Game

'Humankind' Cocok Jadi Alternatif Game Lebih Santai Buat Fans Seri 'Civilization'

Kebanyakan game strategi menjadikan sejarah sebagai sesuatu yang harus segera diselesaikan. Konsep berbeda ditawarkan Amplitude Studios yang ingin menjadikannya suatu perjalanan buat dinikmati.
2510225ed8ef513eab89
Tangkapan layar milik Sega

Game Humankind sangat mirip dengan seri terbaru Civilization. Ini mengkhawatirkan bagi game yang sengaja melakukan hal berbeda dari standar yang menggambarkan genre Firaxis. Lebih mengecewakannya lagi game ini merupakan ciptaan Amplitude Studios, yang game fantasi 4X Endless Legend-nya mengabaikan konsep Civilization.

Jika gambarnya dibandingkan berdampingan, kalian akan kesulitan membedakan mana yang Humankind, Civilization V dan VI. Game ini menawarkan dunia menyenangkan yang siap ditaklukkan. Segerombolan tentara dan pekerja kuno menunggu perintah kalian untuk berperang dan menghasilkan sumber daya baru. Persis seperti Civilization.

Iklan

Sangat disayangkan game ini tidak dapat dimainkan secara keseluruhan dalam versi demo beberapa pekan lalu. Alih-alih mengendalikan suatu peradaban melalui semua sejarah yang tercatat, Humankind mengajak pemain membimbing umat manusia yang sedang berkembang. Mereka memiliki pilihan untuk bermetamorfosis menjadi peradaban baru dengan setiap era sejarah baru.

Peradaban Mycenean di bagian awal game bisa saja berevolusi menjadi peradaban Celt di tahap selanjutnya, atau mungkin mengikuti perkembangan sejarah dan menjadi orang Yunani yang cerdas-cerdas. Ini bertentangan dengan pertempuran Civilization, yang bangsa dan budayanya sudah ditetapkan sesuai sejarah dan tidak bisa berevolusi. Mereka hanya bisa berkembang atau mati. Saya menyaksikan transisi dari era pra-sejarah nomaden ke periode Archaic dalam versi demo yang saya mainkan. Sayangnya saya tidak mendapat kesempatan melihat betapa dramatis perubahannya jika pemain telah menjalankan kekaisaran yang sudah maju. Saya juga tidak bisa merasakan bagaimana ide ini membedakan Humankind dari Civ.

Game ini terasa semakin menarik seiring dengan permainannya yang lebih panjang. Dalam setiap peradaban baru, pemain mendapat kesempatan mengadopsi bonus dan keterampilan khusus baru. Kalian bisa memilih berbagai peradaban ketika mengawali zaman baru dalam sejarah, dan musuh tidak akan bisa memilih sendiri. Ada lebih banyak poin yang harus dimenangkan menuju penilaian terakhir jika kalian tetap mengembangkan peradaban di awal permainan.

Iklan

Kalian harus membuat perhitungan matang-matang antara pindah ke era baru dengan peradaban yang sesuai, atau lanjut meningkatkan skor bagi peradaban lama. Peradaban lama tidak benar-benar hilang jika akhirnya kalian meng-upgradenya. Kalian akan memperoleh bonus yang mengikuti perjalanan kalian sepanjang sisa permainan, sebagai bagian dari daftar bonus yang memetakan jalur pilihan khusus kalian sepanjang permainan.

1593016964584-2510225ed8ef4f9e991788081817-Humankind_Choose-Harappans

Trade-off bergantung pada penilaian, bukan kemenangan tersendiri. Inilah salah satu dari dua hal menarik yang membedakan Humankind dari Civilization. Di saat Civilization mengedepankan kemenangan tradisional—membuat kalian berpikir bagaimana peradabanmu yang masih baru bisa menciptakan pesawat luar angkasa 3000 tahun kemudian— Humankind mengikuti rute penghitungan skor yang lebih paradoks di bagian akhir. Ada banyak hadiah yang diperoleh jika kalian melakukan gaya bermain yang lebih rumit, tak seperti Civilization yang terlalu simpel.

Saya juga sepakat dengan pendapat Game Director Jean Maxine Moris tentang pendekatan Amplitude dalam menyeimbangkan semua opsi ini.

“Dengan jutaan kombinasi [peradaban di seluruh era], kita tidak bisa berpura-pura setiap peradabannya seimbang,” ujarnya. “Tidak ada yang salah dari itu. Ketidakseimbangan dalam game cukup wajar. Saya sering membandingkan game pertempuran. Mereka melakukannya dengan baik.”

Tapi ini ada risikonya. Kalian mungkin akan mengira Humankind adalah permainan membingungkan dengan sistem penilaian terbuka dan pendekatan yang berusaha menyeimbangkan game. Kondisi kemenangan dan keseimbangan Civ memberikan gambaran jelas apa yang harus kalian lakukan, dan bagaimana caranya mengukur kemajuan relatif kalian.

Endless Legend, yang mungkin menjadi pendahulu Humankind yang paling jelas, kurang memberikan pedoman itu. Saya baru bisa mengetahui cara bermainnya sudah benar atau belum setelah berjam-jam main. Bisa bikin frustrasi memang, tapi harus diakui bebasnya pemain dalam mengeksplorasi dan bereksperimen menjadikan ini game 4X paling menarik dalam 10 tahun terakhir.

Senang rasanya melihat nilai-nilai sandbox itu menjadi bagian penting dalam Humankind. Berhubung Amplitude bukanlah Firaxis, mungkin cuma sikap itulah yang bisa diambil. Mereka menjaga kesinambungan dengan seri game klasik dan memuaskan khalayak besar dengan berbagai keinginan dan harapan tertentu. Humankind memiliki kemiripan superfisial dengan Civilization, tapi perbedaan paling mencolok yaitu dimulai dengan lebih apik.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US