FYI.

This story is over 5 years old.

Game

Developer ‘PUBG’ Minta Maaf dan Cabut Konten yang Singgung Kejahatan Perang Jepang

Game yang sedang populer ini menyediakan topeng berdesain Bendera Matahari Terbit dan mengacu ke kejahatan perang Jepang.
Gambar: PUBG Corporation.

Pekan ini, developer Player Unknown’s Battlegrounds meminta maaf kepada publik setelah pemain game di ponsel menemukan konten yang mengacu kejahatan perang Jepang. Sebagaimana pertama kali diberitakan oleh media Korea Selatan, Bzit, masalah dimulai pada 15 Juli, ketika seorang pemain melihat topeng berdesain mirip Bendera Matahari Terbit Jepang. Bendera era Perang Dunia II ini merupakan simbol agresi dan Kekaisaran Jepang di Asia Tenggara selama Perang Dunia II.

Iklan

Di hari yang sama, pemain lainnya menemukan bahwa salah satu bot PUBG bernama Unit 731—unit Tentara Kekaisaran Jepang paling kejam selama Perang Dunia II. Unit ini menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan—termasuk pembedahan manusia hidup-hidup tanpa anestesi, dan mengembangkan bom kutu penyebar penyakit di Cina. Pelaku Unit 731 diadili dan dihukum atas kejahatan terhadap manusia setelah perang berakhir di pengadilan Soviet di Khabarovsk.

Pengembang PUBG, Bluehole, mencabut topeng Bendera Matahari Terbit dan bot Unit 731 sebelum mengeluarkan pernyataan maaf. “Kami meminta maaf atas topeng pilot tersebut,” ujar Bluehole dalam sebuah pernyataan di The Korea Times. “Kami akan melakukan pemeriksaan ulang proses produksi gambar kami secara keseluruhan untuk menghindari hal serupa terjadi kembali. Kami akan meningkatkan prosedur pengecekan konten game sebelum dirilis dan akan meminta pertanggungjawaban orang yang membuat.”

Pengembang PUBG, Bluehole, berbasis di Korea dan mobile portnya dibuat oleh perusahaan Cina, Tencent. Game ini sangat populer di kedua negara tersebut, tempat tinggal sebagian besar korban Unit 731. Banyak keluarga yang mengalami trauma masa lalu serta dampak fisiknya di masyarakat dan di daerah tempat Unit 731 beroperasi dulu masih terasa hingga kini. Beberapa lokasi tempat mereka mengadakan uji coba senjata kimia tetap tidak bisa dihuni hingga hari ini.