Twitter

Begini Cara Cerdas Membersihkan Algoritma di Twitter Feed-mu dari Konten Toxic

Tahun sudah berganti, saatnya kamu belajar trik sederhana agar tak terbebani konten-konten sampah yang bertebaran di linimasa.
Begini Cara Cerdas Membersihkan Algoritma di Twitter Feed-mu dari Konten Toxic
Foto ilustrasi via akun Flickr Andreas Eldh 

Sistem algoritma linimasa di Twitter, yang mulai diperkenalkan pada 2018, kerap mengundang keluhan para pengguna. Format baru ini membuat format linimasa jadi lebih simpel, seperti RSS Feed di blog dulu, sehingga pengguna dapat memperoleh cuitan dari orang yang mereka follow, termasuk dari akun yang di-follow mutualmu.

Masalahnya, seringkali algoritma ini membuat siapapun terjebak pada konten-konten yang sebenarnya tidak ingin kalian ikuti. Kadang di linimasa, tiba-tiba muncul cuitan seksis, rasis, atau bodoh yang tak ketulungan. Makin jarang kalian mendapat asupan informasi dari teman dunia nyata yang sama-sama Twitteran. Toxic banget kondisinya.

Iklan

Lebih-lebih cuitan dari format "show best tweets first" yang justru lebih banyak gorengan selebtwit, twitwar ga penting, hingga komen-komen penuh kebencian buzzer pro ataupun kontra pemerintah. Tagar-tagar norak juga jadi mewarnai linimasa kita, gara-gara algoritma Twitter.

Berbagai perubahan ini membuat orang waras manapun akan sulit menikmati kegiatan bermedsos ria. Kalau semua tagar, akun, atau kata kunci ngeselin harus di-mute, jumlahnya pun sudah ratusan seperti pernah kutulis di artikel sebelumnya. Aku tidak benci sosok asli di balik akun-akun itu. Hanya saja mereka goblok banget cuitannya dan aku tidak mau merusak mood harianku dengan membaca pikiran bodoh mereka.

Maka, sejak pergantian tahun, aku memakai strategi baru. Aku hanya membuka Twitter dalam hitungan jari tiap hari (sebelumnya mungkin tiap 90 detik sekali aku terbiasa membuka Twitter). Eh ajaib lho, aku jadi lebih jarang melihat manusia-manusia bodoh nge-twit di linimasaku. Tapi tentu itu bukan satu-satunya cara untuk membersihkan algoritma linimasa kita dari topik-topik ngeselin.

Sekali lagi, biasa nge-mute kata kunci dan tagar tertentu cukup penting lho (aku sudah nge-mute semua yang terkait #Trump #jokowi #jae #anies #gabener atau #daruratlgbt). Meski demikian, ada beberapa trik penting yang ternyata masih bisa kita kulik untuk memaksimalkan fungsi mute di Twitter. Bahkan, fitur-fitur ini seringkali tidak terlalu dipahami publik, membuat kita melongo saat mempelajarinya: "anjir, tahu gitu dari dulu gue pake."

Iklan

Intinya, teknik mute ini tidak sekadar berbasis akun atau kata kunci tertentu, tapi juga format algoritma pengumpulan datanya. Dengan menambahkan string—semacam baris kode yang biasa dipakai Twitter untuk mengumpulkan tagar tertentu—maka linimasamu akan semakin optimal membersihkan konten-konten yang merusak mood.

Caranya sederhana kok. Buka Twitter, log in ke akunmu, lalu akses Settings > Notifications > Muted > Muted words, dan tambahkan rangkaian string berikut:

  • suggest_activity_tweet: menyetop rekomendasi twit yang dianggap mesin menarik buatmu
  • suggest_recycled_tweet_inline: menghentikan satu twit viral muncul berulang kali
  • suggest_pyle_tweet: agar tak ada lagi twit rekomendasi dari akun yang di-follow mutualmu
  • suggest_grouped_tweet_hashtag: twit dari rangkaian tagar viral tidak akan muncul di linimasa
  • suggest_who_to_follow: sudah cukup jelas ya, masukkin aja akun-akun ngeselin versimu
  • generic-activity-momentsbreaking: linimasa hanya akan menampilkan twit real time saja, bukan yang udah digoreng buzzer sejak semalam

Masih ada banyak string yang berguna untuk kesehatan mental kalian saat Twitteran kok, daftarnya pelajari saja di daftar berikut.

Rupanya, pengaturan algoritma ini rahasia umum buat pengguna yang mau ngulik, serta anak IT yang sudah tahu cara mengakali algoritma Twitter. Desainer Jeff Green sempat berbagi string untuk nge-mute topik ngeselin versinya, yang lantas dia bagi ke Github repository tahun lalu.Programmer Nicolás Bevacqua juga sudah menceritakan trik serupa pada 2018.

Saran-saran ini sangat penting, jadi mending kita terus bagikan kepada siapapun yang pengin Twitteran santai tanpa dihantui prahara online. Semoga, dengan trik tersebut, kalian bisa menjalani 2020 lebih santuy, rileks, dan emosi kalian tak lagi dikendalikan algoritma.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard