Kami Memprediksi Tas-Tas Era 2000-an yang Akan Populer Kembali Tahun Ini

Artikel ini pertama kali tayang di i-D

Maria Grazia Chiuri menghadirkan tema revolusi Paris di tahun 60-an untuk pagelaran mode Dior fall/winter 18. (Terutama, 1968, tahun yang sama seperti tema yang diangkat Gucci untuk kampanye musim pre-fall 18.) Mereka yang duduk di barisan depan pagelaran Dior disuguhkan kolase poster era 60-an bersamaan dengan spanduk demo pada tahun itu. Tapi untuk aksesorinya, Chiuri menampilkan era revolusi budaya, seksual, dan politik yang diabaikan: era 2000an. Rok mini tambal ala Youthquake 60-an dipadankan dengan Saddle Bag Dior, yang lengkap dengan hiasan gantung “D” berwarna emas dan motif monogram di bagian luarnya. Tas ini pertama kali dirancang oleh John Galliano di 1999, tetapi setelah Carrie Bradshaw tampak membawa tas tersebut di film Sex and the City, saddle bag mulai populer di tahun 2000-an.

Ini bukan pertama kalinya tas tersebut ditenteng oleh bintang film terkenal O.C., C.L., sementara fotografer street style memotretnya dengan tone warna monogram. Sama seperti kacamata kecil, tas jinjing kecil juga muncul kembali di peredaran. Cepat cek lemari kalian, karena siapa tahu kalian sudah punya tas ini. Kami akan memberi tahu lima model tas yang wajib kalian punya sebelum orang lain memilikinya.

Tas Tangan Juicy Berbahan Terry
Juicy dikenal sebagai produsen tas trendi dengan bahan dan model yang tidak biasa, mulai dari tas popok besar berbahan velour sampai clutch kecil dan tas ikonik “Daydreamer.” Masing-masing menggunakan bahan kain terry atau velour yang mirip dengan tracksuit Juicy. Jika tracksuit ini bisa ditampilkan kembali di New York Fashion Week, maka jangan heran jika tas jinjing berbulu halus – atau tas shoulder bulat – di pagelaran mode spring/summer 19!

Tas Gaufre Prada
Di pertengahan 2000, Prada mengerutkan beragam tas besar. Paris Hilton dan Eva Mendes menyukai clutch berkerut dengan tali rantai kecil, sementara Victoria Beckham memiliki tas Nappa Gaufre besar berwarna bronze. Jika kalian memiliki tas seperti ini, kami sarankan kalian segera memakainya sebelum mainstream.

Coach Signature Hobo
Tas motif monogram bertali pendek, dengan bentuk kotak abstrak dan tali kulit tebal, muncul dengan warna pink berkilat. Memang agak sulit mencari tas dengan warna mirip seperti ini, tetapi kalian bisa mendapatkan tas berwarna hitam dan cokelat dengan mudah. Apakah tas hobo berbahan Jacquard ini akan ngetren lagi? Coach-nya Stuart Vevers sudah siap untuk menjadi tren lagi. Mantan desainer Loewe juga sudah siap dengan Pumpkin dari Givenchy dan Gisele dari Luella Bartley, dan tas ngetren lainnya yang dibuat selama masa jabatannya di Mulberry. Tas Soho berkerut Coach juga termasuk tas yang sempat ngetren di era ini.

Paddington Chloé
Berkat hiasan gemboknya yang tebal, Paddington Chloé tampak berat meski isinya kosong. Entah kenapa tas ini laku terjual di 2005. Siapa sangka tas kulit tebal ini adalah karyanya Phoebe Philo? Desainer terbaru Chloé dulu menciptakan merek terkenal di era 2000an dan menjadikan karyanya sebagai It Bag terbaru. Setelah Paddington, Philo menciptakan tas satchel bermodel trapezium, Silverado. Paddington mencoba muncul kembali di 2013, dengan harga $2K (sekitar Rp27 jutaan) dan hiasan luar yang mudah dipreteli — tapi kita tetap menyukai gaya aslinya. Lagipula, kalian pasti bisa membedakan mana yang palsu dan tidak.

Tas Barrel Dooney & Bourke
Mischa Barton pertama kali tampak membawa tas bermotif warna-warni di Teen Vogue 2000 yang membahas tentang It Bags. Setelah itu selebriti seperti Lindsay Lohan, Hayden Panettiere dan Emma Roberts pun turut memiliki tas tersebut. Tas bergaya monogram warna-warni Barton mirip seperti tas ikonik Louis Vuitton yang berkolaborasi dengan Takashi Murakami, dan harganya juga lebih terjangkau. Selebriti remaja terkenal zaman sekarang mungkin saja akan memiliki tas ini. Tapi, tanpa — atau bahkan dengan — riasan mata berwarna biru terang dan kemben berwarna pastel.