Foto ilustrasi ponsel pintar Huawei oleh Flickr/Andri Koolme
Pemerintah Amerika Serikat melarang semua individu maupun perusahaan dari negaranya untuk berbisnis dengan produsen elektronik Cina, Huawei. Kebijakan itu, imbas dari tuduhan adanya software spionase dalam produk Huawei, memicu kekacauan yang lebih besar bagi rantai pasok industri teknologi global.Kementerian Perdagangan AS memasukkan Huawei ke dalam “Daftar Unit Usaha Dalam Pengawasan". Itu daftar hitam yang biasanya diisi negara atau perusahaan yang wajib diawasi kerena potensi mengganggu keamanan nasional Negeri Paman Sam.
Tonton dokumenter VICE soal kronologi perang dingin AS-Cina yang berujung pada masuknya Huawei ke daftar hitam:
Bagi perusahaan multinasional, keputusan menuruti larangan AS terhadap Huawei mencerminkan betapa terhubungnya industri teknologi. Sebab rata-rata perusahaan multinasional mempunyai staf dan kepentingan di berbagai negara."ARM mempunyai banyak staf di Amerika, dan juga badan hukum AS. Saya kira akan sulit membebaskan diri dan beroperasi sebagai perusahaan Britania Raya," kata Kyle Wiens, pejabat eksekutif tertinggi situs pembetulan ponsel iFixit. "Kalau seandainya saya menjadi manajemen mereka, lebih baik menuruti larangannya dan membiarkan AS/Tiongkok bernegosiasi."Perusahaan iFixit melakukan pembongkaran produk elektronik, yang kerap menyingkap sifat global produksi perangkat elektronik. Pembongkaran ini mengungkap bahwa Apple tidak memproduksi sebagian besar komponen yang terdapat dalam iPhone.Begitu pula sebaliknya dengan Huawei: Ponsel Huawei P20 Pro dilengkapi kamera yang buatan Leica asal Jerman; chip buatan perusahaan Belanda NXP; serta komponen dari perusahaan asal AS Micron, Cypress, Texas Instruments, dan SkyWorks; dan Samsung asal Korea Selatan.Dampak larangan AS terhadap Huawei mengekspos betapa berkaitannya perusahaan-perusahaan AS dan Huawei, serta melacak jaringan industri global yang kini menjalani larangan perdagangan.Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard
Walaupun larangannya dikeluarkan Amerika, perusahaan pembuat chip dan telekomunikasi asal Eropa dan Jepang juga terkena dampaknya. Efek sampingnya dirasakan di seluruh dunia. Berikut adalah ringkasan dampak yang ditimbulkan larangan tersebut:
- Pembuat chip seperti Intel, Qualcomm, dan Qorvo dilaporkan telah menghentikan penjualan Huawei.
- BBC melaporkan bahwa pembuat chip ARM—yang dimiliki telekomunikasi SoftBank di Jepang— telah menghentikan bisnis dengan Huawei, yang dapat membahayakan kemampuan perusahaan Cina membuat perangkatnya sendiri. Perusahaan dikabarkan mengatakan dalam memo kalau mereka juga menggunakan “teknologi asli Amerika” dalam desainnya.
- Di Jepang, beberapa penyedia telekomunikasi besar menunda pengenalan ponsel baru Huawei, menurut Bloomberg. YMobile SoftBank mengkhawatirkan ketersediaan pembaruan keamanan.
- Di Inggris, telekomunikasi EE dan Vodaphone mengumumkan handset Huawei tidak akan menjadi bagian dari peluncuran jaringan 5G perusahaan.
- Google turut mengikuti larangan AS, yang berpotensi mengancam keamanan produk-produk Huawei yang menggunakan software Android. Huawei memiliki lisensi untuk menerima update software dan mempertahankan jaringan yang sudah ada sampai 19 Agustus.
- Microsoft menghapus halaman produk laptop Huawei dari tokonya minggu ini. Sejauh ini belum ada kabar apakah software Windows pada produk Huawei masih akan dapat diupdate.
Tonton dokumenter VICE soal kronologi perang dingin AS-Cina yang berujung pada masuknya Huawei ke daftar hitam:
Iklan
Bagi perusahaan multinasional, keputusan menuruti larangan AS terhadap Huawei mencerminkan betapa terhubungnya industri teknologi. Sebab rata-rata perusahaan multinasional mempunyai staf dan kepentingan di berbagai negara."ARM mempunyai banyak staf di Amerika, dan juga badan hukum AS. Saya kira akan sulit membebaskan diri dan beroperasi sebagai perusahaan Britania Raya," kata Kyle Wiens, pejabat eksekutif tertinggi situs pembetulan ponsel iFixit. "Kalau seandainya saya menjadi manajemen mereka, lebih baik menuruti larangannya dan membiarkan AS/Tiongkok bernegosiasi."Perusahaan iFixit melakukan pembongkaran produk elektronik, yang kerap menyingkap sifat global produksi perangkat elektronik. Pembongkaran ini mengungkap bahwa Apple tidak memproduksi sebagian besar komponen yang terdapat dalam iPhone.Begitu pula sebaliknya dengan Huawei: Ponsel Huawei P20 Pro dilengkapi kamera yang buatan Leica asal Jerman; chip buatan perusahaan Belanda NXP; serta komponen dari perusahaan asal AS Micron, Cypress, Texas Instruments, dan SkyWorks; dan Samsung asal Korea Selatan.Dampak larangan AS terhadap Huawei mengekspos betapa berkaitannya perusahaan-perusahaan AS dan Huawei, serta melacak jaringan industri global yang kini menjalani larangan perdagangan.Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard