Hidup Lagi Sesudah Mati

Ini Alasan Kasus Orang Indonesia Bangkit dari Kubur Seperti di Tuban Terjadi Berulang

Ini semua bukan karena hal mistis masih kuat di Indonesia. Inkompetensi tim identifikasi jenazah salah satu biang keroknya.
Untitled design (51)
Foto ilustrasi tidur di makam oleh Hanonsari Paramita/Indonesian_Graveyard/diunggah seizin fotografer.

Setelah baca berita ini dijamin kamu enggak akan termakan lagi judul click bait “Mayat yang Sudah Dikuburkan Hidup Kembali” lagi. Apalagi ditambah kasus Robi Anjal yang sempat rame Juli kemarin. Warga Pontianak itu pua-pura mati dan hampir dimakamkan, eh ternyata aslinya masih hidup dan nge-prank mati demi menghindari utang.

Ini kisah tentang Sunarto (40), warga Desa Gesikan, Tuban, Jawa Timur, yang pulang ke rumahnya pada Senin (7/10) lalu, sekitar pukul 8 malam. Kepulangan Sunarto bikin geger seisi kampung. Soalnya sore di hari yang sama, keluarga baru saja memakamkan jenazah Sunarto akibat kecelakaan motor tunggal. Kalau Sunarto masih hidup, sehat walafiat, dan menjejak tanah, berarti yang tadi sore dikubur itu siapa?

Iklan

Sayangnya kasus di Tuban ini bukan keajaiban yang pantas diangkat majalah Hidayah. Kasus ini ternyata akibat salah identifikasi mayat. Inkompentensi—baik dari sisi polisi maupun petugas rumah sakit—adalah biang keladinya.

Kepulangan Sunarto menyadarkan polisi, yang mereka identifikasi meninggal akibat kecelakaan tunggal sehari sebelumnya, ternyata adalah Wartim (35), warga Dusun Jarum, Tuban.

"Sunarto mengaku bahwa dirinya memang mempunyai utang kepada almarhum, dan sebagai jaminan digunakan motor miliknya yang diserahkan kepada korban, itu sudah sejak tiga bulan lalu. Kemudian terjadi kecelakaan Senin kemarin itu, karena saking parahnya kondisi korban dan sulit dikenali, sementara tidak ada tanda pengenal," ujar Kapolsek Grabagan AKP Ali Kantha kepada Kompas. "Pihak kami sempat dihubungi oleh jajaran Polsek Brondong agar menghubungi pihak keluarga sesuai pemilik kendaraan dan mengabarkan korban telah meninggal dunia."

Jenazah Wartim bisa salah identifikasi karena keluarga nggak bisa mengenali korban. Saat pihak keluarga mengambil jenazah di Puskesmas Brondong, Lamongan, kondisi parah korban membuat kerabatnya tidak menyadari siapa sebenarnya jenazah yang mereka mandikan, salatkan, dan makamkan. Satu-satunya clue yang dipakai cuma kendaraan yang digunakan korban.

Ternyata kasus orang "bangkit dari kubur" akibat keteledoran petugas di negara ini sudah berulang kali terjadi. Profesionalisme kepolisian jadi sorotan. Sebelumnya, kepolisian rajin dimaki netizen karena kerap melakukan praktik salah tangkap. Kini kemampuan tim forensik kepolisian dalam menginvestigasi jenazah jadi terbukti lemah sampai-sampai berujung praktik salah kubur.

Iklan

Salah identifikasi serupa, sampai memicu kabar “mayat sudah dikuburkan hidup kembali”, pernah terjadi di Desa Rindu Kedui, Provinsi Bengkulu, tiga tahun lalu. Warga desa heboh Hamid pulang ke rumah sehari setelah jenazahnya dikuburkan. Menurut keluarga, Hamid mengalami gangguan jiwa dan cukup lama meninggalkan rumah. Ia kemudian "ditemukan dalam keadaan meninggal" di dekat Pos Polisi Simpang Kandis, Kota Bengkulu.

Setelah berita ini ramai di media lokal,Kepala Kepolisian Resor Seluma AKBP Raden Tri Wahyu Budiyanto merasa polisi tidak ada sangkut pautnya dengan kesalahan identifikasi ini. Ia menumpahkan kesalahannya pada pihak rumah sakit dan pihak keluarga.

"Kemungkinan telah terjadi kesalahan identifikasi oleh pihak rumah sakit. Kemudian pihak keluarga diduga kurang teliti saat melihat jenazah. Hamid selama ini sudah lama tidak pulang ke kampung sehingga keluarga kesulitan mengenal ciri fisiknya. Zaman sekarang mana ada orang bangkit dari kubur," kata Tri Wahyu saat dikonfirmasi Tempo.

Ketika akhirnya Hamid benar-benar meninggal dunia sebulan kemudian, jenazah Hamid gadungan belum kunjung dikenali identitasnya. Hamid pun dimakamkan di sebelah jenazah tersebut. "Sengaja kami kubur bersebelahan untuk mengingatkan warga supaya kasus ini tidak terulang kembali," ucap Basirin, tokoh masyarakat setempat, dikutip Liputan6.

Peristiwa salah identifikasi lebih ekstrem juga terjadi di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Enam tahun silam seorang pria bernama Asman tiba-tiba muncul di tengah warga dan bikin panik. Keluarga Asman kaget banget, Asman kan sudah meninggal dan dimakamkan 13 tahun lalu setelah ia tewas dalam kecelakaan sepeda motor.

Tapi, tidak ada pemberitaan siapa yang sebenarnya Asman asli, yang sudah dimakamkan atau yang datang 13 tahun kemudian. Di Internet, kasus ini berakhir menggantung tanpa kejelasan.