Akun-Akun Instagram Ini Populer Karena Jual Bagian-Bagian Tubuh Manusia
Image courtesy Dolen Carag

FYI.

This story is over 5 years old.

serba aneh

Akun-Akun Instagram Ini Populer Karena Jual Bagian-Bagian Tubuh Manusia

Ada orang yang mendapatkan ribuan follower di Instagram karena mengunggah foto tengkorak, kepala yang membusuk, dan bayi di dalam toples.

Dalam perjalanan menuju Wyoming dari Colorado, saya tidak sengaja menemukan akun Instagram yang menjual jasad manusia. Ceritanya, aplikasi ini merekomendasikan seniman Belgia Dolen Carag kepadaku setelah saya mengikuti akun seniman yang ada di tag #darkarts (kalian wajib cek hashtag ini). Carag membuat patung dengan mengukir desain pada tengkorak manusia. Saya follow juga akunnya, dan dapat banyak rekomendasi lain. Tapi, tak disangka-sangka saya malah melihat banyak akun Instagram yang memamerkan koleksi mayat. Anehnya, akun-akun semacam ini diikuti oleh ribuan orang.

Iklan

Akun seperti Skullessence, yang diikuti 5.000 orang dan mengunggah foto-foto tengkorak kanibal atau headhunter, tampaknya melakukan ini murni untuk kepentingan estetikanya yang gotik. Beberapa pengguna lainnya, seperti akun Skullhunter1979 yang mengaku sebagai “kolektor dan penyuka benda aneh dan tak biasa” dan memiliki lebih dari 10.000 pengikut, memposting foto jasad karena ingin pamer dan menjualnya.

Skullhunter1979 biasanya memasukkan keterangan asal geografis pemilik tengkorak tersebut ke dalam postingannya. Mereka juga akan menjelaskan kisah hidupnya kalau memang ada. Harga jasadnya beragam, mulai dari ratusan hingga ribuan dolar.

Ada juga SkulltureFactory. Akun Instagram ini kadang menjual tulang belulang manusia, tetapi mereka seringnya membagikan foto jasad manusia yang memiliki kelainan atau telah diubah demi ritual pemakaman. Sementara itu, DeathIsntTheEnd menjual segala macam hal seperti tengkorak, kepala hiu yang sudah dimumikan, dan tas kulit buaya. Mereka juga suka mengunggah meme tulang.

Akun Craniac milik Steven Delnooz diikuti lebih dari 9.000 pengguna, dan dia suka membagikan foto tengkorak suku langka dan lelucon yang tidak senonoh.

Josh Balz, yang mengelola akun The Strange and Unusual Oddities Parlor, mulai memperdagangkan benda langka setelah keluar dari band metal Pennsylvania, Motionless in White. Akun Instagramnya menjadi salah satu akun jualan benda langka yang paling banyak diikuti orang. Ketenarannya bahkan mengalahkan akun milik Mike Zohn, aktor Brooklyn yang bermain di acara Discovery Channel Oddities.

Iklan

“Saya mulai membeli benda langka saat masih tur,” kata Balz lewat email. “Saya sudah bosan pergi ke Walmart dan mal, jadi saya coba cari-cari benda yang aneh. Saya merasa langsung menemukan tujuan hidup sebenarnya. Teman seband kesal karena saya suka mengoleksi benda-benda mati yang angker di bus. Tapi, gimana ya, kami kan band gothic rock, jadi wajar-wajar saja dong!” Balz menyimpan koleksinya di gereja yang sudah direnovasi dan dia tinggali.

Carag sudah 25 tahun lebih berprofesi sebagai pelukis airbrush, sebelum akhirnya dia berubah haluan menjadi pengukir tengkorak manusia. “Saya terpincut dengan tengkorak yang dihiasi ukiran Tibet, dan kepingin melakukan sesuatu yang baru,” katanya. “Saya pun mencobanya pada tengkorak manusia yang saya koleksi. Sesama kolektor dan pengagum benda aneh menyukai karyaku. Lain halnya dengan orang yang biasa-biasa saja. Saya menyadari kalau mereka kaget sewaktu tahu tengkoraknya asli.”

Banyak Instagrammer yang saya ajak bicara mengatakan kalau mereka beli tulangnya dari toko antik dan pasar loak. Yang lainnya mendapatkan benda-benda itu dari penjual perorangan. Balz bilang kalau dia bertemu ratusan pemilik tengkorak saat masih tur dan mencari benda-benda aneh.

“Sebagian besar koleksiku didapat dari pensiunan dokter gigi,” kata Dalton German, yang memiliki 15.000 follower di OddArticulations, lewat email. Sejauh ini, dia mengoleksi 26 tengkorak dan dua kerangka: satu kerangka disambungkan dengan kawat logam dan satu lagi sudah terbongkar. “Dulu kan sekolah kedokteran gigi wajib punya tengkorak asli manusia. Kamu bisa membelinya semudah beli buku pelajaran. Dokter gigi ini sekarang sudah pensiun, dan mereka ingin menyingkirkan tengkoraknya. Jadi saya beli dan jual lagi saja.”

Iklan

Selama ini, kita mengira kalau perdagangan bagian tubuh manusia itu ilegal atau diatur secara ketat. Menurut penjual tulang belulang, kenyataannya tidak seperti itu. “Jujur saja, tulang belulang manusia itu lebih mudah dijual daripada hewan karena lebih dilindungi,” kata Balz. “Kamu bakalan aman kalau tahu kolektor yang punya surat-surat lengkap dan tidak berurusan dengan pedagang yang mencurigakan. Hanya ada beberapa negara bagian yang melarang penjualan jasad manusia. Kalau Pennsylvania sendiri tidak begitu memedulikannya.”

“Di sebagian besar negara, kolektor bisa memilikinya secara legal tanpa disertai surat dan perizinan. Meskipun begitu, kami tetap memeriksa situasi hukumnya sebelum mengirim jasad manusia ke negara lain,” imbuh Carag.

Saya menghubungi Tanya Marsh, dosen hukum di Wake Forest University yang mendalami hukum pemakaman dan mengelola podcast Death, et seq, untuk memperjelas fenomena ini. Dia menerangkan bahwa hukum AS belum begitu jelas mengatur perdagangan bagian tubuh manusia, karena benda-benda ini tidak masuk ke kategori properti atau manusia. Ketidakjelasan ini sangat menggambarkan sistem hukum di Amerika.

Tulang belulang jelas bukan sesosok manusia. Namun, aturan yang berlaku sebenarnya tak memperbolehkan seseorang memiliki tengkorak manusia. Di Amerika , jasad manusia berhak dihormati dan tak boleh “diganggu dari tempat persemayamannya”. Dan semua orang yang masih hidup berkewajiban menjaganya. Tak ayal, menggali mayat dari kuburan dianggap sebagai pelanggaran hukum.

Iklan

Namun, konteksnya akan makin ribet ketika makam yang berada di bawah juridiksi AS tak mengalami kerusakan sama sekali. Organ manusia bukanlah properti makanya tak bisa dijualbelikan, jelas Marsh. Akan tetapi di saat yang sama, organ bukanlah sesosok manusia. Makanya, kita akan susah menjawab pertanyaan semisal, bisakah kita menjual lengan kita—atau mengolahnya menjadi tacos—bila bagian tubuh itu lepas saat kita masih hidup? Pendeknya, selama sebuah jenazah digali dari makam yang tak berada di daerah hukum AS, bukan jasad warga atau penduduk asli AS, serta bukan berasal dari bagian tubuh korban pembunuhan, hukum federal AS tak bisa digunakan untuk menjerat pelakunya.

Lebih jauh, Marsh juga mengangkat dilema di balik perdagangan jasad manusia, yang jelas berbeda dari aturan hukum yang berlaku. Kebanyakan artefak yang beredar di pasar jasad manusia adalah relik mayat yang dibeli oleh institusi kesehatan pada abad 19. Perdagangan mayat pada masa itu erat kaitannya dengan perdagangan budak. Di abad 20, India adalah pemain utama perdagangan jasad manusia hingga prakteknya dilarang pada 1985. Meski begitu, perdagangan jasad manusia tak lantas berhenti. Buktinya, WIRED melaporkan sejumlah pemain di pasar gelap jasad manusia masih tetap memasok mayat dan tengkorak manusia untuk pembelajaran dan eksperimen. Cina juga pernah menjadi salah satu pemasok jasad manusia sebelum ekspor mayat dilarang sebelum penyelenggaraan Olimpiade 2008 di Beijing. Makanya, muncul dugaan bahwa spesimen yang diikutsertakan dalam pameran Bodies yang diselenggarakan di berbagai penjuru dunia adalah jasad dari narapidana politik yang disiksa terlebih dahulu sebelum dieksekusi. “Sebagian besar spesimen ini tak memberikan persetujuan saat mereka masih hidup,” kata Marsh.

Iklan

Instagram adalah platform alami bagi para penjaja mayat di Internet, terutama setelah Etsy dan eBay melarang penjualan jasad di platform mereka. Para kolektor yang saya wawancarai mengaku rajin memastikan segala surat-surat mengenai keabsahan bagian tubuh manusia yang mereka jual atau beli tertata rapi. SkulltureFactory bahkan sampai membuat iklan layanan masyarakat tentang tulang manusia curian yang diperkirakan masuk pasar jenazah manusia.

Namun, dalam waktu dekat, keberadaan toko-toko penjual tulang belulang manusia ini akan terancam. Arkeolog Damien Huffer dan Shawn Graham tengah getol mengobrak-abrik Instagram—serta Facebook—untuk mencari jenazah manusia yang diperdagangkan secara ilegal. Keduanya pernah menerbit laporan penelitian berjudul “The Insta Dead: The Rhetoric of the Human Remains Trade on Instagram." Di dalamnya, Huffer dan Graham menyatakan telah menemukan “jaringan kolektor dan penjual…yang memiliki dampak luas pada pada para penggemar, yang menurut retorika mereka, mendukung aktivitas komunitas kolektor bagian tubuh manusia yang tengah dihadapkan akan kendala hukum dan etis dari keberadaan mereka.”

Seturut makin populernya kelompok pengumpul bagian tubuh manusia ini, anggotanya yang tak bermain sesuai peraturan mungkin akan kena getahnya menyusul pengetatan aturan tentang perdagangan bagian tubuh manusia. Baru-baru ini, Negara Bagian Louisiana memperketat mekanisme perlindungan terhadap daerah pemakaman, memperberat hukuman yang dijatuhkan dalam kasus penjualan jasad dan mengerahkan upaya lebih keras untuk mencokok para pelakunya. Perubahan kebijakan ini mulai terasa imbasnya. Setidaknya, satu akun yang saya follow di Instagram sudah dihapus oleh pemerintah Lousianna.

Kendati perdagangan jenazah manusia masih berada di area yang abu-abu, banyak komunitas kolektor bagian tubuh manusia ini yang merasa terbuka pikirannya setelah mempelajari struktur tubuh manusia. German, yang bekerja menjual jasad hewan peliharaan yang sudah mati, mengatakan, “saya rasa kita senang tatkala bisa melihat bagian-bagian kepala manusia beneran yang tak terlihat dalam model-model plastik. Bekas jahitan,nasal turbinate, tulang telinga dalam, rongga sinus, gigi asli, segala macam penyakit, kekurangan yang sifatnya alami, dll. Intinya, semua yang tak ditampakkan oleh model tengkorak plastik yang kita kenal.”

Namun, kenikmatan hakiki menjadi pengumpul jenazah manusia terletak pada kedekatan kita pada komunitas berisi sekumpulan orang aneh. “Orang-orang yang gemar membeli barang-barang koleksi yang aneh biasanya punya banyak cerita menarik dan berhati besar,” kata Balz. “Mereka tak hanya menghargai produk kita tapi berterimakasih pada kita karena telah memberikan tempat bagi mereka menemukan produk-produk yang tak umum.”

Follow Beckett Mufson di Twitter dan Instagram .