FYI.

This story is over 5 years old.

Dunia Medis

Gampangnya Operasi Caesar Bikin Uterus Manusia Jadi Sempit

Gara-gara perkembangan ilmu kedokteran modern, ada kemungkinan jalur kelahiran manusia makin sempit dari tahun ke tahun.
Foto bayi, dicuplik dari YouTube

Artikel ini pertama kali tayang di VICE Australia/New Zealand Lantaran perkembangan ilmu kedokteran, Charles Darwin bisa tenang. Mereka yang dulu tak menyangkal bahwa evolusi tak lagi terjadi pada manusia harus menelan kembali perkataan mereka.
Sebuah penelitian terkini yang dilakukan oleh beberapa periset Austria menemukan bahwa banyak bayi yang lahir beberapa tahun ke belakang harus dilahirkan lewat operasi caesar karena jalan lahir dalam tubuh ibu mereka terlalu sempit. Penemuan tersebut, yang dimuat di Proceedings of the National Academy of Sciences, membeberkan bahwa jumlah bayi yang tak bisa lahir lewat uterus ibunya meningkat dari 30 bayi per 1.000 kasus pada dekade 1950-an dan 1960-an menjadi 36 dari 1.000 kelahiran belakangan. Jumlah kenaikannya mungkin hanya 6 angka. Tapi, jangan lupa, kenaikan itu dalam waktu yang sangat singkat—hanya 50 tahun—dalam konteks evolusi kita sebagai spesies Homo Sapiens (yang sudah berlangsung lebih dari 100.000 tahun). Alhasil, para periset dalam penelitian di atas menuding bahwa perubahan ini adalah bagian dari evolusi manusia. Begini penjelasan mereka: beberapa ratus tahun lalu, gen uterus sempit tak diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya. Saat itu, kesusahan melahirkan secara alami cuma punya dua kemungkinan: ibunya meninggal dalam masa persalinan atau bayinya tak selamat selama proses kelahiran. Artinya, gen penghasil jalur kelahiran sempit ini tak pernah masuk kolam gen manusia.
Fast forward ke 2016, ibu yang meninggal selama proses bersalin sangkat susah ditemukan. Di Australia, misalnya, selama kurun waktu antara 2008 dan 2014, angka kematian ibu yang berhubungan langsung dengan proses kehamilan dilaporkan mencapai 49 orang atau sekitar 7,1 kematian dari setiap 100.000 kelahiran. Di Amerika Serikat, jumlahnya sedikit lebih tinggi, sekitar 18,5 kematian dari setiap 100.000 kelahiran.

Iklan

Baca artikel VICE lain yang juga membahas soal ibu dan anak

Angka-angka ini sebenarnya sudah sangat bagus. Sebagai bandingan pada dekade 1930-an, 500 perempuan meninggal dari setiap 100.000 kelahiran. Tentu, tak semua perempuan ini menemui ajalnya karena jalur lahir yang sempit; banyak dari mereka meninggalkan karena infeksi pasca persalinan. Jangan lupa, saat itu, antibiotik belum ditemukan. Saat ini, perempuan yang membawa gen penyebab jalur kelahiran sempit mungkin akan dengan enteng memilih operasi caesar. Akibatnya, mereka selamat. Begitu juga bayi mereka yang kemungkinan besar mewarisi gen ini. Kira-kira begini jalan pikiran para peneliti ketika mengklaim bahwa operasi ceaser telah memicu evolusi pada manusia. Baiklah, kolam gen manusia berubah, tapi apa sebesar itu imbasnya? Jawabannya tergantung di mana seorang ibu tinggal. Katakanlah dia tinggal Australia ang menggratiskan operasi caesar, menjalani operasi Caesar bukanlah pilihan yang problematis. Belum lagi tenaga kesehatan di Australia sudah sangat cekatan dan terlatih menangani prosedur operasi ceaser. Intinya, para ibu yang memili jalur kelahiran yang sempit tak perlu stress di Negeri Kanguru.

Sebaliknya, di Negeri Paman Sam, operasi caesar adalah sebuah pilihan yang problematis. Apalagi setelah Trump mengancam akan mencabut Affordable Care Act, tingginya angka operasi caesar adalah sebuah fakta yang menggelisahkan. Pada 2011, tiga tahun sebelum beleid di atas berlaku, ongkos yang diperlukan untuk melahirkan dan mendapatan perawatan sebelum kelahiran sekitar $20.000 (sekitar Rp270 juta)—ini baru untuk kelahiran tanpa masalah yang tak memerlukan operasi Caesar. Pada 2013, operasi caesar diperkirakan makan biaya sebanyak $27.866 (sekitar Rp376 juta).

Kini, setiap rencana kesehatan yang disetujui ACA mencakup biaya pemeriksaan selama kehamilan, biaya maternitas dan perawatan bayi—baik sebelum dan setelah kelahiran. Masalahnya, jika Trump benar-benar menghapus beleid ini, biaya melahirkan akan melonjak dan operasi caesar akan jadi pilihan yang berat.

Colek Isabelle on Twitter