FYI.

This story is over 5 years old.

Melawan Kaum Sayap Kanan

Spotify Memberangus Musik Favorit Neo-Nazi dan Kaum Rasis di Layanan Mereka

Pendukung supremasi kulit putih dan nazi gaya baru, mending kalian mampus aja deh

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Beragam perusahaan teknologi di Amerika Serikat kini sedang gigih menjauhkan diri dari kaum sayap kanan pendukung supremasi kulit putih serta gerombolan neo-Nazi. Salah satu perusahaan yang tengah gencar melawan balik ideologi ekstrem kanan itu adalah Spotify. Pekan ini, perusahaan layanan streaming musik itu mengumumkan siapmenghapus atau meninjau ulang karya-karya musisi pendukung ideologi supremasi kulit putih, sebagai tanggapan atas laporan yang diturunkan oleh Digital Music News. Dalam pernyataan resmi kepada VICE News, Spotify menyatakan "akan segera menghapus semua lagu bernuansa white supremacist segera setelah kami menemukannya." Di seantero Silicon Valley, perusahaan raksasa seperti Twitter, Google, PayPal, dan semacamnya terang-terangan memutuskan hubungan bisnis dengan grup berhaluan kanan ekstrem. Sebelum insiden kerusuhan Charlottesville, perusahaan-perusahaan teknologi ini cenderung mempertahankan musisi white supremacist—entah sebagai konsumer atau pengguna—sembari menyitir asas kebebasan bicara. Di antara layanan streaming musik, baru Spotify dan perusahaan asal Perancis Deezer yang mengatakan bakal menurunkan musik-musik yang kental ideologi neo-Nazi dan white supremacist.

Sebaliknya, Apple Music, layanan streaming berbayar terpopuler kedua di Amerika Serikat, tetap mempertahankan beberapa band, berdasarkan hasil pencarian acak. Band-band tersebut mengidentifikasikan diri sebagai white supremacist atau berafiliasi dengan kelompok kanan ekstrem Southern Poverty Law Center sejak 2014; beberapa band/artis white supremacist yang masih beredar di Apple Music di antaranya Ken McLellan, Close Shave, Offensive Weapon, Queensbury Rules, dan Resistance 77. Pada tahun 2014, Apple mulai menurunkan musik bernuansa white power dari iTunes setelah mendapatkan tekanan dari SPLC. Akibatnya, beberapa band neo-Nazi seperti Skrewdriver raib dari iTunes. Setelah insiden yang terjadi akhir pekan lalu di Charlottesville, Apple mengatakan akan berhenti mengizinkan beberapa laman menggunakan Apple Pay dalam transaksi mereka. Juru bicara Apple belum merespon permintaan kami untuk memberikan komentar sampai saat ini.

Tak ada layanan streaming musik yang mencapai keuntungan—dan tingkat kepopuleran seperti Spotify. Sektor streaming sendiri kini menjadi penyelamat industri musik. Layanan streaming musik bertanggung jawab atas 51 persen pendapatan industri rekaman di tahun 2016 dan untuk pertama kali memberikan pertumbuhan keuntungan selama dua dekade terakhir.