FYI.

This story is over 5 years old.

The VICE Guide to Right Now

Gerakan #MeToo Terpilih Sebagai 'TIME' Person of the Year

Lucunya, Presiden Donald Trump—lelaki yang berulang kali tersangkut tuduhan pelecehan seksual—malah jadi runner-up di survei majalah TIME itu.
Sampul Majalah TIME 2017

Majalah TIME telah menempatkan sosok-sosok yang menggagas gerakan global untuk membongkar dan menghukum pelaku pelecehan seksual di tempat terhormat dengan mendapuk #MeToo Movement—yang disebut oleh majalah itu sebagai "The Silence Breaker (Pemecah Kesunyian‚"—sebagai TIME's Person of the Year tahun 2017. Para Pemecah Kesunyian terpilih daftar kandidat pendek tahun 2017 yang mencakup Kim Jong-un, Colin Kaepernick, adan Robert Mueller. Presiden Donald Trump—yang walau punya sejarah panjang tuduhan pelecehan seksual namun sampai saat ini belum tersentuh—adalah runner up Person of the Year tahun ini, setelah mukanya menghiasi sampul majalah TIME pada 2016. Pemimpin Redaksi TIME Edward Felsenthal mengumumkan terpilihnya #MeTooMovement sebagai Person of The Year tahun ini dalam tayangan TODAY show Rabu, hanya berjarak seminggu setelah tayangan tersebut memecat pembawa acara Matt Lauer setelah dituduh melakukan serangkaian tindakan tak senonoh. “[#MeTooMovement] adalah perubahan sosial yang paling cepat terjadi yang kami amati dalam beberapa dekade. Gerakan ini dipicu oleh tindakan-tindakan individual yang berani oleh ratusan perempuan serta beberapa laki-laki yang blak-blakan menceritakan kisah mereka menjadi korban serangan dan pelecehan seksual,” ujar Falsenthal. Sampul edisi terbaru majalah Time memacak foto mantan insinyur Uber Susan Fowler, Ashley Judd, dan Taylor Swift, tiga dari sekian banyak perempuan yang memberi pengakuan tentang pengalaman mereka sebagai korban pelecehan seksual. "Para pemecah kesunyian memulai sebuah revolusi, mengumpulkan kekuatan mereka dari hari ke hari, dan hanya dalam beberapa bulan,” demikian tertera dalam website TIME. “Kemarahan kolektif telah membuahkan hasil yang mengejutkan: nyaris tiap hari, ada saja CEO yang dipecat, mogul yang dijungkalkan, bintang pujaan yang dibikin malu. Dalam beberapa kasus, pelaku pelecehan telah dijerat hukum.” Ini bukan kali pertama kali TIME memilih sebuah kelompok sebagai Person of the Year. sebelumnya, majalah yang pertama terbit pada 1923, pernah memberikan gelar serupa pada prajurit AS di Perang Korea, dan remaja berusia 25 atau di bawahnya pada 1996. Malah pada 2006, Time mendampuk semua pembacanya (yang dianggap punya andil besar di zaman informasi ini), bersama beberapa kelompok yang dianggap mengubah budaya populer dan dunia, sebagai Person of The Year. "Tindakan-tindakan yang menularkan semangat dari perempuan-perempuan di sampul majalah kami," ujar Felsenthal dalam sebuah pernyataan, "bersama ratusan perempuan dan banyak laki-laki lainnya telah meletupkan perubahan yang begitu cepat pasca tahun 1960-an.”

Iklan