FYI.

This story is over 5 years old.

Antidote

Tren Baru: 'Ngetrip' Pakai Magic Mushroom di Pusat Kesehatan

Mantap nih, belakangan retret macam ini menjamur di negara-negara yang melegalkan psilocybin. Kapan ada di Indonesia? Kayaknya enggak bakal ada deh.
jamur bikin halu
retret halu

Bagi kebanyakan millenial, magic mushroom mengingatkan pada pesta bulan purnama, festival musik, atau pemadat nyebelin yang enggak bosan-bosannya ngoceh tentang “eksplorasi halusinogenik.” Hanya saja, omongan si tukang mabuk ini ternyata enggak salah-salah amat. Pasalnya, pandangan terhadap jamur psikedelik ini mengalami pergeseran setelah orang berbondong-berbondong ikut retret magic mushroom yang marak belakangan.

Iklan

kendati retret ayahuasca sudah umum ditemui di Amerika Utara selama bertahun-tahun, retret magic mushroom ini tergolong berbeda. Salah satu cirinya, pusat-pusat retret ini bermunculan di negara-negara yang melegalkan psilocybin (senyawa psikoaktif).

Bentuknya juga lebih mewah, mulai yang berbentuk guesthouse pedesaan berlatar belakang pantai Jamaika yang indah hingga pondok bergaya arsitektur Belanda di kawasan pantai dengan pemandangan yang memukau, furnitur mewah dan sajian fine-dining vegetarian.

Retret-retret masa kini menyerupai hasil penggabungan spa dan pusat terapi profesional dengan magic mushroom sebagai komoditi utama menggantikan air hangat, pijatan atau layanan khas spa lainnya. Dalam tempat-tempat retret ini, trip “yang akan mengubah persepsi kita” terjadi dalam sebuah liburan untuk menyehatkan badan alih-alih sembunyi-sembunyi di kamar kos yang pengap.

Magic-Mushroom-Retreat-6-of-6

Alasan munculnya retret-retret macam ini? “Kami memenuhi permintaan”, ujar Paul Austin, pendiri Synthesis retreat yang berbasis di Zandvoort, Belanda. Lokasi retret ini terletak di antara bukit pasir dan pasti akan mengingatkanmu akan rumah-rumah yang ada di Grand Designs. “Enggak semua orang yang mau mencoba zat psikedelik niat pergi ke hutan Amazon, tiduran di tikar selama 6 hari, lalu memuntahkan isi perut mereka. Justru mereka menginginkan kenyamanan, kemudahan, dan makanan berkualitas. Sebuah pengalaman kelas menengah ketimbang pengalaman bohemian yang terkait dengan ayahuasca”.

Iklan

Jenis retret ini mengizinkan pesertanya untuk berfokus total pada pengalaman psikedelik. “Kalau kamu kesusahan tidur, makan yang enggak benar, dan enggak merasa nyaman di tengah hutan, itu bisa mengalihkan perhatianmu dari kemanjuran psilocybin”, lanjut Paul.

Paul mengaku suka microdose jamur psikedelik, yang artinya dia secara teratur mengkonsumsi dosis kecil demi meningkatkan energi dan kreativitas. Retretnya yang berlangsung selama tiga hari habis terjual setiap kali dia menggelarnya. Dan pelanggannya bukan orang hippie berpakaian celana yoga. “Ada banyak pekerja profesional kaya yang ingin bertumbuh secara spiritual atau meningkatkan kreativitas. Ada yang perempuan maupun laki-laki, dari dokter, bankir investasi, sutradara film, pejabat eksekutif tertinggi, hingga pendiri startup”.

Magic-Mushroom-Retreat-3-of-6

Tempat retret The Synthesis Retreat's yin dan yang di patio, Zandvoort. Foto milik Synthesis Retreat

Kepercayaan akan magic mushroom mengungkapkan kebenaran mengenai kebudayaan kita yang kecanduan obat. “Orang di dunia Barat akhirnya sadar bahwa obat sintetis tidak membawa keuntungan jangka panjang.” kata Jessica Grotfeldt, salah satu pendiri Sol Medicine retreats di Meksiko. “Obat-obatan sintetis menghalangi perasaan dan emosi, sedangkan psilocybin yang berasal dari tanaman membantu menghubungkan kembali bagian-bagian otakmu yang sudah berhenti berkomunikasi, yang membantu menyembuhkanmu”.

Berikutnya, Jessica ingin berfokus pada retret khusus perempuan, serta menurunkan harga agar ada ruang untuk mereka yang perlu disembuhkan tapi tidak mempunyai dana. “Itu penting bagi kami. Kesehatan jiwa raga bukan hanya untuk orang bule kaya” kata Jessica.

Iklan

Banyak orang berpikir bahwa keilmuan dan spiritualitas saling bertentangan. Namun, penelitian kini mulai menyusul apa yang sudah didukung para penyembuh dukun selama bertahun-tahun. Penelitian belakangan ini merupakan kebangkitan riset yang dilakukan pada tahun 60-an, saat psilocybin dilihat sebagai hal revolusioner di dunia kesehatan mental. Sebelum 1965, sudah terbit 1.000 penelitian dan digelar enam konferensi internasional yang meliputi psilocybin.

Magic-Mushroom-Retreat-4-of-6

Cocok banget buat liburan halu. Foto: The Synthesis Retreat

Permasalahan legalitas dan moralitas menghalangi penelitian mengenai magic mushroom, tapi kini instansi seperti Johns Hopkins dan Imperial College London melanjutkan riset yang sebelumnya terentang, dan menemukan bahwa psilocybin merupakan solusi efektif untuk merawat depresi terkait kanker, depresi yang tahan perawatan, dan pemberhentian merokok.

Para ilmuwan belum yakin bagaimana psilocybin bekerja, tapi sebuah analogi vas keramik yang belum dipanggang sering digunakan. “Psilocybin membawa benakmu menuju keadaan ‘lunak,’ seperti benda keramik sebelum dimasukkan ke oven - dalam keadaan tersebut, otakmu mudah dibentuk,” ujar Matthew W. Johnson, profesor Psikiatri dan Ilmu Perilaku di Universitas Johns Hopkins. Dengan demikian, kamu didorong untuk merefleksi dan mengubah dirimu secara lebih langsung ketimbang biasa.

Ini yang dialami James, laki-laki asal London berumur 29 tahun, yang baru saja berpartisipasi dalam sebuah retret di Belanda yang diselenggarakan Psychedelic Society. Dia masih merasa seperti dia melayang. “Aku bukannya hiperbolis, tapi retret ini adalah hal terbaik yang pernah kulakukan. Sebelumnya aku udah tujuh tahun enggak menangis, tapi setelah retret ini, aku lebih mudah berempati dengan orang lain. Tunanganku melihat perubahan besar dalam cara aku memproses emosiku. Bagus banget untuk hubungan kami”.

Iklan

Bagi James, penerbangan satu jam ke Amsterdam adalah tindakan logis. Dia mengkonsumsi 5 gram truffle psilocybin, lalu pada hari berikutnya mengikuti workshop integrasi. “Sebelum akhir pekan, mereka sudah merekomendasikan buku untuk dibaca, ceramah untuk didengarkan, dan menganjurkan kesadaran tingkat tinggi yang dapat dicapai dengan menulis buku harian dan berjalan di alam. Setelah itu, aku follow-up melalui telepon, dan aku dikasih sesi gratis dengan psikolog”

Magic-Mushroom-Retreat-5-of-6

Pemulihan hallucinogenic di komunitas Psychedelic Society. Foto: the Psychedelic Society

Pengalaman psikedelik sedikit lebih ekstrem di Myco Meditations, Jamaika, di mana peserta mengkonsumsi tiga dosis jamur psilocybin yang mempertahankan keadaan otak terbuka. “Pola negatif yang menghalangi seseorang dari berfungsi sebagai orang bahagia dapat dibongkar lebih banyak dengan setiap dosis,” ucap Mike Ljubsa, fasilitator di Myco Meditations.

Ada satu hambatan yang melingkupi semua retret: mereka akan mengevaluasi keadaan psikologis dan riwayat medismu. Kini semua retret magic mushroom mengharuskan proses aplikasi yang mengecek riwayat medis setiap calon peserta. Jika kamu telah menderita psikosis atau masalah kesehatan mental yang merupakan kontraindikasi, kamu akan ditolak. Tapi sebenarnya tidak ada mekanisme untuk mengkonfirmasi informasi tersebut dengan pihak medis resmi.

Di retret Synthesis, para peserta harus menandatangani formulir yang menyatakan mereka tidak akan menuntut fasilitas yang mereka kunjungi, sementara Sol Medicine bekerjasama dengan psikolog yang dilatih untuk mengevaluasi aplikasi peserta dan mencari petanda-petanda masalah. James mengaku aplikasi untuk retretnya “tidak mudah diluluskan”.

Iklan

Risikonya tentu ada dan trip buruk memang bisa terjadi. Katherine McClean, seorang peneliti ilmiah yang telah melakukan percobaan klinis dengan psilocybin menganjurkan peserta retret untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada penyelenggara retret. “Cek sebelumnya apakah fasilitator retret pernah menjalani latihan medis dan klinis. Kalau retretnya di luar negeri, tanya kepada pemimpin retret apakah mereka pernah diawasi tetua pribumi, dan selalu cek hukum di negara tujuanmu - jangan langsung percaya apa yang tertera di situs web.

Magic-Mushroom-Retreat-2-of-6

Jamur halu liar. Foto: Wikimedia Commons

Mungkin “trip” semacam ini bukan impian setiap wisatawan, tapi di sebuah era di mana peraturan-peraturan kesehatan jiwa raga terus berubah, rupanya retret-retret magic mushroom akan terus muncul.

Perdita Nouril adalah seorang jurnalis freelance berbasis di London. Ikuti dia di Instagram.

Artikel ini pertama kali tayang di Amuse