Kesehatan Mental

Nonton Video Menghias Kue Bisa Meredakan Perasaan Tegang

Bayangkan melihat krim gula melingkar di atas kue. Buatku, tayangan semacam itu memberi sensasi mirip meditasi.
Bettina Makalintal
Brooklyn, US
Tangkapan layar kue tart ceri bergaya vintage
Tangkapan layar via Benny Cake베니 케이크/YouTube

Aku semakin sering minum kopi belakangan ini, berusaha menenangkan perasaan yang berkecamuk tak keruan. Diri ini serasa ingin meledak; sudah tak sanggup menampung semua kabar buruk dan beban pekerjaan yang semakin menumpuk.

Sebenarnya banyak yang bisa kulakukan untuk menenangkan diri. Aku bisa berolahraga, meditasi, belanja online atau makan junk food. Namun anehnya, aku mendapatkan secercah kebahagiaan dari video menghias kue di YouTube. Di saat orang lain melepaskan penat lewat video ASMR atau home café, aku berelaksasi dengan menonton orang membubuhkan dan meratakan krim di atas kue.

Iklan

Video yang kutonton bergaya seperti ASMR, jadi sama sekali bukan tutorial bikin kue. Selain itu, kebanyakan kreatornya berasal dari Korea. Keteganganku hilang seraya krim gula mengalir dari kantong lalu dikikis dan dibentuk sedemikian rupa. Ada kepuasan tersendiri saat menyaksikan kue yang awalnya polos berubah jadi penuh hiasan.

Gaya mendekorasi kuenya pun beragam. Ada yang simpel, ada pula yang norak seperti video favoritku dari Benny Cake베니 케이크. Hiasan kuenya dibuat seheboh mungkin, mengingatkan kita akan masa lalu dan film-film Disney. Kue ini jelas bukan buat dimakan, melainkan untuk memanjakan mata dengan lapisan gula warna-warni yang sangat tebal.

Aku menonton video macam begini bukan karena suka kue fondant atau apa. Aku pribadi akan mengikis krim gula sebelum menyantap kue, lalu menggosoknya di piring. Dalam video menghias kue, kita hanya bisa membayangkan rasa dan tekstur krimnya yang tebal.

Ketika sang YouTuber selesai menghias kuenya, aku pribadi juga merasa telah menyelesaikan sesuatu. Suara videonya tenang, tapi berhasil menarik perhatianku. Dan tak lebih dari 10 menit, video ini bagaikan camilan yang dinikmati saat istirahat kerja.

Ada makna filosofis yang bisa diambil dari praktik mendekorasi kue. Kalian harus tahu kapan waktu yang tepat untuk berhenti menghias—ketika frosting-nya sudah halus, atau saat pipanya sudah diujung. Menghias kue tak selamanya sempurna, sehingga kita harus menerima kekurangan itu. Nilai ini bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES