FYI.

This story is over 5 years old.

Musik Baru

Bombino Si Gitaris Terbaik Dunia™, Merilis Lagu Baru Berjudul 'Tehigren'

Enggak usah berdebat, menurut Noisey sih gitaris asal Niger ini skillnya dewa banget. Nah, dia ngasih kabar kalau Mei mendatang album barunya berjudul 'Deran' bakal rilis.
Foto Bambino oleh Richard Dumas.

Artikel ini pertama kali tayang di Noisey.

Baru saja kami dapat kabar kalau segera rilis album baru dari gitaris etnis Tuareg asal Niger, Omara Moctar. Si gitaris ini dikenal luas lewat moniker “Bombino”. Album baru dari gitaris dengan style orisinal dan sound yang otentik ini harus dirayakan. Sebagai salah satu musisi terbaik di muka bumi yang dicintai penggemar dari seluruh dunia, Bombino secara piawai mengolah blues gurun memakai notasi khas suku Tuareg, yang mengambil banyak pengaruh dari classic rock dan reggae.

Iklan

Hasilnya adalah kompisi liar yang merangkum perjalanan rock dan blues selama 60 tahun ke belakang dimampatkan dalam single terbarunya. Bombino sudah berbagi panggung dengan nyaris semua superstar Benua Hitam masa kini. Dia juga dicintai oleh nama-nama besar di kancah classic rock di luar Afrika. Belum lagi, dua album pertamanya Nomad (2013) dan Azel (2016), berturut-turut diproduseri oleh Dab Auerbach dari Black Keys dan David Longstreth dari Dirty Projectors. Artinya, Bombino sangat dihormati dalam kancah musik indie global.

Album terbaru Bombino, Deran (yang secara bebas bisa diterjemahkan menjadi “Semoga Sukses” dan bakal dirilis Partisan Records pada 18 Mei mendatang), kali ini diproduksi oleh manajernya sendiri, Eric Herman. Terkait selera pemilihan lagu oleh produser album terbarunya, Bombino mengatakan pendekatannya sangat terbuka. "Jadi tiap orang berkontribusi dengan caranya sendiri. Kami memutuskan merekam album ini di Casablanca karena aku ingin kembali ke Afrika dan kami ingin mencari studio yang bagus.” Bombino dan rombongannya akhirnya memilih Studio HIBA, studio di Maroko milik King Mohammed VI, Raja Maroko yang konon sangat mendukung perkembangan musik-musik Afrika dan Timur Tengah.

Cover album 'Deran' yang rilis dua bulan lagi.

Materi-materi Deran bakal sedikit lebih ngerock dari dua pendahulunya. Ketika ditanya apakah dia berniat sedikit terdengar lebih sangar, Bombino mengelak. “Aku sih tak ambil pusing tentang hal-hal macam itu. Aku tahu manajerku sudah memikirkan arah album ini secara matang. Album ini mirip sebuah titik kulminasi dari dua album sebelumnya. Di dalamnya, ada lagu rock, ada lagu akustik yang lebih lembut dan ada juga lagu-lagu Tuareggae. Aku bangga dengan keseimbangan komposisi lagu ini. Jujur saja, memikirkan imej tertentu bukan tujuan aku masuk studio. Aku selalu suka bermain-main dan melihat hasilnya kemudian.”

Iklan

Selain berutang banyak pada pahlawan-pahlawannya di masa kecil (Jimi Hendrix dan Mark Knopfler, yang kondang di Afrika lantaran kaset bajakan Hendrix dan Dire Straits, adalah bagian dari mitos asal-usul gitaris-gitaris keren di sekitar Gurun Sahel), gaya permainan Bombino yang unik sekarang jauh berkembang. Sebagai salah satu gitaris paling diperhitungkan di muka bumi, komposisi riff Bombino terdengar sangat cair dan mengalir.

“Biasanya lagu-lagu saya dimulai dari sebuah riff di gitar. Aku selalu suka bermain tanpa arahan yang saklek, cuma berimprovisasi atau ngejam dengan beberapa kawan. Lewat improvisasi inilah, ide-ide lagu bisa datang. Dari Riff, biasanya aku akan mulai mendengar akor ritem gitarnya dan akhirnya melodi lagunya. Seperti itulah, sebuah lagu tercipta. Yang aku perlukan cuma membuka pikiran dan telingaku lebar-lebar,” kata Bombino tentang proses penciptaan karyanya.

“Tehigren”, single pertama dari Deran yang dirilis hari ini, dimulai dari sebuah komposisi reggae yang mendayu. Di tengah-tengah, Bombino menggeber permainan overdrive dan mengakhirinya dengan aksi gitar gila-gilaan. “Tehigren” adalah komposisi tipikal Bombino dan terdengar sangat megah. “[Tehigren] adalah lagu yang mulai aku tulis dua tahun lalu saat tengah menjalani tur. Genrenya kami sebut “tuareggae” karena merupakan gabungan melodi tradisional dan permainan gitar khas Tuareg dan drum serta bass ala reggae. Bahkan dalam lagu ini, kami memasukkan ritme gitar reggae.

Lagu ini langsung jadi lagu kesayangan penonton, makanya kami makin sering memainkannya selama konser. Di Niger sendiri, lagu ini belum dirilis secara resmi tapi sudah jadi hit. Nyaris semua orang hafal lagu ini. Tehigren bercerita tentang perjuanganku tur terus-terusan dan jauh dari rumah. Makanya, aku selalu senang memainkannya kalau sedang tur jauh dari Niger. Namun, tentu saja, memainkan lagu ini untuk kawan-kawanku di Niger adalah sebuah pengalaman yang istimewa,” ujar Bombino.

Dengarkan single terbaru Bombino lewat tautan berikut: