Selamat datang di kolomVICE Interview. Setiap minggu kami akan bertanya pada seleb berbeda-beda dengan pertanyaan yang sama untuk mengintip isi hatinya.
Bagi seseorang yang sedang tur, dan dua konser di antaranya (di Brixton Academy dan di festival End of the Road) laris manis, Mac DeMarco terkesan seperti orang yang woles-woles saja sewaktu saya minta waktu untuk wawancara. Ya, mengingat musik-musiknya juga woles, harusnya saya enggak kaget.
Album terbaru penyanyi dan penulis lagu asal Kanada ini, The Old Dog, dirilis baru-baru ini, jadi saya tanya-tanyain aja soal waktu, luar angkasa, dan alamat email jadul.
VICE: Mendingan mengubah satu hari di masa lalu atau melihat satu hari di masa depan?
Mac DeMarco: Kayaknya masa depan itu terlalu serem, deh. Gimana kalau yang saya lihat cuma batu nisan? Duh, amit-amit. Jadi mending ngelihat masa lalu sih. Waktu saya kecil kami suka mainan Game Boy—yang awal banget—dan gamenya Donkey Kong, dan saya enggak bisa melewati level ini, jadi saya mulai ngebanting-banting Game Boy ke tangga rumah nenek, sampai layarnya rusak. Bakal seru banget sih kalau saya bisa balik ke hari itu dan enggak merusak Game Boy saya.
Pilih punya peliharaan atau anak?
Shit. Saya mikirin itu tuh akhir-akhir ini. Bukan karena saya mau punya anak atau pelihara anjing. Mungkin ini karena saya sudah makin tua, "Kapan punya anak?" Jadi anjing aja deh. Karena kalau punya anak, hidup saya mungkin jadi berantakan. Saya belum siap.
Seandainya kamu kamu pegulat pro, lagu apa yang akan disetel pas masuk ke ring?
Lagu yang sama saat kita maju ke panggung buat konser: lagunya film-film The Godfathers. Dan saya maunya jadi pegulat bertema Italia. Jadi saya bakal jalan dengan pelan, mungkin dengan tongkat dan jubah di bahu, dan seseorang akan membopong saya naik ke ring. Dan saat saya mulai bertinju, orang-orang akan memanggil saya The Godfather.
Kira-kira kamu bertahan berapa lama kalau ada di luar angkasa?
Enggak tahu juga ya. Tergantung gimana kondisinya dan alasan saya di luar angkasa. Makanan luar angkasa? Makasih, deh, saya enggak tertarik. Buka airlock dan mengambang sampai ke matahari. Atau keluar dari sana tanpa jas, terus meledak atau apalah. Teman-teman satu band waktu itu ngobrolin soal badan mereka di luar angkasa, karena kita enggak akan membusuk. Jadi ya, mengetahui hal itu, bertahun-tahun dari sekarang, seseorang akan melihatmu mengambang di luar angkasa, dan itu rada ancur.
Seandainya bisa memilih hidup di era tertentu, kamu pilih tahun berapa?
Duh, gusti. Enggak tahu juga ya. Mungkin dekade 1950an hingga 2000-an. Saya mikir, "Wah hebat banget hidup di era abad pertengahan atau era Samurai," tapi bisa jadi saya dipenggal atau apalah—dan saya enggak mau itu terjadi. Jadi mungkin di era The Great Depression, Revolusi Industri, di mana semua orang kesusahan. Orang-orang mati karena curang, di sailboat. Hidup di era sekarang enak sih. Saya beruntung hidup di masa sekarang.
Berapa orang yang jatuh cinta sama kamu?
Kurang tahu deh, kamu mending tanya mereka langsung aja. Sejauh ini saya cuma pernah saling bilang "I love you" ke dua orang. Pacar saya yang sekarang dan sebelumnya. Jadi totalnya, dua? Enggak tahu juga. Abisan banyak orang ngomong gitu tanpa makna. Tapi kalau kamu sedang jatuh cinta, sih, harusnya nyadar.
Serial TV atu film apa yang bikin kamu nangis?
Saya selalu nangis kalau nonton Big Fish di pesawat. Enggak tahu kenapa—mungkin karena Ewan McGregor cute banget ya. Film-film Miyazaki yang biasanya bikin saya nangis kejer kayak bayi: Nausicaä of the Valley of the Wind, Castle in the Sky, Spirited Away.
Mac DeMarco (Photo by Coley Brown)
Ada teori konspirasi yang kamu percaya?
Saya pengin percaya alien, kayaknya. Saya enggak tahu apakah itu termasuk teori konspirasi. Selain itu saya percaya teori soal New World Order Illuminati—semacam hal elit global gitu—tapi sebagai sesuatu yang bisa ditertawakan lho, bukan secara serus, seperti Alex Jones. Doi mah sinting. Saya suka cerita setan-setanan sih. Pernah dengan soal skinwalker? Orang-orang nyetir ke gurun pasir, terus tiba-tiba mereka melihat orang dengan kulit alien berlari ke arahmu. Sepertinya kawan saya si Cory bilang dia pernah ngelihat yang kayak gitu sekali, jadi saya percaya aja. Saya percaya skinwalker.
Kapan kamu merasa berhasil mengatasi rasa takut dalam hidupmu?
Kayaknya setiap saya naik pesawat deh. Saya benci naik pesawat. Soalnya saya mulai kepikiran, "Jir, gue cuma seonggok daging di toples besi raksasa, 30.000 kaki di atas permukaan tanah." Saya enggak pernah mengalami kecelakan, tapi saya enggak suka aja, karena merasa enggak berdaya. Enggak asik lah.
Apa nama email pertamamu?
blacmage69@hotmail.com seperti karakter dari video game Final Fantasy. Teman saya si Peter Nielsen yang buatin. Dia bilang, "Mau alamat email apa? Gue lagi buatin elo email nih." Itu kayaknya tahun 1996 atau 1997 deh. Terus saya bilang aja, "Black Mage," tapi lalu dia bilang, "Udah kepake! Gue tambahin 69 aja ya di belakangnya." Terus saya bilang, "69 itu apaan pula, cuma OK lah. Bungkus."
Apa barang terbagus yang kamu punyai?
Mobil saya paling. Mobil ini rongsokan sebenarnya, tapi saya suka banget. Dulu pernah punya wagon Volvo 240. Sebetulnya masih punya sih, tapu bannya kempes dan saya enggak mau platnya jadi plat Los Angeles, jadi saya beli aja yang sama persis. Sekarang saya punya dua wagon identik. Lucu sih.
Kira-kira apa yang bakal jadi makanan terakhirmu sebelum mati?
Kayaknya yang pedas-pedas gitu sih. Junk food mungkin? Atau burrito pedas. Pakai saus salsa yang enak. Atau pho Vietnam terbaik, dengan kuah kaldu yang gurih, prosinya pas, dagingnya segar. Atau, saya kan orang Italia, jadi mungkin gnocchi atau lasagna enak atau apalah.
Apa ingatan dari masa-masa sekolah yang kamu ingat banget?
Saya ingat punya semacam-pacar ketika kelas lima atau enam, dan saya dulu suka nganterin dia pulang jalan kaki dari sekolah. Tiap hari. Dan saya bawain tasnya. Rumahnya berkisar lima blok berlawanan dari rumah saya. Tapi suatu hari semua orang udah pulang—karena biasanya kita jalan rame-rame—dan dia ngiketin bunag daffodil ke tas saya. Terus dia nyium pipi saya, dan saya ingat membatin "Holy shit." Itu perasaan yang gila banget. Saya selalu ingat sampai sekarang.
Album 'This Old Dog' sudah beredar di layanan streaming dan toko musik.