FYI.

This story is over 5 years old.

Kesetaraan Gender

Natalie Portman Menyimpan ‘100 Cerita’ Tentang Pelecehan Seks di Hollywood

"saya mengalami diskriminasi dan pelecehan di segala hal yang telah saya kerjakan dalam kancah perfilman." ujar Portman
Natalie Portman berbicara di Columbia University. Via Flickr

Natalie Portman baru-baru ini mengungkapkan pendapatnya tentang pembongkaran beragam praktik pelecehan seksual dalam industri film Hollywood yang selama ini ditutup-tutupi. Berbicara di Vulture Festival Los Angeles, Portman mengaku bahwa ketika pertama kali beredar kabar tentang tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan pada Harvey Weinstein, dirinya berpikir “wow, untung saya tak pernah mengalami kejadian-kejadian itu.” Namun, Portman lantas terus berpikir dan menyimpulkan “kalau dipikir-pikir lagi, saya memang tak pernah jadi korban serangan dan pelecehan seksual, tapi saya mengalami diskriminasi dan pelecehan di segala hal yang telah saya kerjakan dalam kancah perfilman.”

Iklan

Belakangan makin banyak perempuan yang membuka cerita lama mereka. Baru-baru ini Selma Blair dan Rachel McAdams mengungkapkan cerita yang bikin miris tentang tuduhan pelecehan yang dilakukan pada mereka oleh sutradara James Toback. Selain mereka, delapan aktris termasuk Olivia Munn menuduh sutradara Brett Ratner telah melakukan serangan seksual. Seiring dengan berbagai pengungkapan itu, Portman mengatakan bahwa dirinya berpikir ulang. Jika awalnya dia merasa “oh saya tak punya cerita tentang pelecehan, sekarang menjadi sebentar deh kayaknya saya punya 100 cerita.” "Banyak orang akhirnya berani mengungkapkan apa yang mereka alami, sesuatu yang selama ini kita anggap sebagai bagian dari proses (pembuatan film),” Imbuh Portman, sebelum melanjutkan dengan memberi contoh satu pengalamannya terbang dengan pesawat pribadi bersama seorang produser. “Saya datang dan ternyata cuma ada kami berdua. Lalu, ada sebuah dipan yang sudah disiapkan di dalam pesawat tersebut,” kenang Portman. Aktris kelahiran tahun 1981 itu menyangka bakal ada orang lain dalam penerbangan tersebut. “Tak terjadi apa-apa sih. Saya tidak dilecehkan. Tapi saya bilang: ‘ini bikin saya tak nyaman,’ dan kata-kata saya dihormati oleh sang produsser. Tapi masalahnya, ada yang tak beres kan? Apa yang terjadi hari itu tak bisa dibenarkan begitu saja dan sangat manipulatif. Kejadiannya bisa saja lebih seram dari itu—saya takut waktu itu, kalian mengerti kan?” Portman juga bercerita tentang seorang sutradara yang tak menghiraukannya dalam sebuah meeting, padahal aktor-aktor yang hadir dalam pertemuan tersebut tampak sangat diperhatikan. Bahkan Portman masih ingat kata-kata yang dilayangkan kepada: “Kamu itu ngerepotin banget.” “Waktu itu saya berpikir. ‘Oh jadi saya ngerepotin karena mengeluarkan opini tentang pekerjaan saya.’ perlakuan sutradara itu sangat berbeda dengan aktor yang ada dalam pertemuan itu.” Malah, Portman mengaku bahwa kondisi yang tak mengenakan di ruangan itu sangat terasa sampai-sampai “salah satu aktor membelanya dengan bilang ‘anda sepertinya tidak mendengarkan apa yang Natalie katakan. Anda cuma mendengarkan pendapat saya. Padahal saya dan Natalie punya pendapat yang sama.’” Januari lalu, Portman buka suara tentang kesenjangan gaji antara aktor pria dan aktor perempuan. Dia mengaku bahwa honornya hanya sepertiga honor aktor pria lawan mainnya. “Jika dibandingkan dengan bayaran pria, di hampir semua jenis profesi, kami perempuan hanya dapat 80 sen dari tiap satu dollar yang mereka dapat,’ kata Portman. “Di Hollywood, kami malah hanya dapat 30 sen dari tiap satu dollar yang diterima aktor pria.” Keluar dari aktris yang artikulatif macam Natalie Portman, data statistik kasar ini jelas sudah disangkal dan Hollywood tak punya pilihan selain memperbaiki caranya memperlakukan aktor perempuan.