'Damaged'-nya Black Flag Adalah Mahakarya, Tapi Kenapa Pengaruhnya Kurang Terasa di Kancah Hardcore?

FYI.

This story is over 5 years old.

Hardcore

'Damaged'-nya Black Flag Adalah Mahakarya, Tapi Kenapa Pengaruhnya Kurang Terasa di Kancah Hardcore?

Album yang dirilis pada 1981 itu berhasil memperluas batas-batas definisi hardcore punk di Amerika Serikat.

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.

Tanya band hardcore manapun tentang influence mereka, dijamin nama Black Flag muncul. Tidak heran mengingat mereka sangat berperan terhadap evolusi hardcore punk. Black Flag kerap menjadi nama pertama yang disebutkan orang ketika mencoba menjelaskan transformasi punk bubblegum manis Ramones menjadi hardcore yang berbau nihilis. EP debut yang dirilis tahun 1979, Nervous Breakdown menyuguhkan attitude punk dengan intensitas yang jauh lebih tinggi. Durasi lagu-lagunya lebih pendek, produksi lebih kasar, dan musikalitas yang longgar. Apabila musik punk awal masih terdengar seperti musik, Black Flag terdengar seperti kegaduhan yang bising.

Iklan

Sayangnya formasi Black Flag dari EP Nervous Breakdown tidak bertahan lama. Vokalis Keith Morris dan drummer Brian Migdol cabut dari band, meninggalkan basis Chuck Dukowski dan gitaris/pemimpin band Greg Ginn. Anggota band baru mereka pun akhirnya kerap keluar masuk, menjadi semacam pola yang terus berulang di Black Flag. Bahkan hingga kini, Ginn masih sering meminta orang asing yang dia temui di supermarket untuk bermain bass untuk bandnya.

Ketika Black Flag mulai stabil di awal 80an, reputasi band mereka sudah tersebar luas. Acara live mereka di California Selatan kerap berubah menjadi kerusuhan, membuat Black Flag sulit manggung dengan layak. Biarpun rilisan pertama Black Flag layak dikenang karena etos hardcorenya yang kuat, peninggalan besar band ini sesungguhnya adalah membuka jaringan tur DIY di Amerika Serikat yang nantinya dinikmati oleh band-band penerus. Namun, tetap saja di titik itu Black Flag belum merilis album penuh, biarpun materinya ada. Sebelum album debut mereka Damaged dirilis, mereka sudah sering menyanyikan lagu-lagu tersebut setiap kali manggung, memberikan para penonton cuplikan seperti apa musik hardcore nantinya.

Sebelum saya masuk lebih jauh, penting untuk mengingat bahwa Damaged adalah album yang sangat bagus. Bahkan ketika didengarkan sekarang, hampir 40 tahun semenjak perilisan, album ini masih sangat seru. Mulai dari "Rise Above" yang anthemic, "Police Story" yang penuh kemarahan, dan "Depression" yang gelap dan instrospektif, hingga lagu penutup "Damaged I" yang gila, album ini berhasil menangkap esensi momen scene hardcore di era tersebut. Album ini menjadi pengantar transisi musik punk/hardcore dari akhir 70-an ke awal 80an. Anehnya, album ini seakan terisolasi, eksis dalam dunianya sendiri.

Iklan

Ketika Damaged dirilis di Desember 1981, musik yang Black Flag mainkan tidak hanya menjadi populer di Amerika Serikat dan Kanada, tapi juga di berbagai belahan dunia. Tidak lama kemudian vokalis Henry Rollins bergabung dengan Black Flag dan pindah ke California dan band-band kontemporer pun mulai mendapat perhatian. Kemarahan dan etos anti-narkoba Minor Threat mengenalkan kita akan straight edge dan youth crew yang nantinya akan terus populer satu dekade kemudian. Musik Bad Brains yang groovy dan ngebut menjadi bukti bahwa musik hardcore punk memiliki musisi-musisi berskill dan virtuoso. Di San Pedro, California dan Austin, Texas, Minutemen dan Big Boys mulai memasukkan elemen funk ke dalam musik hardcore yang primal. Di San Francisco, Dead Kennedys menawarkan pendekatan lirik berbau sains-fiksi dan sarkastik ke genre yang penuh dengan slogan-slogan sederhana. Descendents membawa hook pop yang catchy dan bernyanyi tentang masakan cepat saji dan kopi. Di Midwest, Hüsker Dü mengengkol reverb hingga tahap ekstrem, membuat lagu-lagu mereka terdengar seperti speaker murah. Banyak muncul variasi dari hardcore punk, tapi Black Flag tetaplah Black Flag.

Padatnya jadwal tur dan masalah-masalah pribadi antar anggota yang kerap membuat Black Flag menjadi tidak stabil. Alih-alih menjadi bagian dari scene yang mereka bangun, Damaged membuat Black Flag terasing dari dunia hardcore. Mereka-mereka yang menginginkan lagu-lagu seperti EP Nervous Breakdown namun lebih cepat dan keras akan kecewa dengan Damaged. Dulu dipandang sebagai satu-satunya band yang layak ditonton, kini Black Flag malah menjadi sasaran kritik penggemar—lagian di saat itu anak-anak punk tidak tertarik menghargai band-band pembuka jalan bagi scene.

Iklan

Sama seperti reputasi Black Flag sebagai band yang aksi panggungnya rusuh, kerjasama yang gagal dengan Unicorn Records—anak perusahaan dari label major MCA—juga mempengaruhi perilisan Damaged. Album tersebut tidak mendapat distribusi seluas yang diinginkan band, biarpun tetap mendapat perhatian yang cukup. Namun insiden ini akhirnya memaksa Black Flag untuk melakukan distribusi lewat label milik gitaris Greg Ginn, SST Records—dalam prosesnya dituntut secara hukum oleh Unicorn.

Perang di pengadilan membuat Black Flag kesulitan merilis musik baru, memaksa mereka merilis kompilasi Everything Went Black dan The First Four Years untuk menahan rasa haus penggemar. Justru ketika hardcore tengah mencapai puncaknya, pertumbuhan Black Flag tertahan, memaksa mereka mengandalkan lagu-lagu lama ketika penggemar mereka meminta lagu-lagu baru dengan arahan yang baru juga.

Ketika Black Flag muncul kembali di 1984 dan telah merilis tiga album penuh, sound mereka sudah berubah secara dramatis—iklim scene hardcore juga sudah berganti. Secara kreatif, banyak band mentok, dan akhirnya bubar. Ini membuka jalan bagi Black Flag untuk meraih kembali tahta mereka di scene. Formasi baru mereka, Rollins, Ginn, dan drummer Descendents Bill Stevenson menawarkan arahan musik baru. My War adalah album berat bertempo sedang, penuh dengan riff polyrhythmic dan vokal Rollins yang lebih teratur. Namun akhirnya sisi B album inilah, berisikan tiga lagu berdurasi panjang bertempo lambat ala sludge yang akhirnya menciptakan revolusi baru.

Iklan

Tidak banyak sisi B album yang memiliki halaman Facebook khusus didedikasikan ke mereka, apalagi dipandang sebagai titik temu sludge metal dan grunge—menurut Kurt Cobain loh ya. My War adalah album yang membuka jalan bagi band-band seperti Melvins, menawarkan pendekatan yang baru bagi crossover antara hardcore dan metal. Apabila kompilasi The First Four Years menawarkan lagu-lagu hardcore standar, My War membuka jalur baru, biarpun apabila ini akhirnya berperan di tamatnya Black Flag di 1986.

Lalu bagaimana dengan Damaged, album debut ikonik dari salah satu nama terbesar di hardcore punk? Biarpun bisa dibilang album tersebut lumayan sempurna, sulit untuk membuktikan bahwa album tersebut berpengaruh kuat terhadap jenis musik yang diasosiasikan dengannya. Damaged menjadi semacam pintu masuk bagi penggemar hardcore sebelum menyelami genre ini lebih jauh. Damaged juga kerap menjadi satu-satunya album hardcore yang banyak didengar oleh penggemar musik non-hardcore. Foto cover Damaged—Rollins memecahkan kaca dengan tangannya sendiri—bisa dibilang sama ikoniknya dengan album Master of Puppers milik Metallica. Biarpun anda tidak tahu seperti apa musik di Damaged, cover albumnya memberi petunjuk yang sangat jelas. Saking ikoniknya, album ini menjadi simbol bagi pemberontakan remaja. Buktinya? Lihat adegan James Franco mengangguk-angguk sambil mendengarkan album ini di salah satu episode Freaks And Geeks.

Di 90-an dan awal 2000, hardcore terus berevolusi, memunculkan berbagai sub-genre. Sama seperti tren rap masa kini, hardcore berkembang sangat cepat di masa itu, bereksperimen dengan sound-sound baru dan menghindari pemujaan figur-figur tertentu di scene. Kompilasi The First Four Years menginspirasi band band muda hardcore saat itu, tapi Damaged lah yang bertanggung jawab atas kelahiran genre hardcore punk yang kita kenal sekarang.

Biarpun Damaged akan selalu dikenang dalam sejarah musik, tidak bisa dipungkiri bahwa musik album ini tidak akan pernah sepopuler jejak yang ditinggalkan. Jarak dua tahun antara Nervous Breakdown dan Damaged bukanlah waktu yang lama, tapi cukup untuk menahan Damaged menjadi album benchmark mereka. Iya memang banyak anak-anak hardcore mengaku suka Black Flag, tapi seberapa sering mereka ngomongin Black Flag di era Damaged?