UFO

Parlemen AS Wajibkan Pemerintah Membuka Arsip Riil Penelitian UFO

Lembaga intelijen dan militer Amerika pelan-pelan bersedia membuka berbagai arsip UFO, termasuk mengunggah video rekaman benda asing terbang pada 2020.
Parlemen AS Wajibkan Pemerintah Membuka Arsip Riil Penelitian UFO
Foto ilustrasi via Getty Images 

Berkat diloloskannya paket RUU sapu jagat di senat Amerika Serikat pekan lalu, ada kebijakan yang harus ditaati pemerintahan presiden terpilih Joe Biden setelah menjabat kelak. Yakni membuka arsip dan kesimpulan penelitian benda terbang tak dikenal (alias UFO).

Dalam RUU setebal 5.600 halaman yang lebih banyak disorot soal stimulus ekonomi Covid-19, ada beberapa UU tidak terkait pandemi sama sekali. Salah satunya adalah legislasi mengenai keterbukaan informasi kajian UFO yang dilakukan Pentagon. RUU itu didorong Marco Rubio, senator yang mengapalai Komisi Intelijen.

Iklan

Sekitar 180 hari ke depan, pemerintah Amerika diminta menyajikan hasil penelitian lembaga di bawah Pentagon yang selama bertahun-tahun meneliti isu UFO serta alien. Menurut mantan wakil Menteri Pertahanan Amerika, Christopher Mellon, temuan itu dapat dibuka asal ada kemauan dari pemerintahan pengganti Trump kelak. Tapi, bisa juga data-data itu terus ditutup-tutupi oleh para petinggi militer

“Tantangannya adalah memastikan departemen pertahanan bersedia bekerja sama untuk membuka arsipnya,” kata Mellon lewat Twitter. Mellon bekerja di Departemen Pertahanan di era Presiden Bill Clinton dan George W. Bush. Tapi dia sendiri mengaku tidak pernah bisa mengakses informasi hasil kerja tim yang mengkaji UFO.

Menurut Mellon, penelitian itu perlu dibuka agar jelas bagi masyarakat, apa sebenarnya yang mereka lakukan selama lebih dari dua dekade.

Pemerintah Amerika sendiri sejak April 2020 tidak lagi berusaha menutup-nutupi temuan mereka soal piring terbang dan alien. Kala itu, Angkatan Laut AS merilis tiga video UFO yang tertangkap kamera jet tempur. Sejak temuan itu dibuka, Rubio jadi salah satu senator yang paling getol menuntut militer membuka lebih banyak temuan lain seputar UFO.

“Sejujurnya, apabila memang ada teknologi canggih dari luar bumi, itu fakta yang lebih menenangkan dibanding menyadari jika yang kita sebut UFO ternyata teknologi milik Tiongkok atau Rusia,” kata Rubio, saat diwawancarai CBS mengenai alasannya ngotot menuntut militer membuka kajian soal UFO.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE US