FYI.

This story is over 5 years old.

masa kehamilan

Mual-Mual di Pagi Hari Semasa Aku Hamil Hilang Berkat Instagram

Kalau lain kali perutmu sakit, enggak usahlah minum air kelapa dan langsung saja menuju akun Instagramnya Sirali Kebab
Ilustrasi oleh Adam Waito
Ilustrasi oleh Adam Waito

Beberapa hari setelah aku tahu aku hamil, aku panik lantas takut bayinya keluar di tahun 2018 ini. Namun kegelisahan ini lantas sirna akibat morning sickness yang tak ada akhirnya—rasa mual yang biasanya datang pada pagi hari, tapi yang aku alami 24 jam per hari, pas tidur pula. Badanku terasa berat, lambat, dan aku takut tubuh bisa meledak setiap saat. Rasanya kayak pengar sehari setelah pesta tahun baru tapi enggak hilang-hilang. Aku terpaksa menjalankan hari seperti biasa seolah aku enggak apa-apa, padahal rasanya ingin muntah di pinggir jalan.

Iklan

Di luar kehamilan, merasa mual adalah tanda ada yang tidak benar dengan tubuh. Misalnya kalau kita menelan arsenik atau ham yang sudah busuk, atau kalau minum kebanyakan martini di event kantor. Tapi pas lagi hamil, mual itu mungkin hal yang lumrah. Biarpun merasa mual tidak karuan, aku terpaksa menjalani hari seperti biasa dengan harapan aku bisa bertahan sampai jam 7 malam kemudian bisa rebahan sambil nonton Forensic Files dan makan baso goreng beli dari toko sebelah. Tentunya aku enggak sendirian di kamar—Instagram setia menemani kok.

Ketika sedang beristirahat di malam hari, aku terobsesi memantengi akun Instagram teman-temanku. Aku sirik melihat foto-foto mereka nongkrong di rooftop sambil minum wine dan makan tiram dan bahkan ketika mereka melakukan hal-hal yang sederhana, misalnya minum kopi atau baca buku. Rasa iriku tak tertahankan. Aku benci melihat foto-foto orang barbekyu-an dan jalan-jalan bersama anjing mereka. Hampir saja aku buru-buru hapus salah satu app media sosial paling populer ini sebelum anehnya Instagram justru menyelamatkan hidupku.

Aku dari dulu demen banget nonton video dari Buzzfeed Tasty. Melihat bawang terpotong kecil-kecil di mangkuk yang dilemparkan ke panci bikin aku rileks. Rempah-rempah yang dijatuhkan seperti salju ke atas wajan berisi mentega membuat aku merinding dan bergidik penuh euforia.

Autonomous Sensory Meridian Response—ASMR—merupakan getaran khusus yang manusia rasakan sebagai reaksi pada sentuhan, suara, atau gerakan yang menurut otakmu menyenangkan. Di balik ASMR memang tidak ada ilmu yang konkret, tapi sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa ASMR bisa mengurangi kecemasan, menurunkan denyut jantung, membuat orang tidak sedih, dan meringankan nyeri kronis. Bermacam-macam video ASMR yang tersedia di internet di antaranya adalah: orang bisik-bisikan, kuku yang mengorek handuk, dan tangan yang memainkan Play-Doh. Sembari berjuang melawan morning sickness, aku menemukan efek samping positif dari ASMR: bangkitnya nafsu makanku. Lama-lama ASMR justru meringankan morning sickness-ku. Dengan menonton tangan-tangan yang lihai memasak bacon dan kentang dan membentuknya menjadi mawar, aku mulai bisa membayangkan makanan lagi.

Namun Buzzfeed Tasty hanyalah pemanasan untuk video-video makanan ASMR yang lebih intens. Aku akhirnya mendarat di akun beberapa restoran Turki di Istanbul, di mana ASMR-nya benar-benar kerasa. Aku paling suka akun Sirali Kebap, tempat kamu bisa nonton video makanan yang dibuat dari awal sampai akhir tanpa musik yang menganggu. Suara-suara orang masak itu seksi dan menyenangkan. Menonton pisau tajam menghancurkan bawang putih, terus jalapeno, lalu bawang bombay… membuat perutku tenang. Suara pisau yang memukul talenan membuatku lapar memikirkan makan malam. Suara isi pai daging yang dilemparkan ke kalam adonan yang ditaburi keju. Krenyesnya adonan garing yang dipotong-potong. Semua panca inderaku bergejolak akibat rasa riang.

BreadFace membuat aku pengin makan karbohidrat. Aku ngiler setelah nonton tayangan RacletteNYC yang memamerkan keju meleleh. Pun aku ketawa-ketawa sendiri melihat sebilah pisau diayunkan perlahan guna mengupas lapisan teratas dari keju raclette dan melumerkannya di atas tumpukan kentang goreng. Aduh ampun deh restoran-restoran Turki itu. Mestinya para ginekolog meresepkan video-video ini aja sekalian. Jadi sembari aku menderita morning sickness, mengunjungi akun Sirali justru berfungsi sebagai obat. Selama sembilan puluh detik yang indah, aku bisa intim dengan ponselku, dan paprika yang sedang direndam minyak zaitun. Sinapsisku tergelitik.

Aku sudah enggak lagi mengalami morning sickness—rekan-rekan di kantor, sesama penumpang kereta, suamiku, dan diriku sendiri bersuka ria karena fase ini sudah lewat—tapi kamu masih bisa menikmati ASMR makanan meskipun perutmu udah enggak mual-mual lagi. Kalau lain kali perutmu sakit, gak usahlah minum air kelapa dan langsung saja menuju akun Instagramnya Sirali Kebab. Mungkin tahun ini kamu enggak akan hamil seperti saya, tapi siapa juga yang enggak butuh obat andalan ketika lagi muntah-muntah?