napoli, Italia, yang lama jadi buronan kakap Eropa berhasil tertangkap. Namun, lokasi penangkannya yang tidak disangka-sangka. Bruno Carbone, salah satu petinggi jaringan mafia Cappello-Carateddi berhasil ditangkap oleh pemberontak Suriah, tepatnya di kota Idlib, pada 14 November 2022.

Carbone, selama lebih dari 20 tahun gagal ditemukan oleh Europol (jaringan kepolisian Uni Eropa), ternyata mencoba bersembunyi di Suriah. Dia ditahan karena gerak-gerik mencurigakan oleh petugas perbatasan Kota Idlib. Kota itu saat ini dikuasai kelompok pemberontak Suriah, tepatnya faksi Hayat Tahrir al-Sham.

Iklan

Carbone sudah buron sejak 2003. Dia terancam dipenjara 20 tahun jika tuntas diekstradisi ke Italia. Lelaki 45 tahun itu disebut sebagai pengendali jaringan penyelundupan narkoba ke Spanyol melalui rute Catania-Napoli.

Jika mengacu pada keterangan tertulis Hayat Tahrir, proses penangkapan Carbone cukup absurd. Awalnya tidak ada yang peduli dia siapa. Namun Carbone memicu keributan karena menjual jam Rolex palsu di jalanan Idlib. Ketika diinterogasi pertama kali, dia mengaku sebagai imigran asal Meksiko yang menyambung hidup di Suriah.

Mohammed Abdulrahman, petinggi pemberontak yang menguasai Idlib, menyatakan interogasi itu semakin membuat petugas di lapangan curiga. Mereka pun mencari informasi dari pihak lain, sampai akhirnya dapat keterangan dari imigrasi Turki bila sosok itu buronan Europol.

“Kami tidak tahu apa yang menyebabkan dia kabur ke Suriah, tapi yang jelas pada Maret tahun ini [Carbone] sudah sempat diburu imigrasi Turki karena menyeberang perbatasan tanpa izin,” ujar Abdulrahman. “Setelah mempelajari latar belakangnya dengan seksama, kami yakin dia adalah buronan pengedar narkoba internasional dan kami menyerahkannya pada otoritas hukum lain.”

Proses ekstradisi Carbone dilakukan Hayat Tahrir ke otoritas Uni Emirat Arab (salah satu pendonor terbesar pemberontak Suriah). Carbone sudah mendarat di Roma, setelah sempat transit dulu di Dubai, Alhasil, aparat keamanan Italia mengira Carbone diekstradisi oleh Uni Emirat Arab.