FYI.

This story is over 5 years old.

Covering Climate Now

​Apakah Udara New Delhi Bisa Diselamatkan dengan Cara Mengadukan Para Pelaku Polusi?

Parahnya tingkat polusi di New Delhi menyebabkan badan pengawas polusi di New Delhi sering sekali kehabisan angka untuk mengukur tingkat polusi. Kabut yang luar biasa tebal yang menutupi New Delhi bahkan bisa dilihat dari stasiun luar angkasa.

Di bagian bumi lain, transisi musim panas ke musim gugur biasanya terasa lewat hawa udaranya. Daun-daunan berubah menjadi kolase warna merah, kuning dan oranye. Sementara udara jadi adem dan segar. Setelah musim panas yang lembap dan menyengat, pergantian ini terasa menyegarkan. Namun sayangnya bagi penduduk Kota New Delhi, musim gugur yang mereka tunggu-tunggu tidak berlangsung lama.

Di New Delhi, kota dengan level polusi tertinggi di dunia, udara segar musim gugur malah disertai kabut tebal. Alih-alih menikmati warna-warni daun khas musim gugur di pepohonan, paling-paling anda cuma disuguhi pemandangan masker penyaring udara berwarna-warni yang dikenakan penduduk Ibu Kota India itu. Setiap memasuki Oktober, New Delhi bakal diselimuti kabut tebal menutupi langit. Ini berlangsung hingga Maret, ketika akhirnya warna biru langit kembali muncul dan kabut menghilang.

Iklan

Beberapa solusi telah diajukan guna mengatasi masalah polusi udara di New Delhi, mulai dari penggunaan tenaga surya, hingga himbauan agar orang tidak pergi ke kantor atau ke sekolah. Solusi terbaru yang diajukan adalah aplikasi bernama "Hawa Badlo" alias "Change the Air". App ini berusaha mengatasi masalah polusi udara New Delhi di level perorangan. Caranya adalah mengimbau para penduduk melaporkan kegiatan yang menghasilkan polusi agar dapat ditindak aparat.

Dihuni lebih dari 10 juta penduduk, Delhi adalah kota di mana "kabut asap" dianggap sebagai sejenis cuaca. Saking parahnya, badan pengawas polusi di kota itu sering kehabisan angka untuk mengukur tingkat polusi. Kabut yang luar biasa tebal menutupi New Delhi bahkan bisa dilihat dari stasiun luar angkasa. Yang lebih mengenaskan lagi, mayoritas populasi New Delhi yang tidak memiliki tempat tinggal terpapar udara beracun—tentunya mempunyai efek buruk terhadap kesehatan—ini berlangsung selama hampir 24 jam saban hari.

Biarpun tidak selalu sukses, pemerintah India telah meningkatkan usahanya mengatasi polusi. Tahun lalu, pemerintah mencoba menerapkan skema "Ganjil-Genap" di mana kendaraan dengan plat nomor ganjil dan genap digilir melewati menggunakan jalanan setiap harinya. Program ini tergolong sukses menurunkan level polusi di awal-awal pelaksaannya, namun belum jelas apakah program ini bisa bertahan untuk jangka panjang.

App "Change the Air" buatan Environmental Pollution Authority India hadir dalam dua versi. Versi pertama memungkinkan penduduk New Delhi untuk mengambil foto lokasi di mana polusi terjadi, seperti debu dari pekerjaan konstruksi atau pembakaran daun atau sampah di tempat umum. Versi kedua dari app ini membantu aparat India untuk menginvestigasi keluhan-keluhan yang dilontarkan pengguna dan mengambil tindakan terhadap penyebab polusi.

Masalahnya, apakah penduduk New Delhi mau repot-repot melaporkan tindakan polusi dan apakah aparat benar-benar akan menindak para pelakunya? Kabut di New Delhi disebabkan oleh sektor industri yang masif di kawasan utara dan timur Ibu kota, diperparah penggunaan energi batu bara, banyaknya kendaraan bermotor di jalanan, ditambah pembakaran kayu dan sampah oleh warga miskin untuk memasak dan menghangatkan diri. Polusi udara terasa semakin parah di musim dingin karena terjadi peningkatan uap di udara, menyebabkan terperangkapnya polusi serta menciptakan kabut asap permanen.

Kemungkinan besar, penduduk New Delhi tidak akan menggunakan app ini untuk melaporkan polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan-kendaraan bermotor di jalanan. Pun, menutup sektor industri Delhi bukan sebuah pilihan. Jadi ya, paling-paling aplikasi ini hanya akan digunakan untuk menargetkan kaum miskin yang sering membakar sampah dan kayu untuk menghangatkan diri, ketika musim dingin tiba.

Biarpun pembakaran sampah yang tidak bertanggung jawab semestinya dilaporkan, apabila app ini hanya akan mengincar satu segmen masyarakat tanpa ada opsi lainnya, berarti app ini adalah sebuah kegagalan. Namun apabila aplikasi ini digunakan untuk menyebarkan kesadaran lingkungan ke orang-orang yang tersingkirkan, maka "Hawa Badlo" berpeluang menjadi alat yang penting dalam usaha pembersihan udara New Delhi.