Foto jadul Tito menjamu para tamu
Catatan Perjalanan

Merasakan Sensasi 'Ngeteh Cantik' di Kafe Bekas Kediaman Pemimpin Komunis Yugoslavia

Pengunjung Tito’s Tea Room bisa merasakan kemewahan hidup mendiang Josip Broz Tito, yang bersama Soekarno ikut mendirikan Gerakan Non-Blok.

Komunisme digadang-gadang menganut ideologi kesetaraan, tapi ironisnya banyak petinggi komunis hidup dalam kemewahan. Sementara musuh politik dicokok agen rahasia, kalangan petinggi birokrasi asyik menyesap sampanye.

Percaya atau tidak, seorang diktator juga ngerti gaya. Ambil contoh Josip Broz Tito. Pemimpin Perang Dingin Yugoslavia ini mendirikan rumah megah di tepi danau, yang sekarang sudah berubah fungsi menjadi hotel dan tempat ngeteh.

Iklan

Setelah meraih kekuasaan dalam Perang Dunia II pada 1943, Tito merobohkan kastil milik aristokrat berdarah biru terdahulu dan mengubahnya jadi mansion modern.

Dia meminta bantuan arsitek Slovenia terkenal, Jože Plečnik, untuk mendesainnya. Tito ingin digambarkan sebagai diktator modern berpikiran maju.

1551186448714-Tito-Tea-Room-Lake-Bled-1-of-4

Mansion modern buatan Jože Plečnik di Danau Bled. Foto: Emelia Fiell

Rumah gedong Tito bertengger di atas tepi Danau Bled, yang kini menjadi bagian dari Slovenia. Hidup sang pemimpin bergelimangan harta. Berhubung seluruh petinggi pemerintahan berlibur ke sana setiap musim panas, kota-kota tetangga untuk sementara beralih fungsi jadi “ibu kota provinsi”.

Artis muda macam Elizabeth Taylor dan Sophia Loren konon pernah diundang ke kastil Tito, berkumpul bersama jajaran lengkap diktator komunis—termasuk pemimpin Korea Utara dan Uni Soviet.

1551186466284-Tito-Tea-Room-Lake-Bled-3-of-4

Tempat ngeteh bergaya 1950-an yang penuh nostalgia. Foto milik Vila Bled

Ketika kejayaan Tito berakhir dan Slovenia memisahkan diri dari Yugoslavia, kastil Bled diserahkan kepada pemerintah baru yang pluralis.

Kediaman Tito berubah menjadi hotel tanpa menghilangkan esensi aslinya. Campuran kesederhanaan komunisme dan kemewahan hedonistik masih kental terasa. Pada akhirnya, hotel harus ditutup akibat pengelolaan dan pendanaan buruk. Bangunan megah itu terbengkalai, dan berpotensi menjadi peninggalan rezim usang yang tak sedap dipandang.

1551186485363-Tito-Tea-Room-Lake-Bled-2-of-4

Tampak atas Danau Bled. Foto milik Harry White

Untung saja, ‘Vila Bled’ kembali beroperasi pada 2013. Lokasinya yang terpencil, serta sejarah dan sensasi nostalgia yang ditawarkan bekas mansion Tito dapat menarik minat pengunjung.

Iklan

Cafe Belvedere alias Tito’s Tea Room menyuguhkan pemandangan spektakuler pegunungan Slovenia dan Danau Bled. Selain itu, desain kafenya dijamin membuat siapapun yang datang terpana. Bagaimana tidak, bangunan Cafe Belvedere dulunya merupakan ‘ruang tunggu’ para pemimpin dunia yang menunggu dijamu Tito sambil minum-minum koktail.

Di Tito’s Tea Room, pengunjung bisa merasakan kemewahan hidup pemimpin komunis tanpa perlu melakukan revolusi.

Artikel ini pertama kali tayang di AMUSE.