Ilustrasi orang meremas kertas dengan ekspresi tertekan
Ilustrasi: Lucia Pham
Pekerjaan

Tips dan Trik Melamar Pekerjaan Meski Kamu Sadar Pengalaman Kurang

Berikut panduan praktisi HRD soal syarat pengalaman kerja yang kelihatannya tak tergapai di banyak loker. Kamu bisa lho keterima kerja meski pengalaman tak sesuai permintaan loker.

Curhatan pembaca: Saya sudah setahun kerja di bidang ini, tapi tempat kerjaku hanya startup kecil yang kurang stabil. Saya ingin mencari pekerjaan baru dari sekarang sebelum terpaksa melakukannya.

Masalahnya, bidang ini sangat kompetitif bagi posisi junior. Saya cuma menemukan beberapa lowongan kerja yang membutuhkan pengalaman kerja kurang dari tiga tahun (ditambah pendidikan tinggi selama empat tahun). Kata orang-orang, tidak ada salahnya lulusan baru melamar pekerjaan meski tidak memenuhi semua persyaratan, karena perekrut terbiasa mencantumkan pengalaman lebih lama daripada semestinya. Misalnya, sebuah perusahaan membutuhkan pengalaman kerja lebih dari 10 tahun untuk posisi yang baru muncul delapan tahun lalu.

Iklan

Akan tetapi, saya tidak bisa menentukan kualifikasi mana saja yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan. Alhasil saya kesulitan membuat resume sebagai karyawan junior dan menyesuaikan isi surat lamaran dengan posisi tertentu. Saya pasti bakalan minder ketika diwawancara karena nyatanya belum memenuhi persyaratan. Saya merasa seperti penipu. Apa yang harus saya lakukan?


Kamu benar, banyak perusahaan yang mencantumkan syarat berlebihan dalam lowongan kerja.

Lowongan kerja ibaratnya adalah “wishlist” alias gambaran kandidat ideal yang diimpikan perusahaan. Tapi mereka masih bersedia mempekerjakan seseorang, walau tak semua persyaratannya terpenuhi. Terkadang juga ada ketidakcocokan antara pembuat iklan (entah itu HR atau perekrut) dengan calon atasan, yang mungkin tidak terlalu peduli sudah berapa lama kamu bekerja di bidang itu.

Dilihat dari permukaan, memang sulit membedakan mana kualifikasi yang fleksibel dan mana yang wajib. Meskipun begitu, kamu bisa menjadikan persyaratan sebagai gambaran secara keseluruhan jenis pelamar yang cocok dengan pekerjaan itu. Jika mereka mencari pelamar dengan pengalaman kerja 10 tahun di bidang X, itu berarti perusahaan membutuhkan posisi senior. Di sisi lain, jika perusahaan mencantumkan pengalaman kerja 2-3 tahun dan kamu sudah punya pengalaman setahun, mereka membayangkan posisi junior yang lebih dekat untukmu.

Tidak ada salahnya bagimu untuk mengirim lamaran jika memenuhi sekitar 80 persen dari kualifikasi dan bisa membuktikan kamu cocok untuk posisi ini. Terkecuali kamu tidak memiliki persyaratan utama dari suatu pekerjaan, contohnya surat izin kerja apoteker untuk pekerjaan apotek atau keterampilan bahasa Mandarin untuk profesi editor konten berbahasa Mandarin. Jika tidak ada persyaratan macam itu, maka 80 persen saja sudah cukup untuk melamar pekerjaan.

Iklan

Menariknya, ada perbedaan gender yang mencolok dalam ketersediaan seseorang melamar pekerjaan yang kurang memenuhi kualifikasi. Riset menunjukkan, lelaki akan tetap mengirim lamaran padahal mereka hanya memenuhi 60 persen kualifikasi, sedangkan perempuan baru akan melamar jika mereka benar-benar memenuhi semua persyaratannya.

Berdasarkan laporan Harvard Business Review, perempuan urung melamar pekerjaan bukan karena mereka tidak mampu menjabat posisi itu, melainkan karena mereka berasumsi baru akan dipertimbangkan lamarannya jika memenuhi semua kualifikasi yang ada. Dengan demikian, perempuan perlu tahu bahwa tak semua persyaratan itu bersifat saklek. Tak sedikit orang yang diterima kerja, walau cuma memenuhi beberapa kualifikasi.

Selain itu, perusahaan tidak akan marah saat mengetahui kamu tidak memenuhi syarat. Perekrut sudah terbiasa menyaring pelamar yang kurang cocok dengan keinginan mereka. Hal terburuk yang akan terjadi paling mereka tidak menerimamu. Itu sangat wajar.

Yang pasti kamu harus berusaha keras apabila melamar pekerjaan yang kurang memenuhi persyaratan. Kamu wajib membuat surat lamaran yang dipersonalisasi dan menarik, serta resume yang menjabarkan pencapaianmu. Ketika kamu menjadi kandidat yang kurang kompetitif dalam hal kualifikasi, kamu bisa membuat alasan yang lebih kuat kenapa kamu adalah pilihan terbaik untuk posisi tersebut.

Pengalaman kerjamu mungkin kalah dari pelamar lain, tapi kamu bisa saja punya keahlian atau keterampilan yang lebih unggul dari mereka. Kamu mungkin tidak punya pengalaman di bidang sales, tapi kamu berhasil mengorganisir penggalangan dana di kampus dan dipuji karena kemampuanmu menarik donor. Pamerkan semua kelebihanmu itu dalam surat lamaran dan selama wawancara kerja. Jika tidak, perusahaan akan mengabaikan lamaranmu dan memilih kandidat lain yang tampak lebih berpengalaman di atas kertas.

Ya, ini sistem yang buruk dan akan jauh lebih baik jika perusahaan menyediakan waktu untuk melatih karyawan kurang berpengalaman dalam melakukan pekerjaan yang sebenarnya tergolong junior. Tapi sayangnya, kita tidak bisa mengubah sistem ini, sehingga kita harus pintar mengakalinya.

Silakan baca saran-saran lainnya dari Alison Green di Ask a Manager atau dalam bukunya.