kriminál

Di Lampung, Sering Terjadi Penangkapan Bandar Narkoba Malah Dihalangi Warga

Lampung sudah cocok disebut Medellin-nya Indonesia. Berulang kali terjadi warga paksa polisi melepaskan bandar yang hendak ditangkap.
Foto ilustrasi tangan diborgol dan sekantong narkoba
Foto via Getty Images

Penangkapan tiga bandar narkoba di Dusun I, Kampung Buyut Ilir, Gunung Sugih, Lampung Tengah awalnya berjalan lancar. Tanpa halangan berarti, tim Polres Lampung Tengah berhasil menangkap bandar yang memang sudah lama diintai. Saat itu polisi juga berhasil menyita 1,04 kg sabu-sabu.

Masalah muncul saat polisi hendak membawa si bandar ke kantor polisi. Di luar rumah pelaku, ratusan warga sudah mengepung penangkapan pada 10 Februari lalu itu. Konon ada orang yang memprovokasi warga bahwa ketiga pelaku sedang ditangkap tanpa alasan. Warga minta polisi melepaskan ketiga orang tersebut.

Iklan

Tidak hanya mengepung, warga dari beberapa kampung itu melempari polisi dan mobilnya dengan batu. Salah satu mobil polisi digulingkan. Lalu jalur keluar kampung juga diblokade dengan tumpukan batu dan kayu tiap lima meter.

Tembakan peringatan polisi tidak ampuh membubarkan massa, mereka juga gagal melakukan mediasi. Akhirnya tim Polres harus minta bantuan Polres Lampung Tengah dan Polda Lampung. Setelah 250 personel bantuan datang, dilanjutkan negosiasi dengan tokoh kampung, barulah warga bubar.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya bilang penangkapan bandar narkoba terjadi pada pukul 20.00, namun petugas baru bisa keluar dari tempat tersebut pada pukul 21.25 WIB alias satu setengah jam kemudian.

“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun ada satu personel, yakni Brigpol Juanda alami luka robek dengan empat jahitan akibat lemparan batu. Selain itu empat unit mobil petugas dirusak oleh massa di Kampung Buyut Ilir tersebut,” kata Doffie dikutip CNN Indonesia.

Kejadian barusan sulit dimengerti, tapi nyatanya kerap terjadi di Lampung. Baru dua bulan lalu polisi juga dihalangi warga saat menangkap bandar narkoba di Terbanggi Besar. Kali ini ada satu personel polisi yang dibacok warga.

Iklan

Sebelumnya pada November 2021, perlawanan serupa dialami polisi di Way Pengubuan. Sebanyak 35 paket sabu-sabu siap edar menjadi barang bukti. Contoh lain terjadi di Lampung Selatan, Lampung Utara, sampai Pesawaran.

Kenapa kisah mirip penangkapan Pablo Escobar ini sering terjadi di Lampung? Teori polisi, warga dipanas-panasi provokator. Yang pasti, di setiap pengepungan, polisi selalu ditekan untuk segera melepaskan si pesakitan. Tekanan itu pernah berhasil lho. Dalam penangkapan di Lampung Selatan dan Lampung Utara ini polisi terpaksa melepaskan pelaku. 

Peredaran narkoba di Lampung terus naik dari tahun ke tahun, demikian dinyatakan Polda Lampung tahun lalu. “Letak geografis Lampung yang menjadi jalur transit menjadi potensi peningkatan tersebut,” ujar Kabag Wassidik Ditresnarkoba Polda Lampung AKBP Darman Gumay kepada RRI, Oktober 2022.

Masih menurut Polda Lampung, pembeli terbanyak narkoba di wilayah ini adalah pelaku kejahatan, seperti begal dan maling, kemudian pelajar dan masyarakat umum. Kepala BNN Lampung menambahkan satu kelompok lagi, yakni para ASN.