supranatural

Anak Indigo Jadi Influencer Populer Baru Buat Pengguna Medsos di Indonesia

Klaim bahwa seorang indigo bisa membaca masa depan dan berkomunikasi dengan makhluk gaib laris manis dikonsumsi netizen. Mereka lantas tak ragu membisniskan jasanya.
Anak Indigo Kini Jadi Influencer Populer Baru Buat Pengguna Medsos di Indonesia
Kolase oleh VICE. Sumber ilustrasi anak indigo via Wikimedia Commons/Domain Publik; ilustrasi ponsel pintar via Mike MacKenzie/Flickr/lisensi CC 2.0

Satu dekade lalu, pariwara jasa supranatural tak pernah terkesan keren. Kalau bukan muncul di majalah klenik, macam Liberty yang seringkali memuat iklan pesugihan genderuwo dan tuyul, opsi lainnya adalah tayang di TV dan jadi bahan guyonan. Salah satunya tentu iklan legendaris "kamu tidak cocok kerja di air" yang menawarkan jasa SMS premium primbon Imam Soeroso.

Dua tahun belakangan, jasa supranatural naik kelas. Setan kini disebut mahluk astral. Sementara paranormal mendapat predikat baru sebagai key opinion leader di medsos, alias influencer. Mereka yang memiliki status sebagai indigo bahkan amat disukai perusahaan-perusahaan besar untuk membantu pemasaran produk.

Iklan

Caren Key adalah salah satu anak indigo yang terjun ke Internet dan berhasil mengkapitalisasi jasanya. Ia mengaku mendapatkan penghasilan lumayan dari menjual skill membaca masa depan. Caren membuka jasa konsultasi lewat Instagram dan biasa membanderol Rp500 ribu untuk 3 pertanyaaan, tapi harganya bisa berubah tergantung kemampuan ekonomi klien. Tidak mau jor-joran, Caren bilang setidaknya seminggu sekali ia menerima pelanggan.

Caren sadar ia punya kemampuan spesial sejak usia 5 tahun. Ia bisa melihat makhluk astral. "Aku tahu punya kelebihan ini sejak [usia] 5 tahun. Awalnya aku pikir manusia, tapi kata Mama adalah hantu. Aku awalnya terganggu dengan kelebihan yang aku punya ini," kata Caren kepada CNBC Indonesia.

Tapi itu dulu. Kini, Caren bisa dengan nyaman mendemonstrasikan kemampuannya di kanal YouTube bernama SPIGO, singkatan dari Spiritual Indigo. Dari wawancaranya bersama CNBC Indonesia, Caren mengaku sudah mampu menambah sumber pendapatannya karena ia juga menjual jasa mengusir hantu hingga mengobati penyakit macam reumatik sampai kanker payudara. Gokil, apakah Caren adalah bajakah yang hidup?

Perkembangan bisnis macam ini semakin mempertegas status Instagram, menurut laporan katadata, sebagai ladang bisnis potensial bagi akun-akun yang punya persona dunia maya mentereng.

Setingkat di atas Caren, ada influencer indigo Furi Harun yang bisa dibilang lebih mapan, merujuk laporan Tribunnews. Wanita yang lekat dengan koleksi dan cerita boneka-boneka mistisnya ini sudah diikuti oleh 46 ribu orang di Instagram. Tentu saja, akun dengan kemampuan swipe-up macam Furi adalah magnet brand-brand yang minta dipromosikan.

Iklan

"Kalau dia beneran toko boneka, bayar per posting rate-nya Rp1 juta. Kalau Insta Story Rp300-500 ribu. Ini bisa 6.000 viewers untuk Insta Story," ujar Furi kala diwawancarai CNBC Indonesia. Furi mengaku sering mendapatkan tawaran iklan dari dalam dan luar negeri. Untuk promosi via Instagram, setiap hari ia mempromosikan satu produk.

Furi mulai membagikan konten kisah mistis di Instagram pada 2015. Kini ia sudah punya kanal YouTube pribadi yang kontennya masih seputar pengalaman supranatural semisal asal-muasal boneka yang dimilikinya atau pun pendapatnya soal cerita horor yang sedang viral.

Naik lagi ke influencer indigo dengan pengikut lebih banyak, kita bisa menemukan nama Frislly Herlind. Per 10 September 2019, pemudi indigo ini sudah diikuti lebih dari 200 ribu orang di Instagram dan 850 ribu orang di YouTube. Dalam satu video yang ia buat bersama YouTuber Gritte Agatha, Frisly mengulik cerita "KKN di Desa Penari" dengan cara yang gokil banget: Menidurkan diri, lantas menerbangkan jiwanya untuk jalan-jalan ke desa tersebut.

Dengan pengikut sebanyak itu Frilly membuka jasa promosi berbayar kepada brand-brand yang tertarik. Ia tidak menyebutkan tarif promosinya, namun mengingat jumlah pengikut yang lebih banyak, bisa kita asumsikan angkanya lebih besar dibandingkan Furi Harun.

Terlepas dari perdebatan ilmu pengetahuan dalam menjawab pertanyaan apakah indigo itu benar sebuah kemampuan spesial atau hanya “berbedanya” kondisi kejiwaan seorang manusia, di masa mendatang influencer indigo dipastikan akan semakin marak mengingat banyaknya pemberitaan serta kolaborasi-kolaborasi yang terus dilakukan antarsesama orang indigo.