FYI.

This story is over 5 years old.

Musik

Lagu Penyanyi Pop Jepang Oomori Seiko Terdengar Seperti di Dufan Versi Neraka

Kalau manggung, dia pakai baju suster berlumur darah. Dia juga menganggap semua cowok itu bau. Berikut wawancara Noisey bersama bintang J-pop yang enggak biasa ini.

Reaksi kita saat pertama kali mendengar lagu Oomori Seiko boleh jadi seperti ini: “Buset, berantakan amat???” Tapi jika dikulik lebih jauh, kita bisa tahu bahwa cara dia memadukan folk, punk, dan pop-idol yang kadang gila dan kadang indah, merupakan kekuatan yang seru dan membara.

Di Rock In Japan Festival baru-baru ini, dia tampil akustik, tanpa bandnya, mengenakan pakaian suster yang kekecilan dan stoking penuh darah palsu. Dia menampilkan fingerpicking dengan trashes yang kasar dan abrasif, yang terus terdengar di udara setelah dia berhenti.

Iklan

Ditemui secara langsung, Oomori (dibaca “or-mori”) berbicara seribu kilometer per jam, terkekeh gugup dan secara sengaja memberikan jawaban-jawaban kontroversial dan membingungkan, seolah berupaya keras supaya kita tidak dapat menebak kepribadiannya. Ya, siapa juga yang ingin musisi pop yang mudah ditebak? Coba dengarin langsung lagu-lagunya di YouTube dan putuskan sendiri.

Noisey: Tadi kocak banget, pas kamu naik ke panggung dengan pakaian suster penuh darah, karena di foto resmimu yang mereka gunakan untuk website festivalnya kamu tampil seperti idol imut. Saya membayangkan ada banyak fans idol di festival ini yang datang mengharapkan musik pop pelan dan justru mendapatkan sebaliknya. Saya yakin mereka rada ketakutan. [FYI Pop Idol Kepang bisa ditetapkan sebagai bintang dengan citra publik yang sempurna. Penyanyi idol biasanya punya citra imut dan mudah didekati supaya dianggap menarik di kalangan laki-laki tua yang kesepian.]
Oomori: Haha, yoi. Saya enggak suka kalau orang-orang berpikir mereka bisa memasukkan saya ke kotak tertentu. Saya sering berubah pikiran. Tahulah, hari ini saya bisa suka sama satu hal, besokannya saya benci sama hal itu. Atau, seperti lagi naksir cowok tapi enggak tahan berlama-lama sama cowok itu. Saya enggak mau orang-orang membentuk kesan diri saya, jadi saya secara sengaja memberikan banyak informasi keliru soal diri saya.

Kamu kan enggak bikin musik idol, tapi kamu nyentil-nyentil konsep idol. Apa yang kamu suka dari musik idol?
Saya dulu suka karena musik idol adalah hal yang sangat berbeda dari yang saya lakukan, namun saya kemudian tahu bahwa fans menganggap apropriasi saya seru, terus saya jadi keseruan sendiri deh. Saya suka energi musik idol. Kayak Disneyland. Semuanya berkelip. Jenis musik yang bikin orang-orang bahagia, dan meski cara saya melakukan banyak hal sangat berbeda dari idol, saya masih ingin membuat orang-orang sedikit gembira.

Iklan

Sulit untuk mengetahui apakah kamu benar-benar tertarik pada musik idol atau kamu sedang meledeknya, seperti di video teaser di single baru kamu, “Kyuru Kyuru” di mana kamu melakukan koreografi yang setengah hati—tapi keren.
Oh, ya kayak gitu kali ya. Tapi saya rasa, sih, orang bisa memikirkan sendiri soal itu.

Musikmu adalah gabungan folk dan punk dan sedikit citarasa pop—bagaimana kamu mendeskripsikannya?
Hmmm, saya enggak pernah mikirin itu sih. Buat saya itu cuma melodi yang bagus, lirik yang menarik, dan suara yang bagus. Itu aja. Selama kamu punya itu, ya cukup.

John Lydon pernah bilang ke saya bahwa The Sex Pistols bukan band punk, melainkan band folk. Dan kalau dipikir-pikir, iya juga ya, punk hanya jenis musik folk yang berbeda. Kamu sepakat kah?
Ya, buat saya sih apa juga bisa. Bahkan kalaupun itu bukan musik. Terserah aja lah.

Maksudnya gimana nih?
Ya selama asik sih, oke-oke aja.

Jadi gimana nih baiknya mendeskripsikan musikmu?
Hmmm… Disneyland di neraka kali ya, haha.

Kamu bilang kamu fans berat seniman J-Pop seperti Morning Musume dan Utada Hikaru. Musik-musik yang memengaruhimu lumayan mainstream, tapi kok yang kamu hasilkan kontras banget?
Emang iya? Saya kok enggak ngerasa beda ya?

Oke, kalau gitu, persamaannya apa? Produksi jenis musik seperti itu jelas berbeda. Gini, Utada Hikari menyanyi pada backing track elektronik, yang mana berbeda dari yang kamu lakukan.
Oh, saya nyanyi pada track di CD saya kok. Dan terkadang saya juga main sama band di atas panggung. Tadinya saya mau begitu juga hari ini, tapi waktu set-up di panggung terlalu singkat, jadi saya diminta main solo.

Iklan

Apa bedanya pas kamu main live dan pas kamu main bareng band?
Ya jadinya lebih mudah. Kalau saya sendirian saya harus membuat semua sound itu sendirian. Tapi dua-duanya sama-sama asik sih. Nyanyi buat saya selalu menyenangkan.

oomari seiko

Seberapa penting gaya dalam musikmu? Kamu selalu punya pakaian-pakaian keren di video, dan baju suster berdarah buat manggung tadi keren abis.
Satu hal yang saya benci soal sebagian besar musisi folk Jepang adalah mereka berdiri doang, enggak bergerak, dan mereka kelam banget. Saya suka hal-hal imut dan saya suka gerakan, dan saya juga suka hal-hal yang bikin saya mikir “Buset apaan tuh barusan?!” Jadi itulah yang saya lakukan.

Tulisan kanji di bagian punggung pakaian suster kamu tadi itu artinya apa?
“The end.” Saya pengin hal-hal supaya berakhir, haha.

Hal-hal kayak apa tuh?
Ya, yang ngebosenin lah.

Yang ngebosenin tuh kayak apa?
Semuanya ngebosenin gak sih! Kalau kamu punya orang-orang yang enggak pernah ngeh sama hal-hal menarik, orang-orang menarik enggak bisa menarik karena mereka enggak kelihatan. Saya pengin mengubah aturan ini secepat mungkin.

Ada video kamu bikin cake Hello Kitty. Enak gak kue buatanmu?
Enak banget! [Melototin staf manajemen sampai dia sepakat.] Saya jago masak. Rasanya kayak darah.

Itu kan suatu hal yang mungkin dilakukan seorang idol, membuat video membuat cake lalu diupload untuk menunjukkan betapa mereka imut dan terdomestifikasi. Tapi entah bagaimana, pas kamu yang kayak gitu, kesannya lebih seram.
Heh, semua orang suka hal-hal imut, dan semua perempuan merasakan tekanan untuk menjadi jago di suatu hal. Saya pengin bilang bahwa boleh juga orang kayak saya jadi gitu. Kalau kamu mau mengenakan pita pink dan barang-barang Hello Kitty, kamu seharusnya boleh begitu, siapapun kamu.

Iklan

Saya suka banget lagumu “Mahou Ga Tsukaenai nara Shinitai” (If I Can’t Use magic I Want To Die). Kamu bisa sihir apa emangnya?
Saya enggak bisa. Tapi kalaupun bisa, saya pengin membuat satu lai Oomori Seiko dan dia aja yang kerjain semuanya. Saya bisa tidur seharian! Haha.

Kamu punya lagu “Zettai Kanojo” di mana kamu nyanyi (dalam bahasa Jepang) bahwa “Perempuan adalah yang terbaik.” Apa sih yang membuat perempuan hebat banget?
Cewek itu imut. Cowok itu bau. Cewek-cewek lebih seru. Dan mereka bisa mengenakan pakaian yang imut juga.

Di seksi “dislikes” profil kamu di website, kamu nulis “Semua mantan pacar saya.” Kenapa tuh? Kamu punya pengalaman buruk ya?
Enggak ada masalah besar sebenarnya. Tapi saya enggak suka dengar orang-orang ngomongin saya, dan pas albummu mulai laris, mantan-mantan muncul lagi dih. Jadi saya cuma mau memeringatkan mereka sebelum mereka mulai. Saya enggak tertarik buat nostalgia setelah hubungan kami kelar.

Apa kamu merasa hal yang sama soal musik? Misalnya, apa kamu mendengarkan lagu-lagu lamamu?
Oh! Enggak pernah. Enggak mau. Saya enggak dengerin lagi sama sekali.

Dibutuhkan berapa lama untuk kamu sampai ke tahap itu? Maksudnya, kapan kamu berhenti ngedengerin lagu-lagu yang akan kamu rilis?
Paling setengah tahun.

Kenapa?
Ya karena udah kelar. Bikin CD itu kayak pemakaman, waktunya berpisah. Itu sesuatu yang saya nyanyikan dulu, dan sekarang sudah berbeda.

Iklan

Banyak lirikmu yang cenderung seksual.
Halah, itu mah dipikiranmu aja.

Sebagian besar orang yang baca ini mungkin belum kenal kamu sebelumnya. Apa yang ingin kamu sampaikan pada pembaca Noisey dan dunia?
Tulis aja bahwa saya nyebelin banget, haha. “Duh, dia riweh! Padahal dia main gitar akustik sendirian, tapi dia berisik banget!”

Ya itu bener sih, jadi akan saya tulis. Thanks ya!

oomari seiko