FYI.

This story is over 5 years old.

Rahasia Kehidupan

Bumi Nyaris Kiamat 565 Juta Tahun Lalu, Ketika Medan Magnet Planet Kita Nyaris Ambruk

Ternyata inti bumi baru kokoh, dan medan magnet menjadi stabil, di zaman Ediacaran. Pakai ukuran alam semesta, itu masih baru banget.
Konsep geodinamisme meda magnet Planet Bumi
Ilustrasi cara kerja medan magnet bumi di kedua kutub. Sumber: NASA

Medan magnet bumi, yang melindungi makhluk hidup dari radiasi solar intens, ternyata hampir ambruk 565 juta tahun yang lalu, seperti disimpulkan sebuah penelitian yang terbit di Jurnal Nature Geoscience.

Apabila medan magnet ambruk, kehidupan di Bumi sudah pasti menghadapi tantangan berat karena atmosfer planet akan menghilang, lantas mengikis permukaan dengan radiasi berbahaya.

Untungnya, inti cair planet bumi mulai berubah solid di akhir periode Ediacaran, menurut sebuah penelitian. Peristiwa ini kemudian mengisi ulang muatan medan magnet di titik terlemahnya. Kini, setengah miliar tahun kemudian, medan magnet Bumi sepuluh kali lebih kuat dari era tersebut.

Iklan

Sekelompok ilmuwan yang dipimpin Richard Bono, seorang peneliti palaeomagnetisme dari University of Rochester, menggunakan kristal kuno dari sebuah lokasi dekat kota Sept-Iles, Quebec, untuk mengonstruksi ulang garis waktu proses “nuckleasi” inti planet bumi, juga disebut solidifikasi.

Di satu titik, diduga inti planet Bumi sepenuhnya berbentuk cairan. Jujur saja, pertanyaan 'kapan sesungguhnya inti ini mulai menjadi solid?' sering kali membuat ilmuwan pusing tujuh keliling selama beberapa dekade terakhir. Sebelumnya, ada dugaan ini terjadi antara 500 juta tahun yang lalu hingga 2,5 miliar tahun lalu. Tim Bono kini berhasil menyajikan bukti bahwa proses nukleasi baru dimulai 565 juta tahun yang lalu.

1548691194975-Earth_postersvg

Seperti ini gambaran konsolidasi inti bumi ratusan juta tahun lalu. Sumber gambar: Kelvinsong

Inti planet Bumi terbuat dari campuran besi-nikel yang panasnya hampir sama dengan permukaan Matahari (sekitar 5.430 derajat celsius). Inti ini dikelilingi bagian cair yang menggerakan magnetisme Bumi lewat siklus konveksinya. Inti ini perlahan-lahan berkembang dengan cara “membekukan” besi dan nikel cair menjadi padat, sebuah proses yang memompa panas ke dalam inti dan mendorong medan magnet Bumi.

Kristal adalah kunci dari penelitian karena medan magnet Bumi meninggalkan jejak pada beberapa mineral dengan cara memengaruhi arah dan orientasi pembentukan kisi-kisi mereka. Peneliti memeriksa feldspar dan kristal piroksen dari bebatuan era Ediacaran ditemukan dekat Sept-Iles, yang menunjukkan bahwa medan magnet sempat kacau balau di akhir periode Ediacaran dengan cara membalikkan polaritasnya 20 kali dari kecepatannya sekarang.

Iklan

Itu adalah tanda-tanda dari kehancuran geodinamo, lapor tim. Fakta bahwa medan justru bertambah kuat semenjak kejadian tersebut semakin memperkuat teori bahwa proses nukleasi dimulai dan memberikan dinamo Bumi energi yang dibutuhkan untuk mempertebal medan.

Garis waktu yang diajukan Bono dan kolega peneliti, menyiratkan proses nukleasi terjadi sebelum ledakan Era Cambrian, sebuah periode evolusioner 541 juta tahun lalu yang menghasilkan kehidupan, termasuk memunculkan banyak nenek moyang binatang masa kini.

Bukti dari magnetisme lemah di akhir periode Ediacaran mendorong beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa Bumi sempat mengalami radiasi esktrem tanpa medan magnet yang kuat. Peristiwa ini menyebabkan kepunahan besar di masa lalu. Organisme yang bertahan hidup di era ini kemungkinan yang bisa banyak bergerak atau spesies berkulit tebal yang sanggup melindungi diri dari radiasi dan kemudian berkembang pesat di awal periode Cambrian.

Bono dan koleganya mengakui temuan mereka memiliki korelasi, bahkan terkesan membenarkan, spekulasi di atas. Tapi perlu diingat belum ada konsensus umum tentang apakah medan magnet lemah berhubungan dengan peristiwa ledakan Cambrian.

"Intensitas medan geomagnetik super rendah di era Ediacaran sangat menarik," seperti dikutip dari penelitian tersebut. "Narasi bahwa menurunnya perlindungan magnet memiliki dampak besar dalam evolusi binatang sangat kontroversial."

Akan dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk menempa pengertian kita tentang bagaimana dan apabila fluktuasi intensitas magnetik Bumi mempengaruhi proses evolusi makhluk hidup.

Dengan cara menawarkan bukti meyakinkan ke dalam debat perihal inti Bumi, Bono dan koleganya telah melengkapi satu bagian penting ke dalam puzzle besar soal rahasia masa lalu planet yang kita huni sekarang.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard